Tak Banyak yang Tahu, Begini Potret Jadul Kawasan Kuta di Masa Lalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Jalan Poppies atau Poppies Lane merupakan salah satu area yang mempertemukan Jalan Legian dan Jalan Patai Kuta, Badung, Bali. Meskipun jalannya tidak begitu lebar, namun Poppies Lane ramai dilalui para pejalan kaki dan pengendara sepeda motor. Bahkan ada kendaraan roda empat yang tetap memaksa melalui jalan ini.
Area ini juga dipenuhi dengan deretan penginapan, bar, toko, dan restoran. Sebelum pandemik COVID-19, bahkan jalan ini termasuk salah satu yang paling ramai dilalui, terutama oleh mereka yang ingin menikmati hiburan malam di seputar Jalan Legian. Tapi bagaimanakah kondisi Jalan Poppies sekian puluh tahun yang lalu? Apakah jauh berbeda? Simak yuk deretan potretnya di bawah ini!
Baca Juga: Kumpulan Potret Kondisi Jalan Legian Kuta Bali dari 1970 Hingga Kini
Ada sebuah foto yang menggambarkan bagaimana keindahan Poppies Lane pada masa lalu, tepatnya di tahun 1974. Foto tersebut diunggah oleh admin grup Kuta Community pada September 2020 lalu. Potret itu memperlihatkan perubahan Jalan Poppies sedari tahun 1974, 2015, hingga 2020.
Selain Poppies, beberapa potret lokasi di kawasan Kuta ini juga menarik untuk diketahui, sebagaimana digambarkan dalam kumpulan foto zaman dulu (jadul) yang diambil dari akun instragram @sejarahbadung.
1. Jalan Kartika Plaza tahun 1975 dan 2018. Jalan yang indah dipenuhi pohon kelapa yang kemudian disulap menjadi jalan aspal
2. Bemo Corner Kuta 1977 dan 2016 sudah berbeda jauh, jalannya kini semakin sempit
Persimpangan Jalan Legian Kaja, Jalan Pantai Kuta, Jalan Raya Kuta dan Jalan Buni Sari ini dikenal dengan sebutan Bemo Corner. Pada foto tahun 1977 terlihat suasana jalan di Bemo Corner yang masih luas. Namun jika kalian melintas saat ini, maka terlihat ruas jalan sangat sempit.
3. Jalan Melasti, Kuta Tahun 1982 belum diaspal. Tetapi sudah banyak wisatawan yang berlalu lalang
4. Pembangunan pusat perbelanjaan Kuta Square tahun 1993 dan suasana tahun 2013
5. Bandara I Gusti Ngurah Rai dulunya bernama Pelabuhan Udara Tuban
Pesawat Dakota (tahun 1949) dan Angkatan Laut Amerika di Pelabuhan Udara Tuban (sekarang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali) membawa bantuan saat Gunung AGung Meletus pada tahun 1963.
Bandara ini dibangun tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en Waterstaats. Landasan pacu berupa airstrip sepanjang 700 meter dari rumput di tengah ladang dan pekuburan di Desa Tuban.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dahulunya bernama Tuban Airport yang dikerjakan selama 4 tahun sejak 1963 hingga 1967.
Kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat ini yang jauh berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Selain dipercantik, juga dilakukan perluasan.
6. Jalan Padma Legian Tahun 1982 masih berupa tanah dan areanya cukup lebar
Kondisi saat ini jalan juga semakin sempit. Sepanjang area tersebut banyak restoran dan ruko-ruko kerajinan.
7. Teluk Benoa 1931 dan 2020, saat ini banyak terdapat bangkai kapal yang terbengkalai
Pada Tahun 1931 perahu berlayar di Teluk Benoa, di mana lokasi ini juga terdapat beberapa kawasan suci. Ada 60 titik terdiri dari pura di Tengah Teluk, Campuhan, Loloan, Muntig, dan lain sebagainya.
Sementara itu pada Agustus 2020 lalu, terlihat di area teluk menjadi lokasi kapal jangkar dan area tertentu yang juga menjadi kuburan kapal rusak.