Usai Rampok WNA Jepang di Bali, Fahruddin Ditangkap di Bandara Soetta

Ini toh yang bikin turis Jepangnya lompat dari apartemen

Denpasar, IDN Times – Tim Resmob Bareskrim Polri mengamankan pelaku pencurian dengan pemberatan alias curat asal Ngawi, Jawa Timur, bernama Fahruddin (38). Inilah pria yang membuat warga negara asing (WNA) asal Jepang, Mika Hasegawa (38), terbaring di rumah sakit karena diduga lompat dari lantai dua apartemennya. Fahruddin ditangkap di Bandara International Soekarno Hatta pada Rabu (27/11) pukul 03.30 WIB. Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Bali, Kombespol Andi Fairan, saat ditemui di Gedung Prakasa Rucira Garjita, Rabu (27/11).

Kombespol Andi menjelaskan, saat ini Tim Gabungan Polda Bali yang dipimpin Kanit Resmob dan Kasat Reskrim sedang dalam perjalanan menuju Mabes Polri Jakarta, untuk menjemput pelaku yang kesehariannya sebagai tukang bangunan di seputaran lokasi kejadian.

“Yang bersangkutan itu bekerja di dekatnya tempat tinggal korban. Ditangkap di bandara mau kabur ke Medan,” ucapnya.

Tersangka diketahui merampok korban yang tinggal di Apartemen Liem House Jalan Pura Merta Sari IV Pemogan, Denpasar Selatan, pada Senin (25)  pukul 08.00 Wita. Korban bersama anaknya juga diketahui tinggal sejak 3,5 tahun lalu di apartemen tersebut.

1. Sebelumnya korban ditemukan di semak-semak sebelah apartemen oleh seorang penjaga apartemen

Usai Rampok WNA Jepang di Bali, Fahruddin Ditangkap di Bandara SoettaDok.IDN Times/Istimewa

Saksi I Gede Yoga Saputra (21), penjaga apartemen SUN Residence, menceritakan sekitar pukul 08.12 Wita, saat memarkir sepeda motor di basement mendengar teriakan korban meminta tolong namun suaranya agak kecil di tembok sisi selatan.

Saksi kaget saat melihat korban dalam keadaan tergeletak di lahan kosong. Kejadian tersebut dilaporkan ke pihak apartemen tempat korban menginap dan pihak kepolisian. Korban dikabarkan sempat koma dan trauma dengan orang berbadan kekar.

Pihak kepolisian setempat  mengungkapkan, pelaku diduga sudah menguasai lokasi korban tinggal. Sebelum tragedi itu, korban sudah dibuntuti sepulang dari mengantar anaknya sekolah.

2. Pihak kepolisian sempat melakukan pengejaran pelaku ke Terminal Mengwi

Usai Rampok WNA Jepang di Bali, Fahruddin Ditangkap di Bandara SoettaIDN Times/M. Idris

Menurut Andi fairan, pihaknya mendapatkan info dan mencocokkan keterangan korban serta saksi-saksi di lokasi kejadian. Petugas kepolisian kemudian mendapatkan informasi terkait identitas pelaku, yang rupanya sudah dikenal oleh korban. Tim Gabungan bersama Tim IT Ditreskrimum Polda Bali langsung melakukan pengejaran ke Terminal Mengwi. Pencarian pelaku saat itu nihil.

“Tim menyebar dan melanjutkan pengejaran. Sebagian melakukan sweeping di Polsek Selemadek Timur, dan sebagian lagi langsung ke Pelabuhan Gilimanuk untuk melakukan pencegatan,” terangnya.

Pihak Polda Bali lalu berkoordinasi dengan Tim Resmob Bareskrim Polri untuk backup penangkapan pelaku di Bandara Soekarno Hatta hingga berhasil diamankan.

3. Pelaku mengakui mencekik korban dan membawa lari barang-barang milik korban

Usai Rampok WNA Jepang di Bali, Fahruddin Ditangkap di Bandara Soettawarriortalknews.typepad.com

Dari hasil interogasi petugas, modus pelaku adalah mengikuti korban yang baru pulang mengantar anaknya sekolah agar bisa masuk ke dalam kamar. Sesampai di depan kamar korban, pelaku langsung mendekati, memukul serta mencekik korban.

“Korban itu bisa melepaskan diri dan meloncat ke bawah. Korban berusaha melawan dan melepaskan diri. Lalu pelaku mengambil uang dan barang-barang korban setelah itu kabur,” jelasnya.

Beberapa barang bukti yang yang berhasil diamankan di antaranya dua buah dompet, uang pecahan 10 ribu yen sebanyak 15 lembar, pecahan 1000 yen sebanyak lima lembar, uang pecahan Rp100 ribu sebanyak empat lembar, uang pecahan Rp50 ribu satu lembar, pecahan Rp20 ribu satu lembar, pecahan Rp10 ribu satu lembar, pecahan Rp5000 sebanyak delapan lembar, dan pecahan Rp2000 sebanyak 10 lembar.

Selain itu juga handphone merek OPPO A9 hasil kejahatan, kalung emas hasil kejahatan, handphone merek Advan, lima buah kartu ATM (Automated Teller Machine) milik korban, kartu identitas Kewarganegaraan Jepang dan SIM (Surat Izin Mengemudi) A milik korban.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya