TPA Suwung Bali Bakal Ditutup, Dibawa ke Mana Sampah yang Menggunung?

Bagaimana menurut semeton rencana ini?

Denpasar, IDN Times – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung yang terletak di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kecamatan Denpasar Selatan, nantinya akan disulap sebagai taman. Hal ini diungkapkan oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarvest), Luhut Binsar Panjaitan, dalam kunjungan kerjanya ke Bali pada Jumat (25/2/2022).

“Suwung itu akan dijadian taman. Tapi sementara itu, gas metan yang ada di sana mau diatur,” ungkapnya.

Lalu ke mana sampah yang menggunung di TPA Suwung akan dibawa? 

Baca Juga: Luhut Izinkan Bali Tanpa Karantina, Ini Syaratnya

1. Pemerintah anggarkan Rp105 miliar untuk membangun tempat pengelolaan sampah terpadu

TPA Suwung Bali Bakal Ditutup, Dibawa ke Mana Sampah yang Menggunung?TPST di Kota Denpasar. (Dok. IDN Times / istimewa)

Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah telah menganggarkan Rp105 miliar untuk membangun tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Denpasar. Tiga tempat tersebut di antaranya terletak di TPST Padangsambian Denpasar Barat, TPST di Tahura, dan di Kerthalangu.

“Ini kalau nggak keliru, Rp105 miliar. Jauh lebih murah daripada kita bikin Waste Energy yang tadinya kita mau bikin di Suwung Rp2,5 triliun. Jadi pokoknya republik ini sekarang bicaranya efisiensi, penghematan, dan UMKM dilibatkan. Itu perintah Presiden,” ungkapnya.

Luhut menyatakan bahwa pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Bali ingin membuat Bali bersih. Program ini sudah direncanakan sejak International Monetary Fund (IMF) World Bank pada tahun 2018 lalu. Namun program saat itu yang difokuskan untuk mengelola TPA Suwung, mengalami kendala terkait tipping fee sehingga terhenti.

2. TPST akan difungsikan mengolah 120 ton sampah per hari mulai Agustus 2022

TPA Suwung Bali Bakal Ditutup, Dibawa ke Mana Sampah yang Menggunung?TPST di Kota Denpasar. (Dok. IDN Times / istimewa)

TPST di Denpasar tersebut digadang-gadang akan difungsikan untuk mengolah sampah 120 ton per harinya. Luhut memperkirakan bahwa sampah di Kota Denpasar per hari mencapai 200 ton.

Proyek pembangunan TPST di Padangsambian ini ditarget selesai pada Juli 2022 mendatang sehingga pada Agustus sudah bisa dioperasionalkan. Pihaknya juga mengimbau agar nantinya TPST ini juga membentuk kelembagaan karena diperkirakan omzetnya kan mencapai ratusan juta per bulan.

“Nanti tentu ada commissioning, ada tambahan inilah. Tinggal kedua kelembagaannya harus ada. Kelembagaan ini ada supaya nanti ngatur. Karena keluarannya itu bikin uang juga. Karena nanti bikin apa bikin kompos. Ini jadi UMKM lagi. Karena ini angkanya besar seperti kemarin di Makassar, satu tahun angkanya Rp6 miliar," ungkapnya. 

Menurut Luhut upaya ini akan bagus untuk UMKM. "Yaitu 12 bulan berarti Rp500 juta sebulan. Pengolahan limbah medis itu. Ini lebih besar (TPST di Denpasar) karena angkanya ini 120 ton per hari. Jadi anda bisa bayangkan nanti berapa banyak angkanya,” imbuhnya.

3. TPA Suwung akan segera ditutup secara perhalan

TPA Suwung Bali Bakal Ditutup, Dibawa ke Mana Sampah yang Menggunung?Kunjungan Menkomarvest Luhut B Panjaitan ke Bali pada Jumat , 25 Februrari 2022. (Dok. IDN Times / Istimewa)

Sementara itu Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada Jumat (25/2/2022), menyampaikan TPST di Kota Denpasar menerapkan sistem reuse, reduce, dan recycle (3R). Begitu tiga TPST tersebut difungsikan, maka TPA Suwung akan ditutup.

“TPA suwung perlahan-lahan akan ditutup. Karena ini kan proyek harapan dari Pak Menko, proyek ini kan dikerjakan sampai akhir Juli. Nah begitu akhir Juli ini kan harus jalan. Dalam proses jalan pasti tetap ada residu sampah 10 persen,” ucapnya.

Residu tersebut nantinya untuk sementara waktu akan dibuang di TPA Suwung. Sembari Pemerintah Kota Denpasar mencarikan lahan lagi untuk pembuangan residu.

“Kalau itu sudah ditemukan akhir tahun 2022 ditutup total di sana gitu,” ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya