Gunung Agung Erupsi Sebabkan Hujan Pasir di Sejumlah Desa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karangasem, IDN Times - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem kembali mengalami erupsi, Kamis (28/3) sekitar pukul 18:25 WWita. Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan tinggi kolom abu tak teramati.
1. Kolom abu tak teramati
Dalam laporan tersebut, erupsi gunung setinggi 3642 meter di atas permukaan laut ini terekam di seismogram, dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi kurang lebih dua menit lebih detik. Selain itu letusan tersebut mengakibatkan hujan pasir di sejumlah wilayah.
2. Menyebabkan hujan pasir di sejumlah wilayah disaat para pamedek
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan dari hasil Pantauan Radio Pasebaya, hujan pasir turun di Banjar Cegi Desa Ban, Temakung Ban, serta Pos Kedungdung yang mana pamedek masih banyak melakukan persembahyangan.
"Untuk yang di Temakung cukup deras," katanya, Kamis (28/3) malam.
3. Meski begitu, Gunung Agung masih pada level 3
Untuk diketahui, Gunung Agung saat ini berada pada status level III (Siaga). Masyarakat di sekitar Gunung Agung diminta agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya, yaitu di seluruh area di dalam radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu, mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual dan terbaru.
Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung, agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi.
Terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.