Pencuri Ponsel di Denpasar Dapat 'Hadiah' Timah Panas di Bagian Bokong

Korbannya meninggal setelah ditusuk pisau berkali-kali

Denpasar, IDN Times – Masih ingat seorang buruh proyek asal Desa Bulurejo, Kabupaten Jember bernama Ahmad Miskadi? Pria berusia 40 tahun tersebut meninggal dunia setelah ditusuk berkali-kali oleh pelaku yang mencuri ponselnya di Jalan Raya Semat, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara pukul 03.00 Wita, Kamis (4/3/2021) lalu.

Tim Opsnal Gabungan Polsek Kuta Utara dan Polres Badung berhasil membekuk dua orang pelaku di kosan daerah Jalan Raya Sempidi, Desa Sempidi, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Kedua pelaku mengalami luka tembak karena melarikan diri. Satu di antaranya ada yang terkena bokong (Pantat) di bagian kanan. Berikut ini kronologi selengkapnya.

1. Kedua orang ini ditangkap di kosannya. Mereka berusaha melarikan diri

Pencuri Ponsel di Denpasar Dapat 'Hadiah' Timah Panas di Bagian BokongPelaku curas di Kuta Utara ditangkap (IDN Times/Ayu Afria)

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Bali, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro, mengungkapkan dua pelaku ini sama-sama berasal dari Kecamatan Bajawa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) namun berbeda desa. Yaitu Johanes Mindiate (21) asal Desa Marokot dan Yoseph Oktavianto (23) asal Desa Weekombat.

“Dalam upaya penangkapan, kepolisian dalam hal ini Subdit I Ditreskrimum melakukan upaya tindakan tegas terukur. Pertama kepada salah satu pelaku yang saat dilakukan penangkapan berusaha kabur. Tersangka yang kedua dikenakan juga tindakan tegas terukur karena saat mencari barang bukti yang bersangkutan berusaha kabur,” paparnya dalam jumpa pers di Polda Bali, Jumat (12/3/2021).

Polisi menangkap kedua pelaku di lokasi yang berbeda pada pukul 00.30 Wita, Kamis (11/3/2021). Johanes ditangkap di sebuah gang daerah Jalan Raya Sempidi. Ia mencoba melarikan diri melalui jendela dan naik ke atap kos-kosannya. Polisi kemudian menindak tegas dengan cara menembaknya, namun terkena bagian bokong.

“Yang kena pantatnya. Sementara masih dirawat di rumah sakit," katanya.

Sekitar pukul 05.00 Wita, Tim Opsnal menangkap Yoseph di Jalan Raya Gatot Subroto Timur, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Ketika mencari barang bukti, Yoseph juga melarikan diri. Sehingga polisi kembali melumpuhkannya dengan cara menembak betis sebelah kanan. Keduanya telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Trijata.

2. Tersangka menusuk korban berkali-kali menggunakan pisau kecil

Pencuri Ponsel di Denpasar Dapat 'Hadiah' Timah Panas di Bagian BokongBarang bukti pisau milik pelaku curas di Kuta Utara (IDN Times/Ayu Afria)

Kedua orang yang kini dijadikan sebagai tersangka itu mengambil dua buah ponsel milik korban yang diperkirakan senilai Rp5 juta. Selain itu, tersangka juga melukai dua orang korbannya (Pemilik ponsel) hingga satu di antaranya meninggal dunia.

Dalam aksinya, Johanes menunggu di atas sepeda motor. Sedangkan Yoseph yang menyelinap ke rumah bedeng korban. Mereka juga melakukan pengeroyokan kepada korban dan sama-sama membawa pisau kecil.

Kedua tersangka mengakui telah menikam korban beberapa kali di bagian kepala, perut, pinggang, dan mengiris pergelangan tangan korban Ahmad Miskadi.

“Motifnya adalah ekonomi. Melakukan pencurian dengan kekerasan, setelah diketahui akhirnya dia berusaha kabur. Dikejar. Terjadi perkelahian sehingga melakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam,” jelas Djuhandani.

Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Scoopy, dua buah ponsel merek Oppo, sebuah pisau bergagang kayu, ketapel, dan kaus.

“Salah satu barang bukti (Pisau) belum kami dapatkan. Saat ini tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP Ayat 4."

3. Korban dan anaknya melihat tersangka masuk ke dalam kamar

Pencuri Ponsel di Denpasar Dapat 'Hadiah' Timah Panas di Bagian BokongIlustrasi Penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Anak korban bernama Muhamad Budi Prastyo (17) menjadi saksi peristiwa itu. Kepada polisi, ia bercerita ayahnya (Korban) terbangun pada pukul 03.00 Wita, Kamis (4/3/2021), karena melihat ada orang yang masuk ke dalam kamar mereka. Budi langsung berteriak "Maling," hingga membuat kedua tersangka melarikan diri ke arah jalan raya setelah mengambil ponsel.

Budi dan korban lalu mengejarnya hingga terjadi perkelahian satu lawan satu. Satu tersangka rupanya membawa senjata tajam dan melukai bagian punggung tangan kanannya Budi. Tersangka kemudian menyerang dan menusuk korban berkali-kali menggunakan pisau hingga meregang nyawa di lokasi kejadian.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya