5 Tips Memuji Seseorang, Jangan Sampai Terjadi KGBO   

Semoga kita bisa lebih peka ya

Penulis: Ufiya Amirah

Media sosial kini tak hanya dijadikan sebagai medium komunikasi yang menghubungkan satu individu dengan individu lainnya. Namun juga menjadi ruang ekspresi yang tak terbatas tempat dan waktu, bahkan dimanfaatkan sebagai platform bisnis. 

Hanya saja pesatnya perkembangan teknologi komunikasi tak diiringi dengan kepekaan tata berkomunikasi yang baik di ruang maya. Oleh karena itu, tak jarang, kasus kejahatan hingga kekerasan seksual terjadi secara online di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.

Berdasarkan Laporan Situasi Hak-Hak Digital Indonesia 2020: Represi Digital di tengah Pandemi yang diterbitkan oleh SAFEnet pada April 2021 lalu, diketahui bahwa tingkat kriminalitas berbasis gender di internet cukup tinggi. SAFEnet menerima 620 laporan Kekerasan Gender Berbasis Online (KGBO) selama tahun 2020. Pelecehan seksual secara online merupakan kasus tertinggi ke 5 di antara KGBO lainnya. 

Nah berikut 5 tips memuji seseorang dilansir dari buku berjudul Membunuh Hantu-Hantu Patriarki (2019), yang ditulis oleh Dea Safira. Jangan sampai terjadi KGBO ya. 

Baca Juga: Praktik Kekerasan Berbasis Gender di Indonesia, dari Aceh hingga Papua

1. Utamakan menggunakan perspektif orang yang akan dipuji

5 Tips Memuji Seseorang, Jangan Sampai Terjadi KGBO   Ilustrasi Anggota Tubuh (Dada) (IDN Times/Mardya Shakti)

Tampilan perempuan yang cantik dengan tubuh semampai, seringkali mendapatkan komentar positif, misalnya "Wah, kamu cantik sekali ya." Namun juga tak jarang beberapa orang memberikan komentar negatif yang tak pantas, seperti "Payudara kamu gede sekali,". Mungkin niatnya memuji, tetapi realitasnya, kata-kata itu membuat orang yang dipuji merasa tak nyaman dan risih.

Mengungkapkan pujian terkait bagian tubuh yang sensitif seperti payudara dan pantat, tak sama dengan ungkapan pujian pada umumnya. Bagi Dea, memuji seseorang dengan cara demikian bukanlah hal yang pantas.

Apabila hendak memuji, kamu harus mencoba menempatkan diri, apakah dengan cara yang seperti itu, ia akan merasa senang dan nyaman? Tentu tidak bukan? Utamakan menggunakan perspektif orang yang akan dipuji sebelum mengungkapkan kata atau kalimat pujian.

2. Pekalah dengan sikap dan respons orang yang kamu puji

5 Tips Memuji Seseorang, Jangan Sampai Terjadi KGBO   Ilustrasi Sekelompok Perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Coba perhatikan bagaimana respons seseorang pasca kamu puji. Apabila kamu melakukannya dengan langsung bertatap muka, kamu bisa membaca mimik wajah dan reaksi tubuhnya. Apabila melalui komunikasi online, perhatikan respons balasannya. Kamu perlu peka dengan sikap orang yang kamu puji. Karena tak melulu, orang yang diberikan pujian merasa senang, suka, dan nyaman.

Menurut Dea, seseorang yang ingin memberikan pujian kepada orang lain perlu memprioritaskan respons dan memiliki kepekaan, dan tentu dapat menerima konsekuensinya. Tak jarang, orang yang dipuji merespons dengan cara diam, memblokir, atau bahkan merasa ketakutan karena risih. Dengan demikian, sikap dan/ataupun memuji dengan cara demikian perlu dihentikan.

3. Apabila hendak mencuri perhatian dia, hindari objektifikasi tubuh dan ungkapan seksis

5 Tips Memuji Seseorang, Jangan Sampai Terjadi KGBO   freepik.com

Tubuh bukanlah barang. Setiap gender memiliki rasa, sensitivitas, dan hak atas kedaulatan tubuhnya. Banyak orang mengimajinasikan gender tertentu dengan standar cantik/ganteng tertentu, yang sebenarnya hal tersebut bersifat toxic.

Fisik bukanlah sesuatu yang statis. Tubuh akan mengalami perubahan dengan bertambahnya usia, gaya hidup, konsumsi makanan, aktivitas hidup, dan faktor-faktor lain yang memengaruhinya.

Predator seksual biasanya akan memuji dengan komentar yang bersifat mengobjekkan seseorang, contohnya "Payudaramu besar, sepertinya kenyal jika diremas." Komentar cabul seperti ini bukan sebuah pujian, namun sebuah pelecehan. Karenanya, perlu berhati-hati dalam memuji. Apabila mencuri perhatian dari orang yang kamu suka, hindari kalimat seksis dan gunakan kalimat pujian pada umumnya saja.

4. Gunakan kata-kata yang bijak dan tidak menyinggung bagian tubuh

5 Tips Memuji Seseorang, Jangan Sampai Terjadi KGBO   ilustrasi perempuan Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Apabila teman dekat yang memuji tubuh dan mengungkapkan kekaguman, barangkali tidak akan menimbulkan perasaan parno. Namun apabila yang bersangkutan adalah orang baru, bahkan orang asing, kemungkinan akan memunculkan respons sebaliknya, yaitu risih dan tak nyaman.

Adalah keliru apabila menganggap bahwa seseorang berpenampilan menarik untuk menggoda orang lain. Sebaliknya, mereka berusaha berpenampilan seterbaik mungkin tentu sebagai wujud apresiasi bagi dirinya sendiri.

Saran Dea bagi kamu yang ingin memberikan pujian, terlebih di kolom komentar media sosial, atau melalui Direct Message, kalian perlu menggunakan kalimat bijak dan tak menyinggung.

Selain itu, gunakalah pujian yang tak berfokus pada bagian tubuh tertentu. Jika tetap memaksa, niat pujianmu perlu dipertanyakan. Tidak semua orang nyaman apabila disinggung bagian tubuhnya.

5. Jangan sungkan minta maaf apabila dia risih dengan pujianmu

5 Tips Memuji Seseorang, Jangan Sampai Terjadi KGBO   ilustrasi meminta maaf (unsplash.com/Ben White)

Hindari sikap egois yang membenarkan segala sanjungan kepada orang lain. Jika menurut kamu, pujian tersebut diniatkan dengan sepenuh hati, belum tentu orang yang kamu puji merasa senang. Dengan demikian, apabila pasca memberikan sanjungan, kamu mendapatkan respons yang tak sesuai dengan ekspektasi, cobalah untuk berdamai dengan meminta maaf. Berusaha peka dan belajar menempatkan diri di posisi orang yang dipuji.

Dea menegaskan bahwa meminta maaf adalah sikap peduli terhadap perasaan orang lain. Sebelum memaksa orang lain untuk peka, latihlah diri kamu terlebih dahulu untuk peka pada setiap ucapan, kata, dan sikapmu. Komunikasi juga perlu dilakukan dari dua arah, termasuk juga dalam mengekspresikan kekaguman terhadap orang lain.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya