Puluhan Ribu Seniman Dilibatkan di Pesta Kesenian Bali

Akhirnya ya setelah 2 tahun pandemik, PKB digelar offline

Denpasar, IDN Times - Setelah dua tahun gerak terbatas akibat pandemik COVID-19, akhirnya even kebudayaan Pesta Kesenian Bali (PKB) kembali digelar secara langsung. Tahun 2022 merupakan pelaksanaan PKB ke-44.

Alhasil, ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan pawai sekaligus pembukaan PKB di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) Bajra Sandhi, Renon, Kota Denpasar, pada Minggu (12/6/2022).

Pawai ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, yang mewakili Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Turut hadir pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang didampingi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster. Dalam kesempatan itu, Mendagri mengapresiasi kegiatan PKB yang bisa menjadi momentum penting untuk kebangkitan perekonomian dan pariwisata Bali.

Baca Juga: Mengenal 5 Ajaran Agama Hindu, Percaya Karma Phala dan Moksa

1. Apresiasi karena berani menggelar kegiatan kolosal dengan pertimbangan kasus COVID-19 sudah melandai, dan tingginya capaian vaksinasi booster

Tito Karnavian mengungkapkan, dengan melihat situasi COVID-19 di Pulau Dewata yang sudah melandai dan cukup terkendali, serta capaian vaksinasi booster yang tinggi, pihaknya mewakili Presiden memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan PKB yang digelar secara langsung dan masif.

“Acara ini hanya dapat berlangsung ketika kita dalam kondisi confidence. Bahwa pandemik COVID-19 sudah cukup terkendali. Karena itu, kami mengapresiasi Bali karena berani dan sukses melaksanakan acara ini,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Tito juga melihat Bali bergerak cepat dalam penanganan pandemik. Bali tercatat sebagai provinsi dengan capaian vaksinasi tertinggi. Untuk booster bahkan mencapai 70 persen. Selain itu, masyarakat Bali juga disiplin menggunakan masker.

“PKB ini bisa menjadi momentum penting untuk kembalinya ekonomi dan pariwisata Bali,” kata Tito.

Baca Juga: 4 Cara Bertingkah Laku agar Disegani Teman Menurut Hindu

2. PKB merawat seni budaya Bali menjadi lestari, dan melahirkan seniman hingga maestro

Puluhan Ribu Seniman Dilibatkan di Pesta Kesenian BaliFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Imam Rosidin)

Pelaksanaan PKB yang ke-44 menandakan sudah lebih dari empat dasawarsa even kesenian ini berjalan. Menurut Tito, selain menunjukkan Bali yang kaya akan budaya, tetapi juga mampu merawatnya sehingga bertahan lama alias lestari. Ajang PKB tak hanya sekadar menghasilkan seniman, melainkan melahirkan maestro yang mendunia.

“Bali kaya dengan seninya, tahan lama. PKB selama 4 dasawarsa menghasilkan kelestarian seni, melahirkan seniman bahkan maestro yang mendunia. Memang sudah terkenal Bali ini punya seni yang luar biasa,” kata mantan Kapolri tersebut.

3. Perjuangkan pasal khusus tentang pengakuan budaya, seni, dan tradisi Bali

Puluhan Ribu Seniman Dilibatkan di Pesta Kesenian BaliDok.IDN Times/Istimewa

Tito membeberkan, sekarang ini sedang berlangsung pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tentang Undang-Undang (UU) di sejumlah provinsi, satu di antaranya Bali. Kata Tito, Pemerintah Pusat akan memperjuangkan pasal khusus untuk pengakuan budaya, seni, dan tradisi Bali agar terlindungi dari arus modernisasi.

“UU yang lama itu masih Bali Nusra. Karena itu harus dibuat UU sendiri-sendiri. Saya selaku Mendagri yang diperintahkan oleh Bapak Presiden, dalam membahas UU ini akan memperjuangkan pasal khusus untuk pengakuan budaya, seni, dan tradisi Bali. Ini penting supaya budaya, tradisi, dan seni Bali dapat terlindungi dari arus modernisasi. Termasuk dari kebijakan-kebijakan pusat yang mungkin dapat menggerus budaya, seni, dan tradisi Bali,” kata mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini.

4. Kebudayaan jadi haluan pembangunan Bali

Puluhan Ribu Seniman Dilibatkan di Pesta Kesenian BaliFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Wayan Antara)

Sementara itu Gubernur Bali, I Wayan Koster, bersyukur PKB tahun ini dapat digelar dan disaksikan secara langsung setelah melewati dua tahun masa sulit pandemik. Bahkan pawai pertama yang digelar langsung pascapandemik ini sangat antusias diikuti oleh partisipan.

Tercatat, sebanyak 24 partisipan turut ambil peran dalam pawai kali ini. Mulai dari Pemprov Bali, ISI Denpasar, Kabupaten/Kota se-Bali, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Museum Pasifika, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Lembaga Perbankan Bali, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, Universitas Udayana, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

Peed Aya juga diikuti oleh Universitas Hindu Indonesia Denpasar, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, SMKN 3 Sukawati, dan SMKN 5 Denpasar.

“Ini menandakan PKB semakin berkualitas dan semarak. PKB tahun ini melibatkan sebanyak 16.150 seniman dan 200 sanggar, sekaa, dan komunitas seni. Tidak hanya diisi seniman dari berbagai daerah di Bali, PKB juga diikuti partisipasi luar daerah Bali,” papar Gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.

5. Digelar sebulan penuh, diisi dengan berbagai kegiatan pelestarian seni dan penghargaan pada seniman

Puluhan Ribu Seniman Dilibatkan di Pesta Kesenian BaliPawai sekaligus pembukaan kebudayaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44. (IDN Times/Ayu Afria)

PKB XLIV tahun 2022 mengambil tema “Danu Kerthi: Huluning Amreta”, yang dimaknai sebagai pemuliaan air sebagai sumber kehidupan. Tema ini diimplementasikan dalam setiap aktivitas seni yang meliputi Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Workshop/ Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).

PKB kali ini juga disertai oleh Pameran lndustri Kecil dan Menengah (IKM) Bali Bangkit yang dikoordinir Dekranasda Provinsi Bali.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya