Wisman yang Punya Riwayat Perjalanan ke Tiongkok Ditangkal Masuk Bali

Biar Pulau Bali aman dari virus corona. Buat jaga-jaga

Badung, IDN Times – Kewaspadaan terhadap penularan virus corona di Bali tidak main-main. Sejak dilakukan tindakan penangkalan pada Rabu (5/2) lalu, diperkirakan ratusan wisatawan asing (Wisman) tidak bisa masuk ke Bali karena kebijakan tersebut. Mereka terindikasi memiliki riwayat bepergian ke Tiongkok daratan dalam kurun waktu 14 hari terakhir. Berikut uraian penjelasannya:

1. Puluhan wisman batal berkunjung ke Bali karena masuk daftar tangkal

Wisman yang Punya Riwayat Perjalanan ke Tiongkok Ditangkal Masuk BaliIDN Times/Ayu Afria

Kasi Informasi Kantor Imigrasi kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Putu Suhendra, menyampaikan dari laporan terakhir yang diterimanya hari Senin (10/2) pukul 23.00 Wita, Imigrasi Ngurah Rai telah menangkal 82 wisman. Sementara itu pada Minggu (9/2) hingga pukul 22.00 Wita, sebanyak 77 orang ditangkal masuk ke Bali.

“Dari berbagai negara yang memiliki riwayat berkunjung ke China daratan,” jelas Suhendra saat dihubungi Selasa (11/2).

2. Wisman yang ditangkal masuk ke Bali harus diterbangkan dengan maskapai yang sama

Wisman yang Punya Riwayat Perjalanan ke Tiongkok Ditangkal Masuk BaliIDN Times/Ayu Afria

Suhendra mengungkapkan, wisman yang ditangkal masuk ke Bali ini pasti akan meninggalkan Bali lagi dengan maskapai yang sama.

“Aturannya, setiap orang yang dibalikkan oleh imigrasi, pihak penerbangan harus mengangkut dengan pesawat yang sama. Jadi pihak penerbangan pasti membantu masalah tiket tersebut,” jelasnya.

3. Riwayat perjalanan menjadi fokus utama proses penangkalan wisatawan

Wisman yang Punya Riwayat Perjalanan ke Tiongkok Ditangkal Masuk BaliKepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Provinsi Bali, Sutrisno. (IDN Times/Ayu Afria)

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Provinsi Bali, Sutrisno, beberapa hari yang lalu menyampaikan bahwa terkait masalah virus corona, tentu jajarannya tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada kerja sama dengan pihak terkait.

“Kami nggak bisa juga bekerja sendiri. Tentunya kami harus bekerja sama dengan aparat yang berwenang itu. Misalnya Kementerian Kesehatan, dalam hal ini Dinas Kesehatan. Sehingga orang-orang yang mana yang bisa kami jadikan suspect terus kami tolak. Ciri-cirinya apa, tentu apa kan kita juga nggak mengerti,” jelas Sutrisno.

Tindakan tersebut telah dilakukan oleh pihak imigrasi Ngurah Rai sejak Kamis (6/2) lalu, dengan menolak beberapa wisatawan yang hendak masuk Indonesia melalui Bandar Udara (Bandara) Kedatangan Internasional I Gusti Ngurah Rai. Mereka ditolak karena memiliki riwayat bepergian ke Tiongkok daratan dalam 14 hari terakhir.

Baca Juga: Wisatawan Australia dan Tiongkok Kejar-kejaran Kunjungi Bali

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya