Tren Pemalsuan Paspor di Indonesia Meningkat Pada 2022

Imigrasi punya alat untuk mendeteksi paspor lho

Badung, IDN Times –Direktorat Intelijen Keimigrasian melatih sejumlah petugasnya untuk memaksimalkan penggunaan potensi mesin Video Spectral Comparator (VSC) di Kuta, Kabupaten Badung. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali, Pramella Y Pasaribu, mengatakan Inteligen Keimigrasian Indonesia telah menggunakan alat VSC sejak tahun lalu. Alat ini digunakan untuk mendeteksi dokumen keimigrasian di antaranya paspor, hingga visa.

“Bagaimana seluruh petugas imigrasi dapat memahami dan mendeteksi secara dini atas dokumen yang dipakai oleh para pelintas tersebut,” ungkapnya dalam acara diseminasi forensik inteligen keimigrasian, Selasa (25/6/2024) petang.

1. Terjadi peningkatan laporan permintaan forensik terhadap paspor

Tren Pemalsuan Paspor di Indonesia Meningkat Pada 2022Paspor Indonesia (Dok. Antara)

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 3 Non-TPI Tanjung Redep, Kalimantan Timur, yang juga merupakan Ahli Forensik Keimigrasian, C Catur Apriyanto, mengatakan kejahatan keimigrasian yang terekam terjadi di Indonesia mengalami peningkatan. Rata-rata Direktorat Jenderal Keimigrasian menerima 6-10 laporan permintaan pengujian forensik setiap tahunnya. Peningkatan semakin terekam pada 2022 yang mencapai 20 laporan per tahun.

Kejahatan ini beragam, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Para pelaku menjual jasa ini dengan harga yang beragam, tergantung kualitasnya. Misalnya saja 1.000-5.000 dolar per paspor dengan pelaku merupakan warga negara asing (WNA).

“Itu yang dimintakan untuk pemeriksaan forensik. Hasil pemeriksaan forensik ini untuk diajukan ke pengadilan nantinya,” jelasnya.

2. Alat untuk membantu forensik keimigrasian sangat mahal

Tren Pemalsuan Paspor di Indonesia Meningkat Pada 2022Diseminasi forensik inteligen keimigrasian di Bali (IDN Times/Ayu Afria)

Menurut Pramella, alat ini awalnya merupakan hibah dari Konsulat Jenderal Amerika pada 2019 lalu, dan Australia pada 2023. Alat buatan perusahaan di Inggris ini memiliki harga fantastis. Harganya mencapai Rp830 juta per unit, dan telah terpasang di 45 kantor imigrasi dari 129 kantor imigrasi di Indonesia.

Wilayah Bali sendiri memiliki dua alat VSC yang diletakkan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, dan Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar. Pihaknya berharap alat ini akan bertambah sehingga dapat membantu tugas intelijen keimigrasian.

“Bagaimana nanti para petugas imigrasi yang tersebar di seluruh Indonesia, yang telah terpasang sejumlah alat imigrasi, akan dilakukan masif setiap tahunnya dalam pembelajaran mengenai penggunaan alat ini,” terangnya.

3. Pemeriksaan forensik sebelumnya dilakukan secara manual

Tren Pemalsuan Paspor di Indonesia Meningkat Pada 2022Paspor Indonesia (jogja.imigrasi.go.id)

Sebelum menerima alat ini, Pramella mengakui petugas forensik keimigrasian mengandalkan pemeriksaan manual untuk mengetahui keaslian paspor. Hal ini dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Misalnya jumlah lembar paspor, kesesuaian penjahitan paspor, bentuk, deteksi visa, dan sebagainya.

“Dilakukan secara manual dengan meneropong dokumen tersebut,” terangnya.

Untuk itu Pramella memastikan alat VSC ini akan memudahkan petugas dalam menjalankan tugasnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya