5 Tips Mencegah Penipuan Online Mengatasnamakan Imigrasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Masyarakat diminta mewaspadai penipuan yang saat ini marak terjadi. Sebab ada temuan nomor WhatsApp palsu yang diselipkan pada informasi alamat di Google Maps sejumlah kantor imigrasi. Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi, Sandi Andaryadi, mencontohkan nomor 081230030440 terdapat di laman Google Maps beberapa kantor imigrasi. Nomor yang mencurigakan ini ditemukan saat ditelusuri melalui aplikasi GetContact.
“Tidak adanya informasi yang valid mengenai pemilik nomor semakin menguatkan dugaan adanya upaya penipuan,” ungkapnya.
1. Direktorat Jenderal Imigrasi akan bersurat ke Google
Melihat kondisi ini,Sandi mengimbau masyarakat supaya berhati-hati terhadap penipuan melalui Google Maps. Fitur Google My Business ini memungkinkan pengguna untuk mengedit informasi bisnis, dan ditengarai disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Ini sudah meresahkan, kami akan surati Google untuk menghapus nomor itu dan kami juga akan minta operator seluler memblokir nomor tersebut,” katanya.
2. Tips mencegah penipuan mengatasnamakan imigrasi
Lalu bagaimana agar masyarakat terhindar dari tindak pidana penipuan ini? Beberapa langkah yang disarankan di antaranya:
- Masyarakat diimbau untuk selalu mengakses informasi resmi mengenai layanan imigrasi melalui kanal-kanal resmi Ditjenim
- Jangan mudah percaya dengan informasi yang diperoleh dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, terutama jika melibatkan urusan administrasi dan keuangan
- Selalu double check informasi yang didapatkan
- Hubungi kontak dan media sosial (medsos) resmi baik Direktorat Jenderal maupun kantor imigrasi
- Manfaatkan livechat Ditjen Imigrasi di www.imigrasi.go.id setiap Senin-Jumat pukul 09.00 sampai dengan 15.00 WIB.
3. Imigrasi Ngurah Rai belum menerima laporan
Sementara itu Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Ngurah Rai, Nyoman Asta, mengatakan sampai saat ini belum ada korban yang melapor atas penipuan serupa di wilayah kerjanya.
“Mudah-mudahan jangan sampai ada korban,” ungkapnya.