Karyawan Bingung Mengapa Dewas Buru-Buru Cari Dirut Pengganti Helmy

Dewas TVRI dinilai menyalahgunakan kekuasaan

Jakarta, IDN Times - Presidium komite penyelamatan TVRI, Agil Samal mempertanyakan keputusan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI yang telah mengeluarkan nama calon Direktur Utama (Dirut) pengganti antar waktu (PAW) Helmy Yahya. Padahal, kisruh yang melanda TVRI saat ini masih ditangani oleh Komisi Komunikasi dan Informatika DPR.

Oleh sebab itu, Komite Penyelamatan TVRI yang berisi perwakilan karyawan sempat meminta agar dewas menunda pencarian dirut definitif dan menunggu rekomendasi dari DPR. Namun, permintaan itu justru tak digubris oleh Dewas TVRI. 

"Proses pengumuman (pencarian dirut) ditutup pada hari Rabu 12 Februari 2020 ada sedikitnya 30 orang pelamar Dirut TVRI telah mendaftar ke sekretariat dewas," kata Agil dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (14/2).

Lalu, siapa saja pelamar untuk menduduki posisi Dirut TVRI itu?

1. Ada Gusti Randa, Iman Brotoseno, hingga Suryopratomo yang ikut melamar

Karyawan Bingung Mengapa Dewas Buru-Buru Cari Dirut Pengganti HelmyIDN Times/Isidorus Rio Turangga

Dalam proses ini terdapat sejumlah nama yang sudah familiar di telinga publik, antara lain aktor  yang juga Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB) Gusti Randa, sutradara Iman Brotoseno, Dirut Metro TV Suryopratomo, dan akademisi Audrey Tangkudung.

"Sejumlah karyawan menyayangkan sikap dewan pengawas yang terus melakukan proses rekrutmen Dirut PAW pengganti Helmy," kata Agil ketika dikonfirmasi hari ini. 

Baca Juga: Helmy Yahya Dipecat, Spanduk #SaveTVRI Membentang di Gedung TVRI 

2. Dewas TVRI diduga telah menyalahgunakan kekuasannya

Karyawan Bingung Mengapa Dewas Buru-Buru Cari Dirut Pengganti HelmyRapat Komisi I DPR dengan Direksi TVRI terkait pemberhentian Helmy Yahya dan polemik dengan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI (IDN Times/Helmi Shemi)


Agil menilai Dewas telah menyalahgunakan kekuasaan dan hanya berpegang pada aturan di Peraturan Pemerintah nomor 3 Tahun 2005 tanpa melalui kajian logis terlebih dahulu. Sementara komisi l DPR RI pun tengah melakukan proses politik terhadap kisruh TVRI.

"Seakan mereka tidak mengindahkan semua proses, hal ini akan membawa dampak buruk bagi proses ini ke depan," ujarnya.

Kesewenang-wenangan Dewas ini dikhawatirkan akan berujung buruk pada perjalanan TVRI ke depan, dan yang paling terimbas adalah karyawan lembaga penyiaran publik itu. 

3. Walau karyawan gelisah tapi belum berdampak ke tayangan TVRI

Karyawan Bingung Mengapa Dewas Buru-Buru Cari Dirut Pengganti HelmyRapat Komisi I DPR dengan Direksi TVRI terkait pemberhentian Helmy Yahya dan polemik dengan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI (IDN Times/Helmi Shemi)

Karyawan TVRI Sulawesi Selatan Lucky Sopacua menilai Dewas tidak mempedulikan proses politik di DPR. Dewas dinilai bertindak sewenang-wenang tanpa memikirkan nasib karyawan TVRI di seluruh Tanah Air.

"Kami meminta Presiden untuk mengevaluasi dewan pengawas terkait masalah ini," ujar Lucky.

Penyiar senior TVRI Imam Priyono menilai tidak semestinya Dewas bertindak secara sewenang-wenang. Kendati tengah dilanda kisruh, namun proses produksi dan layar TVRI tetap berjalan normal. Padahal, karyawan merasa khawatir terhadap nasib mereka di masa depan ketika memilih tetap berada di TVRI. 

"Pemberhentian Helmy Yahya dengan proses yang sangat tidak memadai menujukkan kentalnya kesewenang-wenangan atau abuse of power dilakukan oleh Dewas TVRI," ucap Lucky. 

Baca Juga: [Wawancara Khusus] Helmy Yahya: Beri Waktu 2 Tahun agar TVRI Kembali Jadi Idola

Topik:

  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya