Penebasan Berdarah di Kerobokan, Tersinggung Karena Ditawari Ngopi

Kasus yang terjadi di Bali ini sungguh mengerikan

Badung, IDN Times – Kakak beradik bernama Senik Simri Octavianus (23) dan Semi Simbri Octavianus (25) digiring ke dalam jeruji besi rumah tahanan Mapolres Badung. Mereka terlibat penebasan terhadap sejumlah orang di mess gudang besi PT Supra Bintang Utama Gatsu Barat, Jalan Muding Mudeh Nomor 21, Kelurahan Kerobokan, Sabtu (1/11) pukul 23.00 Wita.

Akibatnya tiga korban berjatuhan di antaranya Abdi Ariji Sulaiman alias Sule (42), Devi Ahmad (20) dan Salim (20). Sedangkan Andi Duro masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

“Selisih paham. Motifnya berawal dari tempat kerja ada masalah mungkin. Selisih paham. Tapi kami belum bisa pastikan karena dua dari korban masih proses di Kuta Utara. Ada pengaruh minuman keras, masalah pekerjaan akhirnya salah paham ya terjadilah seperti itu,” terang Wakapolres Badung, Kompol Sindar Sinaga pada Senin (4/11).

Kenapa mereka nekat melakukan penebasan? Itu semua berawal dari ngopi:

1. Pelaku Semi menawarkan tiga temannya untuk ngopi dulu

Penebasan Berdarah di Kerobokan, Tersinggung Karena Ditawari NgopiIDN Times/ Ayu Afria

Pada Sabtu (1/11) pukul 23.00 Wita di tempat kejadian perkara (TKP) tersebut, tiga karyawan PT Supra Bintang Utama bernama Abdi Ariji Sulaiman alias Sule selaku Kepala Gudang, Salim dan Andi Duro sedang pesta minuman keras. Sebagai teman, tersangka Semi yang kebetulan juga sama-sama tinggal di TKP, menawarkan mereka bertiga kopi. Namun pelaku yang masih buron bernama Duro ini tidak terima ajakan tersebut.

“Semi ini mengatakan 'ngopi disik' (Ngopi dulu) kepada teman-temannya itu, tapi yang bernama Duro marah dan mengatakan 'Kenapa kamu yang repot mengurus-ngurus’", terangnya.

Dari situlah awal pertengkaran antara Semi dengan ketiga temannya. Lantaran Semi merasa sendiri dan kalah, ia memilih berlalu masuk ke dalam kamarnya di lantai dua, dan menghubungi adiknya yang kini juga menyandang status tersangka.

2. Senik datang sembari menenteng golok dan menyerang Kepala Gudang

Penebasan Berdarah di Kerobokan, Tersinggung Karena Ditawari NgopiIDN Times/ Ayu Afria

Semi lantas bercerita pada adiknya kalau ia baru saja dikeroyok oleh ketiga temannya yang mabuk tersebut. Pun di antara ketiga orang tersebut sempat merusak pintu kamar Semi menggunakan parang. Merasa terpojok, Semi memegang double stick dan menunggu kedatangan adiknya.

Kedatangan Senik ke TKP sambil menenteng golok membuat heboh suasana mess. Sebab saksi Sugianto alias Toing yang saat itu sedang berada di lantai satu, melihat Senik mengamuk dan menebas seorang penghuni mess bernama Eko. Namun ayunan golok itu meleset, sehingga Eko bisa menyelamatkan diri. Sedangkan Senik langsung naik ke kamar kakaknya.

“Sugianto memang mendengar ada keributan di atas namun saksi tidak tahu antara siapa dengan siapa yang ribut. Namun tiba-tiba melihat Senik datang membawa sebilah parang di tangan kanannya. Kemudian menebas teman saksi yang bernama Eko, tidak kena,” jelasnya.

Sugianto kemudian masuk dalam ke kamarnya untuk mengambil potongan besi beton sepanjang satu meter, dan menyusul Senik ke lantai dua. Sugianto berpapasan dengan Duro dan melihat Sule, Devi Ahmad serta Salim sudah berada di lantai dua. Mereka melihat Semi dan Seniks sedang menyerang Sule menggunakan double stick dan parang.

3. Kepala Gudang dalam kondisi kritis dengan luka terbuka di kepala

Penebasan Berdarah di Kerobokan, Tersinggung Karena Ditawari NgopiFoto hanya iustrasi. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Korban Sule masih dalam kondisi kritis karena kepalanya ditebas parang oleh pelaku. “Kedua pelaku menyerang korban di bagian kepala dan wajah korban secara bertubi-tubi. Karena Sugianto melihat dari jarak satu meter, maka saksi membantu korban dengan memukulkan besi beton ke arah kedua pelaku. Dibantu oleh Duro yang menyerang menggunakan pedang. Sehingga kedua pelaku masuk ke kamar Semi dan mengunci dari dalam,” ungkapnya.

Saksi kemudian turun ke lantai satu untuk membantu korban. Namun kedua pelaku keluar kamar, lantas melempar televisi dan piring ke arah mereka. Melihat situasi tak terkendali ini, Sugianto langsung kabur untuk menyelamatkan diri. Sehingga tidak tahu bagaimana kejadian selanjutnya.

4. Kedua kakak beradik tersebut mengamuk dan mengejar korban lain

Penebasan Berdarah di Kerobokan, Tersinggung Karena Ditawari NgopiIDN Times/Irma Yudistirani

Dari keterangan saksi Agus Antara alias Agus yang saat itu sedang berjaga, melihat dua orang laki-laki berlarian menuju halaman mess sambil berteriak meminta tolong. Belum sempat saksi menjawab, tiba-tiba Semi datang sambil menenteng palu dan Senik berlari membawa parang.

Hingga akhirnya Semi memukul kepala korban Salim beberapa kali. Sedangkan Senik menebas kepala Devi Ahmad. Saksi kemudian membantu kedua korban dan meminta tolong kepada pecalang setempat. Korban sendiri mengalami luka di kepala dan sekujur tubuhnya. Mereka lalu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kapal.

5. Kakak adik terancam hukuman penjara lima tahun lebih

Penebasan Berdarah di Kerobokan, Tersinggung Karena Ditawari NgopiIlustrasi borgol. (Unsplash.com/Bill Oxford)

Akibat perbuatannya, kakak adik ini terancam pasal 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman lima tahun enam bulan dan/atau pasal 351 KUHP.

Sedangkan untuk tersangka Sugianto dan Duro dilaporkan atas perkara pengeroyokan terhadap kedua pelaku di Polsek Kuta Utara. Atas kejadian ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar jangan mengonsumsi miras apalagi di tempat kerja.

"Karena kalau sudah minum-minuman keras, salah paham itu akan terjadi. Sedikit saja akan melebar itu kira-kira. Jadi tolong pada masyarakat kalau belum bisa menghilangkan paling tidak mengurangi," pintanya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya