Perempuan di Kesiman Diduga Dibunuh dalam Kamar, Ada Luka Tusuk

Sang anak yang pertama kali menemukan ibunya

Denpasar, IDN Times - Seorang perempuan bernama Ni Ketut Raning Siartini (37) ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Waribang, Kesiman, Denpasar Timur, pada Kamis (26/12) pukul 06.00 Wita.

Jenazah korban kemudian dievakuasi menuju Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah pukul 08.00 Wita, menggunakan ambulans BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Denpasar. Belum diketahui penyebab pasti kematiannya. Namun ada dugaan ia dibunuh. Berikut ini uraiannya:

1. Korban ditemukan anak kandungnya dalam keadaan kaku dan bersimbah darah di dalam kamar

Perempuan di Kesiman Diduga Dibunuh dalam Kamar, Ada Luka TusukDok.IDN Times/Istimewa

Korban ditemukan oleh anak kandungnya yang berinisial NT, dan adik korban berinisial BT, ketika mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara). Keduanya lalu memberitahu Kadek Rapi (34) yang tinggal di Jalan Akasia, bahwa Ketut Raning meninggal di dalam kamarnya. Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan kaku dan bersimbah darah di atas tempat tidur.

2. Ada dugaan ia dibunuh suaminya sendiri. Mereka juga dalam proses perceraian

Perempuan di Kesiman Diduga Dibunuh dalam Kamar, Ada Luka Tusukflickr/Tony Webster

Terduga pembunuhan ini adalah suami korban yang berinisial RWS. Dari keterangan anak korban, saat itu melihat bapaknya, RWS, masuk ke kamar korban pukul 04.00 Wita. Ia tidak menaruh kecurigaan apa pun. Sehingga NT langsung kembali tidur di kamarnya. Ketika baru bangun tidur, NT justru kaget melihat sang ibu sudah terbujur kaku menjadi mayat.

Sepengetahuan saksi bernama Rapi, korban memang kerap bermasalah dengan suaminya. Keduanya juga sedang dalam proses perceraian.

“Masih dalam penyelidikan,” ujar Kapolresta Denpasar, Kombespol Ruddi Setiawan, saat dikonfirmasi.

3. Dua luka tusukan memotong pembuluh darah besar, juga ada bekas cekikan di leher korban

Perempuan di Kesiman Diduga Dibunuh dalam Kamar, Ada Luka TusukKepala Bagian SMF (Staf Medis Fungsional) Instalasi Forensik Ida Bagus Putu Alit. (IDN Times/Ayu Afria)

Sementara itu Kepala Bagian SMF (Staf Medis Fungsional) Instalasi Forensik, Ida Bagus Putu Alit, mengungkapkan telah melakukan pemeriksaan terhadap korban pada pukul 09.35 Wita. Dari hasil pemeriksaan luar (PL), korban diperkirakan meninggal kurang dari delapan jam sebelum pemeriksaan.

Dari hasil autopsi, lambung korban dalam kondisi kosong dengan kantung kemih penuh kencing. Sehingga Putu Alit menduga korban meninggal waktu Subuh.

“Pada korban kami menemukan luka memar pada kelopak atas dan bawah mata kiri. Juga ditemukan luka memar dan lecet di leher yang menandakan pencekikan. Ditemukan adanya empat luka tusuk pada perut kiri bawah. Dua luka tusuk tersebut menimbulkan pendarahan karena mengenai pembuluh darah yang besar. Dan itulah yang menyebabkan kematiannya,” jelasnya kepada IDN Times.

Pihaknya menjelaskan, keempat luka tusuk tersebut langsung masuk ke rongga perut, namun tidak mengenai organ korban. Hanya ada dua luka tusuk yang mengenai pembuluh darah besar. Inilah yang menyebabkan terjadinya pendarahan yang banyak dari rongga perut.

“Jenazah rencana akan segera dibawa pulang keluarganya. Keluarganya sudah menunggu,” jelasanya.

4. Keluarga berduka. Mereka menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian

Perempuan di Kesiman Diduga Dibunuh dalam Kamar, Ada Luka TusukIDN Times/Ayu Afria

Dari pengamatan IDN Times di Instalasi Forensik, tampak ada tiga orang laki-laki berada di ruangan sedang menunggu proses pemulangan jenazah korban. Satu di antaranya mengaku sebagai adik korban. Kondisi matanya sembab. Ia enggan berkomentar apa pun.

Sementara itu di rumah duka, sanak keluarga yang berkumpul tidak bisa menahan air mata. Pun menolak kehadiran media dengan alasan sudah diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian setempat.

Beberapa barang bukti yang diamankan di antaranya seprai warna biru dengan noda darah, bra dan celana dalam korban berisi darah, bantal berisi darah, celana korban berisi darah serta bed cover berisi darah.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya