150 Nelayan Jembrana Ikut Kompetisi Stand Up Paddle di Perancak 

Para nelayan menggunakan sampan tradisional

Denpasar, IDN Times – Kabupaten Jembrana kembali menyelenggarakan event tahunan Paradise Stand Up Paddle, pada Selasa (16/8/2022), pukul 09.00 Wita, di Perancak, Kabupaten Jembrana.

Acara ini melibatkan 100 sampai 150 sampan tradisional dan nelayan asal Kabupaten Jembrana. Kegiatan tersebut rencananya akan dibuka oleh Bupati Kabupaten Jembrana, I Nengah Tamba.

Baca Juga: Sidak Judi Online di Kuta, Lokasi Sudah Kosong saat Polisi Datang

1. Peserta khusus nelayan lokal dan memakai sampan tradisional

150 Nelayan Jembrana Ikut Kompetisi Stand Up Paddle di Perancak Ilustrasi nelayan (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Ketua Pokdarwis Mangrove Village Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, I Gede Wijaya, menyampaikan bahwa lomba dayung tradisional ini akan dilaksanakan di Desa Budeng, pada Selasa (16/8/2022), pukul 09.00 Wita. Kegiatan ini merupakan event kalender pariwisata tahunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana.

“Jumlah peserta yang ikut acara itu sekitar 100 pendayung dengan sampan tradisional yang isinya dua orang. Peserta khusus dari lokal Jembrana,” terangnya.

Para peserta merupakan nelayan laki-laki dan akan melakukan stand up paddle selama kurang lebih 10 kilometer dengan waktu tempuh lebih kurang satu jam lintasan. Titik awal akan dimulai dari Green Land Desa Budenga dan berakhir di Desa Sangkaragung.

2. Bidik kemunculan atlet-atlet Stand Up Paddle dari Jembrana

150 Nelayan Jembrana Ikut Kompetisi Stand Up Paddle di Perancak Ilustrasi nelayan melaut ( ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Melalui event ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat nelayan dan menjaga eksistensi sampan tradisional. Selain itu untuk memberikan ruang berpartisipasi pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Negara, Jembrana ke-127 dan juga HUT Republik Indonesia ke-77.

“Harapannya, memasyarakatkan olahraga rekreasi dan memberdayakan masyarakat nelayan. Masyarakat Jembrana memiliki potensi laut dan nelayan yang luar biasa. Ke depan diharapkan akan muncul atlet-atlet dayung dari Kabupaten Jembrana,” jelas I Gede Wijaya.

Bagi para pemenang, nantinya akan mendapatkan hadiah total Rp28 juta. Setiap peserta juga akan mendapatkan Rp100 ribu per orang. Pemerintah Kabupaten Jembrana juga melibatkan Komunitas Stand Up Paddle (SUP) untuk menumbuhkan iklim pariwisata baru sebagai penyangga ekonomi. 

3. Kabupaten Jembrana mulai menggarap Destinasi Wisata Bahari

150 Nelayan Jembrana Ikut Kompetisi Stand Up Paddle di Perancak Press conference kegiatan Stand Up Paddle yang diselenggarakan Kabupaten Jembrana. (IDN Times/Ayu Afria)

I Gede Wijaya mengatakan kegiatan wisata atraksi ini tengah ditunggu-tunggu masyarakat Jembrana. Kegiatan SUP ini disebut sebagai perwujudan dimulainya Destinasi Wisata Bahari di Kabupaten Jembrana.

Ia menginginkan potensi Kawasan Mangrove di Kabupaten Jembrana ini dikenal seluruh masyarakat Bali dan Indonesia. Mengapa? Karena menurutnya banyak potensi wisata yang menarik untuk dieksplorasi di Desa Budeng.

“Di sana ada wisata edukasi tentang mangrove. Jadi ada wisata religi, wisata kuliner, dan ada wisata bahari. Yang perlu teman-teman ketahui, yang paling kami banggakan di wilayah itu adalah di sana ada sembilan aliran sungai di seluruh Kabupaten Jembrana yang hilirnya cuma satu,” ungkapnya. 

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya