Siapkan Rp1 M, Paslon GiriAsa Pilih Maksimalkan Kampanye Tatap Muka

KPU Pusat menganjurkan melalui media sosial dan daring

Badung, IDN Times – Waktu kampanye pasangan calon (paslon) yang akan mengikuti pemilihan serentak pada 9 Desember 2020 mendatang sudah dimulai sejak 26 September 2020. Di Kabupaten Badung, paslon tunggal GiriAsa disebut masih memilih untuk memaksimalkan kampanye secara tatap muka, meskipun Komisi Pemilihan Umum Pusat menganjurkan melalui media sosial dan daring.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua KPU Kabupaten Badung, I Wayan Semara Cipta kepada IDN Times Jumat (9/10/2020). Di masa pandemik, KPU Kabupaten Badung tetap melaksanakan koordinasi intens terkait dengan metode yang digunakan untuk kampanye agar tidak menimbulkan klaster baru.

Cara tersebut sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) 13 Tahun 2020 yang melarang bentuk kampanye kegiatan lain dengan cara mengumpulkan massa secara besar saat pandemik. Karenanya, kampanye memperbolehkan menggunakan media sosial dan daring.

Baca Juga: Sah! Paket GiriAsa Jadi Calon Tunggal di Pilbup Kabupaten Badung Bali

1. Pelaksanaan kampanye daring paslon GiriAsa belum ditembuskan

Siapkan Rp1 M, Paslon GiriAsa Pilih Maksimalkan Kampanye Tatap MukaPaslon GiriAsa, paslon tunggal di Kabupaten Badung (Dok.IDN Times/istimewa)

Menurut Wayan Semara Cipta terkait dengan kampanye daring, maka tim paslonlah yang membuat link-nya. Dan dari tim paslon sendiri yang melaporkan kapan pelaksanaan kampanye daring dengan konstituennya. Pola kampanye daring ini ia sebut semacam memberikan link zoom.

“Terutama ke pengawasan sih ininya. Yang memang memerlukan apa namanya, link itu dalam konteks Bawaslu ini melakukan pengawasan terhadap konten materi kampanye. Jadi jangan sampai ada SARA, ujaran kebencian, berita hoaks gitu kan. Pentingnya di sana,” jelasnya.

“Nah, cuma sampai hari ini (kemarin) kitapun belum ditembuskan terhadap adanya kampanye via daring. Jadi baru sebatas pertemuan terbatas dan dialog terbuka saja. Jadi masih bersifat konvensional,” tambahnya.

2. Ada perubahan kampanye melalui media sosial

Siapkan Rp1 M, Paslon GiriAsa Pilih Maksimalkan Kampanye Tatap Mukacomputer1001.com

Sementara itu kampanye melalui media sosial, Wayan Semara Cipta ungkapkan memang sudah ada medianya. Namun sudah ada perubahan, yakni semula sesuai dengan aturan paslon bisa membuat maksimal 20 akun di semua platform media sosial. Namun per 7 Oktober 2020 lalu, mereka membuat revisi terhadap akun media sosial.

“Kalau awalnya mungkin teman-teman yang sudah memiliki akun dimanfaatkan. Tapi sekarang ini memang mengkhusus dia sepertinya. Jadi tidak lebih dia dari 10 akun dilaporkan lagi. Untuk revisinya,” ungkapnya.

3. Kampanye daring dan media sosial hanya soal kebiasaan

Siapkan Rp1 M, Paslon GiriAsa Pilih Maksimalkan Kampanye Tatap MukaIlustrasi oleh Rappler Indonesia

Wayan Semara Cipta mengungkapkan bahwa kampanye dengan metode daring dan media sosial ini merupakan persoalan kebiasaan saja. Dalam situasi pandemik ini tentu jika melihat ke kebiasaan bertemu tatap muka saat kampanye, akan merasa ada yang kurang saat melakukan kampanye dalam bentuk daring.

