Gubernur Koster Berencana Buktikan Bali Tangguh di Tengah Virus Corona

Bali sudah sering melewati banyak peristiwa besar

Denpasar, IDN Times – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berencana menggarap kepariwisataan melalui program branding We Love BaliMovement untuk membuktikan ketangguhan Bali dalam sektor pariwisata, di tengah wabah COVID-19 atau virus corona. Program ini diungkapkan langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, di Kantor Bank Indonesia, Denpasar, Jumat (6/3) lalu.

Sekadar diketahui, Bali telah melewati lima peristiwa besar yang memengaruhi secara langsung terhadap kepariwisataan. Program ini juga diharapkan bisa membuktikan bahwa Bali tangguh di tengah peristiwa besar tersebut. Seperti apa sih program ini, dan siapa saja yang dilibatkan? Berikut penjelasannya:

1. Koster akui pariwisata Bali bukan pertama kalinya mengalami guncangan akibat peristiwa besar

Gubernur Koster Berencana Buktikan Bali Tangguh di Tengah Virus CoronaMonumen bom Bali I di Kuta, Bali - IDN Times/Muhammad Khadafi

Dalam kesempatan itu, Koster memaparkan Pariwisata Bali sering mengalami berbagai guncangan besar. Seperti kejadian Krisis Teluk Persia (Perang Teluk) tahun 1990-1991, Bom Bali tahun 2002, virus SARS tahun 2003, dan Erupsi Gunung Agung tahun 2017. Lalu yang terbaru saat ini adalah wabah virus corona.

"Di tengah munculnya wabah COVID-19 di Tiongkok yang berdampak di beberapa Negara, kami memastikan sampai saat ini penyebaran COVID-19 tidak terjadi di Bali," tegas Gubernur Koster dalam acara itu.

2. Beberapa program dirancang untuk menunjukkan bahwa Bali tangguh menghadapi guncangan pariwisata

Gubernur Koster Berencana Buktikan Bali Tangguh di Tengah Virus CoronaFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Ayu Afria Ulita)

Guncangan virus corona memang mengakibatkan menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Bali. Namun Bali semakin mematangkan pengalamannya dalam mengelola pariwisata, setelah belajar dari guncangan peristiwa sebelumnya.

"Dengan pengalaman dan daya dukung yang semakin baik. Kami menjamin bahwa Bali tetap merupakan destinasi yang aman, nyaman, dan paling menarik untuk dikunjungi," ucapnya. 

Untuk membuktikan ketangguhan tersebut, Pemprov Bali menghadirkan program branding “We Love Bali” Movement. Program branding ini meliputi Paket Pariwisata Super Deal, Rally Wisata We Love Bali, festival kuliner khas Bali, festival musik berskala internasional, festival DJ (Disc Jockey) berskala internasional, International Surfing Competition, Lari Marathon Bali 10K Internasional, Bali Culture World Celebration, mengundang Familiarization Trip TOP Tour Operator/Wholesaler, mengundang travel writer, YouTuber, blogger, influencer untuk kampanye “We Love Bali” Movement, dan memfasilitasi berbagai event berskala Internasional di Bali.

We Love Bali Movement ini aktivitas ke Bali ini (Pengunjung) akan meningkat. Karena yang dijangkau itu bukan wisatawan, adalah orang-orang dengan profesi tertentu yang dihadirkan ke sini untuk mengikuti event. Jadi ini sebenarnya bukan wisatawan murni. Tapi event yang berkaitan dengan tematik itu yang menjadi peserta datang ke Bali. Tambahan wisatawan regular,” ujar Gubernur Koster.

Baca Juga: 5 Saran Diskes Bali Tangkal Virus Corona, Masker Langka Tak Masalah!

3. Koster mewajibkan semua pelaku usaha membuat event yang dibiayai sendiri oleh mereka sendiri

Gubernur Koster Berencana Buktikan Bali Tangguh di Tengah Virus CoronaDok.IDN Times/Made Suastika

Koster juga mewajibkan hotel, bank, dan semua kelompok pelaku usaha untuk membuat event, yang dibiayai oleh dana mereka sendiri (non APBD/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

Bagaimana dengan dana hibah dari Pemerintah Pusat yang nilainya mencapai Rp3,3 triliun kepada 10 destinasi pariwisata di Indonesia? Koster berencana mengusulkan tentang cara pengalokasiannya.

“Prinsipnya adalah pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp3,3 triliun. Akan mengusulkan supaya menggunakan best line realisasi tahun 2019 wisatawan mancanegaranya. Demikian juga untuk PHR (Pajak Hotel dan Restoran) realisasinya dari tahun 2019. Kemudian dialokasikannya secara proporsional. Minimum sebesar Rp1,9 triliun (Harapan PHR untuk Bali). Hitungan saya harusnya lebih dari itu,” ujarnya.

4. Bank Indonesia menyatakan akan ada reschedule kredit bagi pihak hotel yang telah mengajukan kredit

Gubernur Koster Berencana Buktikan Bali Tangguh di Tengah Virus CoronaIDN Times/Ayu Afria

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyatakan pengusaha hotel, di samping PHR dari pemerintah, kalau hendak meminjam kredit kepada pihak bank maka ada realisasi kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan segera dikeluarkan.

“Untuk bagaimana pengusaha hotel yang mengambil kredit di-rescheduling. Diperpanjang sampai akhir tahun ini. Berkaitan dengan karyawan sesuai dengan arahan Pak Koster tadi, dengan mendatangkan wisatawan banyak. Sehingga karyawan akan tetap bekerja. Kementerian di Indonesia, mengajukan acara yang tadinya bulan Juni ke bulan April, ke bulan Maret. Sehingga hotel-hotel di Bali penuh. Kami harapkan agar Bali wisatawannya tetap datang dan hotelnya tetap penuh,” jelas Trisno.

Baca Juga: Cara Mencegah Penularan Virus Corona dan Gejalanya

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya