Pergerakan Lalu Lintas Angkutan Udara di Bali Tumbuh 14 Persen

Gak ngaruh meski penerbangan ke dan dari Tiongkok ditutup

Badung, IDN Times – Meskipun ada pembatalan rute internasional dari dua maskapai yang menuju Tiongkok, namun pergerakan lalu lintas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengalami pertumbuhan penumpang hingga 14 persen. Hal ini berdasarkan data Pergerakan Lalu Lintas Angkutan Udara (LLAU) Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai (Bandara Ngurah Rai) bulan Januari 2020.  Berikut penjelasannya:

1. LLAU Januari 2020 meningkat dibandingkan tahun lalu. Tercatat sebanyak 13.839 pesawat udara terlayani keluar masuk Bali

Pergerakan Lalu Lintas Angkutan Udara di Bali Tumbuh 14 PersenIDN Times/Hisyamudin Keleten Kelin

Menurut keterangan General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry AY Sikado, Rabu (5/2) lalu bahwa terdapat pertumbuhan dalam pencatatan statistik LLAU, yang terdiri dari pergerakan pesawat udara serta pergerakan penumpang.

“Januari tahun 2020 sebanyak 13.839 pesawat udara terlayani keluar masuk Bali. Dibandingkan 2019 pada periode yang sama tercatat hanya 12.848 pergerakan pesawat. Ada pertumbuhan sebanyak 991 pergerakan pesawat, sebesar 8 persen,” ujarnya.

“Dalam pergerakan penumpang kami melayani 2.122.632 penumpang. Sedangkan tahun lalu 1.857.228 penumpang. Januari ini tumbuh cukup tinggi, yaitu 14 persen,” lanjutnya.

Baca Juga: Penerbangan Bakal Tutup Rabu, Bagaimana Nasib Turis Tiongkok di Bali?

2. Rute internasional tumbuh positif di awal tahun 2020. Jumlah penumpang terlayani meningkat 17 persen

Pergerakan Lalu Lintas Angkutan Udara di Bali Tumbuh 14 PersenIDN Times/Ayu Afria

Selama Januari 2020, jumlah pergerakan pesawat yang terlayani pada rute domestik 7.095 pergerakan atau tumbuh 6 persen. Sedangkan tahun Januari 2019 lalu hanya 6.701 pergerakan. Pergerakan pesawat rute internasional sebanyak 6.728 pesawat atau tumbuh 10 persen dibandingkan Januari 2019, dengan 6.139 pergerakan.

Sementara itu pergerakan penumpang Januari 2020 pada rute domestik sebanyak 843.444 penumpang tumbuh sebesar 5 persen dari tahun Januari 2019, yang hanya mencapai 806.204 penumpang.

Jumlah penumpang pada rute internasional Januari 2020 sebanyak 1.230.441 jiwa. Mengalami peningkatan 17 persen dibandingkan Januari 2019 yang hanya 1.048.186 penumpang terlayani. “Pertumbuhan ini sangat positif. Terutama untuk rute internasional 17 persen,” ungkap Herry.

Baca Juga: Wisatawan Australia dan Tiongkok Kejar-kejaran Kunjungi Bali

3. Dua rute penerbangan baru resmi dibuka pada awal tahun 2020. Yaitu menuju ke Australia dan Vietnam

Pergerakan Lalu Lintas Angkutan Udara di Bali Tumbuh 14 PersenDok.IDN Times/Istimewa

Tambahan dua rute penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai juga telah dibuka. Di antaranya maskapai Citilink yang telah resmi membuka rute penerbangan baru menghubungkan Bali dengan Melbourne, Australia, pada Jumat (24/1) lalu. Namun rute penerbangan yang diambil berbeda dengan maskapai lainnya.

Citilink ini melayani penerbangan Bali menuju Avalon Airport (AVV), bandara internasional di kota Melbourne yang hanya berjarak sekitar 70 kilometer dari Melbourne Airport.

Maskapai kedua berasal dari Vietnam. Yakni VietJet Air, telah membuka rute penerbangan baru yang menghubungkan Bali dan Hanoi (HAN) sejak Minggu (26/1) lalu.

Baca Juga: Grup Lion Air Hentikan Penerbangan Sementara Bali-Wuhan-Bali

4. Bandara Internasional Ngurah Rai juga telah kehilangan potensi tambahan pergerakan pesawat dan penumpang pada Januari 2020 akibat wabah virus corona

Pergerakan Lalu Lintas Angkutan Udara di Bali Tumbuh 14 PersenDok.IDN Times/istimewa

Menurut Communication and Legal Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, setidaknya ada potensi kehilangan tambahan pergerakan pesawat dan penumpang yang terlayani akibat wabah virus corona, hingga dibatalkannya penerbangan langsung ke Tiongkok.

“Ada yang regular (Penerbangan regular) yang dibatalkan semenjak 13 Januari 2020 hingga 4 Februari 2020 sudah sebanyak 129 flight. Nah, sejauh ini kalau bicara penumpang potensi hilang 12.150 pax (Passenger). Namun kalau data menurut Dinas Pariwisata sekitar 17.000-an,” jelasnya.

Baca Juga: Turis Tiongkok Sepi, Warga Lembongan Kembali Jadi Petani Rumput Laut

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya