Rencana Pariwisata Buka Juli, Bali Klaim Punya Modal Meyakinkan Wisman

Bagaimana menurut semeton?

Denpasar, IDN Times – Menjelang rencana pembukaan pariwisata Bali pada Juli mendatang, justru terjadi kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Apakah hal ini akan berpengaruh terhadap rencana pemulihan ekonomi Bali?

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menyampaikan bahwa Bali sudah memiliki modal buat meyakinkan wisatawan asing untuk datang.

“Inilah yang menjadi tantangan kita bersama. Di satu sisi kepentingan untuk memulihkan ekonomi Bali sangat-sangat mendesak. Ya kan? Di sisi lain COVID-19 masih terjadi. Kemudian di Bali sudah bisa kita turunkan terus dengan menggunakan berbagai indikator COVID-19,” ungkapnya pada Kamis (17/6/2021) dalam acara Kementerian Kesehatan RI di Grand Inna Bali Beach Sanur, Denpasar.

1. Capaian vaksinasi Bali disebut tertinggi di Indonesia

Rencana Pariwisata Buka Juli, Bali Klaim Punya Modal Meyakinkan WismanIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Dewa Indra menyebutkan bahwa di tengah tingginya kasus COVID-19 di Indonesia, kasus COVID-19 di Bali sudah menurun dan bisa dikendalikan angkanya. Ini menjadi modal tersendiri bagi Bali untuk meyakinkan wisatawan asing untuk datang. Selain itu, Bali juga disebut sebagai wilayah dengan capaian vaksinasi tertinggi di Indonesia.

“Ini sebenarnya sudah menjadi modal untuk bisa meyakinkan dunia luar bahwa pengendalian COVID-19 di Bali ini cukup baik,” jelasnya.

Dengan cakupan vaksinasi yang semakin luas ini, akan membentuk kepercayaan internasional bahwa Bali aman. Terlebih dengan pembentukan zona hijau. Hanya saja menurutnya tantangan saat ini adalah bagaimana terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Adapun terkait kasus COVID-19 di luar Bali yang masih tinggi, ia meyakini pada umumnya dunia internasional hanya melihat Bali.

2. Pembukaan pariwisata Bali pada akhir Juli 2021 sudah disetujui pusat

Rencana Pariwisata Buka Juli, Bali Klaim Punya Modal Meyakinkan WismanPantai Berawa (IDN Times/Ayu Afria)

Sebelumnya, pada Senin (7/6/2021), Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyampaikan usulan Bali ke Pemerintah Pusat. Koster menyampaikan permohonan dan aspirasi para pihak termasuk pelaku pariwisata Bali, hingga akhirnya disetujui oleh Presiden Joko “Jokowi’ Widodo. Beberapa usulan tersebut di antaranya:

  • Memohon tambahan vaksin sebanyak 3 juta dosis agar vaksinasi di Bali bisa selesai tuntas bulan Juli 2021
  • Mendorong kunjungan wisatawan domestik ke Bali dengan memberi insentif khusus
  • Meningkatkan program Work From Bali (WFB) menjangkau semua Kementerian/Lembaga
  • Meningkatkan pertemuan-pertemuan nasional dan dunia di Bali
  • Mengusulkan agar wisatawan mancanegara bisa dibuka secara terbatas pada akhir bulan Juli 2021
  • Melanjutkan program hibah pariwisata untuk pelaku usaha pariwisata dan pendukung pariwisata serta untuk membantu pendapatan Pemerintah Kabupaten/Kota, karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang turun drastis
  • Perpanjangan jangka waktu membayar cicilan pinjaman bagi pelaku usaha pariwisata melalui perubahan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, menyesuaikan dengan pulihnya pariwisata/ekonomi Bali
  • Mengusulkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya
  • Mengusulkan pinjaman lunak bagi pelaku usaha dan pendukung usaha pariwisata Bali
  • Memohon Bapak Presiden RI berkenan membuka secara resmi acara Pesta Kesenian Bali ke-43 pada tanggal 12 Juni 2021 lalu secara daring (Virtual)

3. Kasus aktif COVID-19 di Bali berkisar 0,96 persen

Rencana Pariwisata Buka Juli, Bali Klaim Punya Modal Meyakinkan WismanOperasi Yustisi Satpol PP Kabupaten Badung di Pantai Pererenan (Dok.IDN Times/Satpol PP Kab.Badung)

Sementara itu hingga Rabu (16/6/2021), pertambahan kasus harian terkonfirmasi COVID-19 di Bali hanya 67 orang dengan angka kesembuhan pada hari itu sebanyak 24 orang. Sedangkan jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi 47.924 orang, sembuh 45.937 orang (95,85 persen), dan meninggal dunia 1.527 orang (3,19 persen). Adapun kasus aktif per Rabu (16/6/2021) menjadi 460 orang (0,96 persen).

Hingga saat ini sasaran vaksinasi yang telah terlayani adalah SDM kesehatan, petugas pelayanan publik, dan lansia. Jumlah masyarakat yang telah memperoleh vaksinasi pertama sebanyak 1.744.538 orang dan vaksinasi kedua sebanyak 691.231 orang. Dari total vaksin yang terdistribusi sebanyak 3.037.220 dosis, sisa stok vaksin adalah sebanyak 601.451 dosis.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya