Alami Gizi Buruk, Bocah 14 Tahun ini Dua Kali Masuk RS Tiap Tahun

Ayahnya tetap semangat meski hanya buruh serabutan di pasar

Denpasar, IDN Times - I Putu Dini Arniawan (14) tidak seperti bocah lelaki seusianya. Tubuhnya kurus dan nampak lemah saat IDN Times mengunjunginya di ruang Cempaka 301, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Jumat (14/12) siang.

Bocah asal Banjar Baledan, Nusa Penida, Klungkung ini didiagnosis mengalami gizi buruk. Ia merupakan putra dari pasangan Wayan Sutama (40) dan Made Gati (39).

1. Bengkak-bengkak dan perut mengembung

Alami Gizi Buruk, Bocah 14 Tahun ini Dua Kali Masuk RS Tiap TahunIDN Times/Imam Rosidin

Putu Dini dirujuk ke RSUP Sanglah sejak Jumat (6/12) lalu. Saat itu puskesmas setempat menyarankan dibawa ke RSUP Sanglah karena kondisi tubuhnya terus mengalami penurunan.

Bocah ini sebelumnya mengalami bengkak di sekujur kakinya. Selain itu, perutnya juga terus membesar sejak sebulan yang lalu. Tak hanya itu, ia juga sering menggigil.

Baca Juga: Kisah Sukrani, Hidupi Dua Adik dengan Uang Rp20 Ribu Untuk 3 Hari

2. Sejak kecil mengalami delay development

Alami Gizi Buruk, Bocah 14 Tahun ini Dua Kali Masuk RS Tiap TahunIDN Times/Imam Rosidin

Sang ayah, Wayan Sutama, mengatakan sejak kecil anaknya memang memgalami susah tumbuh kembang atau delay development. Saat lahir juga hanya seberat 2,5 kilogram. Ia lahir saat kandungannya baru berusia 7 bulan.

Saat kecil kondisi Putu Dini baik-baik saja. Hanya saja tidak seperti bocah kebanyakan. Sang anak kesulitan merespon apa yang dikatakan orang-orang di sampingnya. Bahkan saat melihat bebatuan atau barang yang berwarna cerah, ia selalu memakannya.

"Kondisi tersebut terus terjadi hingga saat ini," ungkapnya.

Selain itu, saat kecil, Putu Dini kerap mengalami kejang-kejang. Selama ini sudah tiga kali ia mengalami kejang dan harus dilarikan ke rumah sakit sejak berusia 4, 6, dan 8 tahun. Dalam setahun saja ia hampir satu hingga dua kali masuk rumah sakit.

"Kalau ke puskesmas sudah tidak bisa dihitung lagi," katanya.

3. Sang ayah hanyalah buruh serabutan di Pasar Klungkung dan kini tidak bisa bekerja selama menemani putranya

Alami Gizi Buruk, Bocah 14 Tahun ini Dua Kali Masuk RS Tiap TahunIDN Times/Imam Rosidin

Sang ayah merupakan tulang punggung keluarganya. Sejak berada di RSUP Sanglah, mata pencahariannya terputus. Ia hanya bekerja sebagai buruh serabutan di Pasar Klungkung. Padahal masih ada dua anak lain yang harus ia hidupi dan kini masih berada di rumahnya.

Kedua anaknya tersebut kini bersama istri kedua sang ayah. Istri pertamanya meninggal sekitar setahun yang lalu karena tersengat listrik.

Ternyata anak bungsunya bernama Komang Martawan (7) juga mengalami kondisi yang sama. Sementara anak keduanya Kadek Novana (11) dalam keadaan normal atau baik-baik saja.

Saat berada di RSUP Sanglah, sang ayah sempat memaksa untuk pulang ke rumah bersama anaknya. Pasalnya, ia hanya memegang uang Rp78 ribu. Padahal kebutuhan sehari-harinya saat di rumah sakit menghabiskan Rp50 ribu hingga Rp60 ribu.

"Untuk beli popok dan makan sehari-hari jadi harus irit banget," ucapnya.

Untuk itu, ia selalu menghemat pengeluaran terutama untuk makan. Sehari selalu membeli nasi jinggo dua bungkus seharga Rp5 ribu dan sisanya untuk membeli mi instan.

4. Kini kondisinya jauh membaik

Alami Gizi Buruk, Bocah 14 Tahun ini Dua Kali Masuk RS Tiap TahunIDN Times/Imam Rosidin

Seminggu di rawat di RSUP Sanglah, kondisi Putu Dini sedikit demi sedikit mengalami peningkatan. Bengkak di kakinya sudah mulai menghilang. Kembung di perutnya juga sudah mulai mengecil.

"Berat badannya juga sudah mulai naik meski tak banyak. Berat badannya sebelumnya sekitar 6 kilogram," imbuhnya.

5. Dokter membenarkan jika Putu Dini alami gizi buruk

Alami Gizi Buruk, Bocah 14 Tahun ini Dua Kali Masuk RS Tiap Tahununsplash.com/rawpixel

Sementara itu, Dokter Penanggung Jawab Pasein (DPJP), DR dr I Gusti Lanang Sidiartha SpA (K), mengatakan seorang anak dikatakan gizi buruk menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) apabila memenuhi satu dari beberapa gejala berikut ini:

  1. Edema nutrisi: biasanya bilateral mulai pada punggung kaki, betis sampai seluruh tubuh
  2. Memiliki berat badan kurang dari 60 persen berat badan sesuai usianya
  3. LILA (Lingkar lengan atas) lebih kecil 11,5 cm khusus anak usia 6 bulan sampai lima tahun
  4. Anak tampak sangat kurus.

"Karena memenuhi salah satu atau lebih gejala tersebut, jadi diagnosisnya gizi buruk," terangnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya