Tak Punya HP Buat Belajar, Pelajar SD di Buleleng Tinggalkan Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buleleng, IDN Times – Seorang pelajar kelas VI Sekolah Dasar (SD) asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng bernama Putu Agung Suantara (14) menghilang dari rumah sejak 31 Agustus 2020. Ia baru ditemukan oleh warga di sebuah kebun, dua hari setelah menghilang.
Putu Agung mengaku meninggalkan rumah karena tidak memiliki handphone untuk belajar secara daring. Berikut cerita selengkapnya.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Sidang Perdana Jerinx dan Kuasa Hukum Walk Out
1. Kedua orangtuanya bekerja sebagai buruh tani
Orangtua Putu Agung, yakni Ketut Dana Yasa (36) dan istrinya Komang Darini (34), hanya bekerja sebagai buruh tani. Mereka menghidupi dua anaknya dari penghasilan buruh tani tersebut. Pandemik semakin membuat keluarga ini tak berkutik. Putu Agung, anak pertamanya, harus belajar dari rumah secara online.
“Alasan itulah akhirnya Putu sekitar akhir bulan Agustus 2020 pukul 20.00 Wita meninggalkan rumah orangtuanya,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Buleleng, AKBP I Made Sinar Subawa.
2. Warga satu banjar turun mencarinya. Ia ditemukan di dekat pohon bambu
Orangtuanya bingung begitu Putu Agung tidak ada di rumah. Mereka lalu melapor ke Kepala Dusun Sepang, Putu Adiana, agar membantunya untuk mencari keberadaan sang anak.
Putu Adiana langsung mengerahkan warga satu banjar untuk melakukan pencarian. Keesokan hari, tepatnya tanggal 1 September 2020 sekitar pukul 04.00 Wita, Putu Agung tidak berhasil ditemukan.
Tanggal 2 September 2020, Putu Agung ditemukan oleh warga di kebun milik Gusti Made Dewa Alit daerah Mecatu. Ia berada di sekitar pohon bambu yang terdapat pohon besar. Warga lalu mengantarkan Putu Agung pulang ke rumahnya.
3. Mendengar cerita itu, polisi memberikan bantuan berupa handphone kepada Putu Agung
Personel Polres Buleleng, Bripka Putu Anton Dwipayana, yang bertugas di Satuan Reserse Kriminal adalah orang yang memberikan bantuan handphone kepada keluarga Putu Agung, pada Sabtu (5/9/2020) lalu.
“Sudah merupakan kewajiban kita untuk saling berbagi dan membantu. Saya sisihkan sebagian gaji saya untuk membeli HP (Handphone) dan memberikannya agar dapat belajar secara online,” ucapnya.
4. Kapolres Buleleng mengapresiasi sikap kemanusiaan anggotanya
Made Sinar mengapresiasi sikap Bripka Putu Anton yang sukarela membantu keluarga tersebut. Ia berharap sikapnya dapat diikuti oleh personel lain sebagai wujud kemanusiaan.
“Bila ada anak-anak sekolah yang memerlukan jaringan WiFi untuk belajar, pihak kepolisian siap untuk membantunya. Silakan datang ke kantor polisi baik di Polres maupun di Polsek-Polsek jajaran Polres Buleleng. Silakan datang akan kami terima dan membantunya untuk belajar online,” tegasnya.