Vaksinasi Sapi dan Spraying Digencarkan, Efektifkah Cegah PMK di Bali?

Semoga kasus PMK ini tidak berlarut-larut ya

Denpasar, IDN Times – Pemerintah Provinsi Bali mempercepat penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, terutama sapi dan kambing. Satgas penanganan PMK Provinsi Bali telah menyerahkan bantuan logistik dari Satgas PMK Pusat kepada Satgas PMK Kabupaten/Kota se-Bali, pada Minggu (10/7/2022) lalu.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, pada Selasa (5/7/2022) lalu juga menyampaikan Bali telah menerima disinfektan dan vaksin PMK sebanyak 110.000 dosis. Lalu bagaimana penanganan PMK di level kecamatan? 

Baca Juga: Dilarang Jual Beli Sapi, Peternak di Tabanan Diminta Bersabar

1. Vaksinasi PMK dan spraying ini dilaksanakan secara door to door

Vaksinasi Sapi dan Spraying Digencarkan, Efektifkah Cegah PMK di Bali?Vaksinasi PMK di wilayah Denpasar Utara. (Dok.IDN Times/Polsek Denpasar Utara)

Kapolsek Denpasar Utara, Iptu Carlos Dolesgit, bersama Dinas Pertanian Kota Denpasar Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, menggenjot pelaksanaan vaksinasi PMK. Vaksinasi dan spraying sapi sudah dilakukan di Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, pada Selasa (12/7/2022). 

“Total jumlah sapi yang dapat divaksin dan spraying sampai saat ini berjumlah 73 ekor,” ungkapnya.

Vaksinasi PMK dan spraying ini dilaksanakan secara door to door dengan menyasar ternak sapi peliharaan warga yang sudah dalam kandang atau terikat. Ternak yang telah mendapatkan vaksin kemudian diberi tanda ikatan tali warna merah.

2. Mendata hewan ternak masing-masing wilayah

Vaksinasi Sapi dan Spraying Digencarkan, Efektifkah Cegah PMK di Bali?Vaksinasi PMK di wilayah Denpasar Utara. (Dok.IDN Times/Polsek Denpasar Utara)

Usai memantau pelaksanaan vaksinasi tersebut, Iptu Carlos Dolesgit, meminta para peternak agar jangan pernah abai dengan kesehatan hewan peliharaan. 

“Sampai saat ini, astungkara tidak ditemukan ternak yang mengidap Penyakit Mulut dan Kuku. Kami harapkan semoga ke depannya juga tidak ditemukan penyakit lainnya,” ungkapnya.

Masyarakat juga diminta turut serta berpartisipasi dalam pencegahan penyebaran PMK dengan mendata hewan ternak masing-masing wilayah. Harapannya dapat memudahkan pelaksanaan vaksinasi kepada semua ternak milik masyarakat.

3. Disinfeksi dilakukan secara massif hingga ke pintu masuk Bali

Vaksinasi Sapi dan Spraying Digencarkan, Efektifkah Cegah PMK di Bali?Vaksinasi PMK di wilayah Denpasar Utara. (Dok.IDN Times/Polsek Denpasar Utara)

Pemerintah Provinsi Bali memberikan bantuan logistik berupa 17.100 Alat Pelindung Diri (APD), 19.000 disinfektan, serta 114 sprayer kepada Satgas PMK Kabupaten/Kota se-Bali. Logistik ini didistribusikan dan diserahkan oleh Kepala Bidang Kegawatdaruratan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Nyoman Suwanjaya, mewakili Sekretaris Satgas PMK Provinsi Bali kepada Satgas PMK  Kabupaten/Kota se Bali di Kantor BPBD Provinsi Bali, pada Minggu (10/7/2022).

Sementara itu, Sekretaris Satgas PMK Provinsi Bali, Made Rentin, menyampaikan bahwa disinfeksi akan dilakukan secara massif, yakni pada kandang, mobil pengangkut ternak, Rumah Potong Hewan (RPH), sampai ke pintu masuk Bali, di antaranya Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Benoa, serta  pintu masuk Bali lainnya.

"Disinfeksi ini dilakukan untuk membersihkan area dari virus sehingga dapat memutus penyebaran dan penularan penyakit ke area lain yang lebih luas," ungkapnya.

4. Peternak di Bangli sempat khawatir penularan wabah PMK

Vaksinasi Sapi dan Spraying Digencarkan, Efektifkah Cegah PMK di Bali?Ilustrasi pemeriksaan ternak (ANTARA FOTO/Rahmad)

Sementara itu, peternak dari Dusun Langkan, Desa Landih, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, I Ketut Beles, mengaku sempat ketar-ketir dengan wabah ini. Ia memelihara empat ekor sapi dan saat ini masih dalam kondisi sehat. I Ketut Beles memberikan suntikan untuk menjaga kesehatan ternaknya. Obat itu dibelinya di toko.

“Minggu kedua kemungkinan datang vaksinnya. Di Kecamatan Banglinya. Info dari Ketua Subaknya,” ungkapnya pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Sementara itu, dua ekor sapi milik adiknya di daerah Kintamani sudah dinyatakan tertular PMK. Namun hanya bergejala di bagian mulut saja. Sapi tersebut sempat tidak mau makan dan akhirnya mulai membaik.

“Bapak sendiri sekarang biasa-biasa manten (saja). Selama wabah niki (ini), Pasar Kayuamba ditutup sementara waktu,” ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya