Pelajar SMK di Karangasem Ditemukan Tergorok Lehernya, Orangtua Kaget
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karangasem, IDN Times – Seorang pelajar kelas I Sekolah Menengah Kejuruan SMK berinisial NH (15) asal Karangasem, ditemukan orangtuanya tergeletak tak bernyawa di kamarnya, pukul 22.00 Wita, Minggu (27/10). Orangtua mengira putranya ini sedang muntah darah. Berikut ini kronologinya:
1. Orangtua korban mengira sang anak tergeletak karena muntah darah
Ayah korban berinisial NS (43) kaget menemukan sang anak tergeletak dalam posisi badannya telungkup. Mulanya ayah korban mengira muntah darah dan pingsan. Ia lalu memanggil istrinya berinisial LM (47), yang saat itu sedang tertidur. Sementara NS berusaha mengangkat dan sambil membersihkan darah yang ada di tubuh korban.
“Ayahnya ini baru datang dari rumah temannya, lihat anaknya sudah tergeletak,” terang Kasat Reskrim Polres Karangasem, AKP Losa Luciano Araujo, Selasa (29/10).
2. Sang ibu menemukan luka gores di leher, golok serta handphone milik korban
Ibu korban bangun, dan membantu suami untuk membersihkan darah. NS kembali berteriak lantaran saat ia membersihkannya, darah masih keluar dari mulut dan hidung korban.
Sedangkan LM menemukan sebilah golok tergeletak di kamar korban. Saat itulah muncul dugaan sang anak menyayat lehernya sendiri. Ia melihat luka gores di bagian leher kiri korban kurang lebih sepanjang 10 sentimeter.
Selain golok, LM juga menemukan handphone milik anaknya. Kemudian LM membangunkan kakak korban untuk mencari bantuan kepada tetangga. Namun saat itu pihaknya menyadari bahwa korban sudah tidak bernyawa.
3. Pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi jenazah korban
Dari keterangan Losa, pihaknya menduga korban melakukan bunuh diri. Hal tersebut senada dengan dugaan orangtua korban. Selama ini korban diketahui sebagai orang yang tertutup baik kepada keluarga dan juga teman-temannya.
“Peristiwa dugaan bunuh diri. Kami masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan. Sudah dibawa ke Sanglah,” terangnya, Selasa (29/10).
Sementara itu Kepala Intalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustiadi, menyampaikan pihaknya telah menerima permintaan autopsi terhadap jenazah korban yang baru masuk, pada Senin (28/10) sekitar pukul 15.40 Wita.