“Tapi kalau sebenarnya hal ini sudah biasa dilakukan, kan substansinya tidak berubah. Ya itu saja. Karena kalau dilakukan melalui tatap muka secara langsung ada hal-hal yang memang harus dipatuhi oleh tim paslon,”

Beberapa hal yang harus dipatuhi saat kampanye tatap muka tersebut di antaranya tidak boleh melibatkan anak-anak atau balita, ibu hamil, lansia, dan dibatasi usia maksimal 50 tahun. Sementara kampanye secara daring, semua usia diizinkan.

4. Paslon GiriAsa masih memilih kampanye secara konvensional

Siapkan Rp1 M, Paslon GiriAsa Pilih Maksimalkan Kampanye Tatap MukaPaslon GiriAsa, paslon tunggal di Kabupaten Badung (Dok.IDN Times/istimewa)

Sejauh pantauan, paslon GiriAsa berdasarkan informasi yang ia terima dari Tim Kampanye atau LO, masih mengandalkan cara konvensional yakni dengan tatap muka. Namun begitu, agenda kampanye tatap muka yang sudah beberapa kali dilakukan paslon ini tetap harus memperhatikan protokol kesehatan yaitu pembatasan maksimal 50 orang.

“Kampanye kemarin yang sudah disampaikan ditembuskan ke kami, hanya kampanye tatap muka. Sudah (sudah dilaksanakan). Kemarin mulainya kalau tidak salah per tanggal 6 Oktober mereka. Itu di Hotel Fontana, tanggal 6, 7 gitu. Terakhir kemarin di sekretariat Partai Demokrat, kalau ndak salah di Abianbase,” jelasnya.

“Malah informasi yang saya dapat dari Tim Lo-nya (Liaison Officer), mereka akan memaksimalkan dengan ini, pertemuan terbatas tatap muka. Lebih banyak di sana. Tapi kemarin sudah berapa kali juga kami sampaikan mendorong ya kalau tatap muka terbuka itu kan pembatasan 50 orang. Ya lumayan gerakannya, kan beberapa kali itu. Tapi kalau daring kan sekali daring bisa 500. Memang kendalanya adalah berkaitan dengan jaringan ya,” imbuhnya.

5. Dana kampanye paslon GiriAsa capai Rp1 miliar

Siapkan Rp1 M, Paslon GiriAsa Pilih Maksimalkan Kampanye Tatap MukaPaslon GiriAsa, paslon tunggal di Kabupaten Badung (Dok.IDN Times/istimewa)

Sementara itu disinggung besaran dana kampanye paslon tunggal GiriAsa, Wayan Semara Cipta mengungkapkan bahwa ada satu kegiatan dalam kampanye di mana pelaporan dana kampanye harus dilakukan setiap paslon. Melalui aplikasi khusus untuk pencatatan dana kampanye ini yang disebut Sistem Informasi Dana Kampanye (Sidakam).

Pelaporan dana kampanye ini mulai dari awal hingga akhir kampanye. Nah, paslon tunggal GiriAsa sendiri telah melaporkan dana awal kampanye mencapai Rp1 miliar.

“Dana awal yang dilaporkan kemarin mencapai Rp1 miliar. Sekarang memang setiap paslon dituntut melaporkan setiap kegiatan yang mereka lakukan pertahapan,” jelasnya.

6. Agendakan debat publik paslon GiriAsa

Siapkan Rp1 M, Paslon GiriAsa Pilih Maksimalkan Kampanye Tatap Mukahttp://psikindonesia.org/debat-debutan/

KPU Badung sendiri telah mengagendakan debat publik pada 24 Oktober mendatang. Dikarenakan hanya satu paslon saja, maka dalam mekanisme pelaksanaannya adalah pendalaman atau penajaman visi, misi, dan program paslon.

“Karena kan dengan adanya paslon tunggal ini, ndak ada debat sebenarnya. Akan tetapi debatnya sekarang lebih kepada nanti panelislah yang menggali lebih banyak terhadap visi, misi serta program paslon. Jadi layaknya orang ujian skripsilah,” jelasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya