Gubernur Bali Sindir Kinerja ASN Hanya Duduk, Bercanda dan Lambat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali saat ini dinilai masih terlalu lambat. Kritikan tersebut dilontarkan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster.
1. ASN Pemprov Bali lambat dalam hal pelayanan publik
Koster memberikan peringatan keras atas lambatnya kinerja para pegawai. Pasalnya, selama delapan bulan masa kepemimpinannya, ASN di lingkungan Pemprov Bali belum menunjukkan kinerja yang optimal. Lambatnya kinerja tersebut diketahui dari keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik.
"Ada guru honor yang telat menerima gaji hingga dua bulan,” kata Koster saat memberi briefing kepada jajaran Pejabat Eselon II, III dan IV serta ASN Pemprov Bali, di halaman Kantor Gubernur Bali, Senin (13/5).
2. Sosialisasi program pemerintah belum menjangkau masyarakat pelosok
Tak hanya itu, Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali serta Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik belum efektif melakukan sosialisasi ke seluruh pelosok. Ia berharap sosialisasi program-program pemerintah bisa sampai ke telinga masyarakat yang hidup di daerah pelosok.
“Kalau di wilayah perkotaan, masyarakat sudah banyak yang tahu. Tapi yang di pelosok-pelosok belum tentu. Sosialisasi saya harapkan menjangkau hingga pelosok,” pintanya.
3. Jangan hanya duduk dan bercanda
Selain itu, ia juga meminta ASN tak hanya duduk dan bercanda saja saat bekerja. Mereka juga harus pulang pada jamnya. Koster menilai perilaku-perilaku seperti itu belum sesuai harapan dan standar kerja. Untuk itu, Koster meminta jajaran birokrasi Pemprov Bali segera berubah dan meninggalkan pola-pola lama.
“Saya menginginkan ASN yang disiplin, bekerja keras, berdedikasi dan tahu apa yang dilakukan dengan cepat,” tegas dia.
4. Gubernur Koster akan melakukan 'bersih-bersih' dalam waktu dekat
Terkait penataan birokrasi, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan ‘bersih-bersih’ dengan melakukan mutasi dan pengisian jabatan eselon yang masih kosong. Dia mengingatkan agar tidak ada yang berisik, wara-wiri, apalagi melakukan lobi sana, lobi sini.
"Cukup tunjukkan kinerja, bekerja dengan lurus, tulus, tanggung jawab. Tak ada sogok-sogokan, jangan ada praktik macam-macam, apalagi sampai membawa nama-nama gubernur,” ujarnya.
Menurutnya, peningkatan kinerja birokrasi sejalan dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi ke depan. Jadi, tantangan itu harus direspon bersama-sama dengan semangat, dedikasi dan kerja keras.
Baca Juga: Ratusan KPPS Meninggal, Menkes: Ajukan Autopsi Jika Mencurigakan