3 Jenis Ancaman yang Diwaspadai Polda Bali Selama Nataru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Dalam rangka pengamanan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Kapolda Bali, Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra, menerjunkan ribuan personelnya ke lapangan selama 12 hari. Mereka bertugas melakukan pengamanan objek di wilayah hukum Polda Bali. Mulai dari gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, objek perayaan tahun baru, terminal, pelabuhan, dan bandara. Selain itu, ada beberapa ancaman lainnya yang juga menjadi fokus kewaspadaan pihak kepolisian. Apa saja?
1. Terorisme menjadi ancaman yang paling serius
Narendra menjelaskan, tentang ancaman terorisme menjadi potensi gangguan yang serius di wilayah Bali. Sehingga beberapa personel yang diterjunkan bertugas mendeteksi dini aksi-aksi yang mengarah ke terorisme. Juga melakukan penjagaan ketat pusat keramaian, dan tempat ibadah.
“Perlu saya tekankan, bahwa aksi terorisme tidak boleh terjadi,” ungkapnya.
2. Ancaman keributan yang terjadi di tempat-tempat hiburan
Polda Bali dan jajaran juga telah melakukan antisipasi keributan yang menyebabkan perkelahian maupun penganiayaan di tempat-tempat hiburan, dan lokasi perayaan Tahun Baru. Beberapa lokasi yang diantisipasi di antaranya sepanjang Pantai Kuta, dan tempat lainnya.
“Biasanya di titik kumpul pergantian tahun baru kita sudah antisipasi di tempat biasa sebagaimana tahun lalu,” katanya
3. Ancaman kemacetan yang terjadi selama Nataru
Ancaman kemacetan juga menjadi hal yang serius di Bali, mengingat bakal banyak wisatawan yang akan masuk ke Pulau Dewata di akhir tahun. Beberapa lokasi yang nantinya akan diberlakukan rekayasa lalu lintas di antaranya jalan menuju arah Atlas Beach Club, Finns VIP Beach Club, dan Pantai Berawa di Jalan Pantai Berawa.
Kemudian di wilayah Selatan, rekayasa lalu lintas dilakukan di Kecamatan Kuta arah menuju Uluwatu.
"Titik-titik kemacetan sudah kami antisipasi. Mengingat jalurnya sempit belum ada jalur alternatif, itu kami rekayasa dan pengalihan arus, tentunya buka tutup," jelasnya
Tidak hanya itu, Polda Bali akan menambah personel dalam melakukan rekayasa lalu lintas. Personel juga bertugas untuk mengatur, dan memberikan sosialisasi rekayasa lalin kepada pengguna jalan.