Bayi Meninggal di TPA Bali, P2TP2A: Kok Tidak Kasih Kabar Orangtua?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Bayi berusia tiga bulan berinisial ENA meninggal dunia saat dititipkan ke sebuah Tempat Penitipan Anak (TPA) di Denpasar, Kamis (9/5) lalu. Kini, kasus tersebut sudah dilaporkan ke pihak kepolisian karena diduga adanya kelalaian.
1. Ada dugaan kelalaian, kenapa tidak cepat kasih tahu orangtuanya
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, Luh Putu Anggraeni, mengatakan telah mendengar adanya kasus tersebut. Dilihat dari kasus itu, nampaknya ada dugaan kelalaian dari pengasuh di TPA.
"Responnya ketika ada situasi darurat kok tidak cepat kasih kabar ke orangtua bayi. Malah ditutupi seolah menghindari tanggung jawab," kata dia saat dihubungi, Sabtu (11/5) malam.
2. Harus ada pengecekan perizinan TPA
Agar tak terulang kejadian serupa, ia meminta pihak terkait melakukan pengecekan izin TPA tersebut. Bagaimana perekrutan pengasuh dan standar operasionalnya. Ia juga mengatakan, harus ada standar ijazah bagi pengasuh atau guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada umumnya.
"SOP TPA sangat diperlukan. Harusnya ada standar ijasah," kata dia.
3. Janji akan memberikan pendampingan
Ia berjanji akan memberikan pendampingan kepada pihak orangtua untuk mendapatkan keadilan. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar supaya diproses lebih lanjut.
"Karena bayi sudah meninggal, kami bisa berikan pendampingan pada orangtua untuk dapatkan keadilan dalam proses hukumnya. Koordinasi sama unit PPA Polresta," jelasnya.