Stok Oksigen Menipis, Ketua PERSI Bali: Semua Direktur RS Dag Dig Dug

Saat ini Bali mendapat bantuan oksigen dari Banyuwangi

Denpasar, IDN Times – Ketersediaan oksigen kini menjadi hal yang krusial di Provinsi Bali. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Bali, dr. Gusti Ngurah Anom, saat dikonfirmasi Rabu (21/7/2021), menyampaikan bahwa untuk hari ini kebutuhan oksigen di seluruh rumah sakit perawat pasien COVID-19 di Bali sebesar 57,35 ton. Hanya saja jumlah ketersediannya justru di bawah angka tersebut.

Lalu apa yang akan dilakukan untuk menanggulangi kekurangan stok oksigen ini? Berikut penjelasan dr. Gusti Ngurah Anom. 

Baca Juga: Tabanan Kembali Siapkan Tempat Isolasi Mandiri Terpusat

1. Pengisian oksigen sudah dilakukan di RSUP Sanglah untuk selanjutkan disalurkan ke RS lain

Stok Oksigen Menipis, Ketua PERSI Bali: Semua Direktur RS Dag Dig DugIDN Times/Irma Yudistirani

Disampaikan oleh dokter Ngurah Anom, bahwa stok ketersediaan oksigen per hari ini, Rabu (21/7/2021), hanya 44,8 ton. Sementara angka kebutuhan per harinya 57,35 ton. Untuk menutupi kekurangan tersebut, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan instansi terkait.

“Kan masih ada selisih. Tetapi sudah ada dari Samator berangkat untuk mengisi ke Bali dua mobil tangki, rata-rata 25 ton sampai 30 ton sehari. Iya ini barusan meluncur dari Samator, dari Banyuwangi,” ungkapnya.

Kekurangan stok oksigen ini rencananya akan dipenuhi oleh pihak penyedia gas, Samator, yang telah berjanji mensuplai oksigen cair ke beberapa rumah sakit di Bali.

“Ya mudah-mudahan tercukupi. Tadi lagi mengisi di Sanglah. Dan nanti akan disalurkan, ada 21 rumah sakit yang mempunyai tangki oksigen cair,” jelasnya.

Setelah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah terisi, maka selanjutnya akan disalurkan ke Rumah Sakit Mangusada, RSUD Tabanan, dan rumah sakit lainnya.

2. Ada laporan ketersediaan oksigen di beberapa rumah sakit di Bali menipis

Stok Oksigen Menipis, Ketua PERSI Bali: Semua Direktur RS Dag Dig DugIlustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

Dokter Ngurah Anom membenarkan menerima laporan menipisnya ketersediaan oksigen di beberapa rumah sakit di Bali. Rumah sakit tersebut di antaranya RS Siloam, RSUD Mangusada Badung, hingga yang paling kritis di rumah sakit di Jembrana.

“Ini yang jelas-jelas Badung di tingkat nol oksigen cairnya. Tetapi sudah masuk mobil yang dari Samator. Tetapi kemarin kan yang kritis di Jembrana, Jembrana didahulukan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa pasien COVID-19 yang memerlukan oksigen banyak ini adalah mereka yang saturasi oksigennya sangat rendah. Pasien yang memakai ventilator dan Covid flow memerlukan oksigen mencapai 40 liter per menitnya. Sedangkan pasien yang menggunakan oksigen biasa sekitar 2 hingga 5 liter per menitnya.

“Ini mungkin saturasinya sangat turun yang 50, yang rata-rata 40 harus digenjot. Supaya oksigennya terpenuhi di pasien-pasien itu. Nah itu yang memerlukan oksigen banyak,” jelasnya.

3. Berisiko terjadinya angka kematian yang tinggi

Stok Oksigen Menipis, Ketua PERSI Bali: Semua Direktur RS Dag Dig DugIlustrasi pemakaman jenazah pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Menanggapi seretnya stok oksigen ini, ia menyampaikan bahwa jangan sampai kondisi di Bali menjadi seperti di Jawa. Akibat ketersediaan oksigen yang tidak mencukupi, maka berisiko kepada kematian pasien itu sendiri.

“Ya angka kematian tinggi (risiko RS kekurangan oksigen). Mudah-mudahan di Bali tidak terjadi. Karena kami saling berusaha ini. Semua ini. Satgas Provinsi Bali, dari Pak Kadis (Kadiskes), TRC juga selalu memonitor. Walaupun semua direktur (rumah sakit) dag dig dug setiap malam ya,” ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya