Luhut Ingatkan Pemimpin Daerah Jangan Sampai Cari Makan dari APBN

Pesan itu disampaikan saat pertemuan di Nusa Dua Bali

Badung, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengingatkan agar para pemimpin daerah tidak bermain-main dengan dana dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN). Ia juga mengungkapkan agar pemimpin daerah mencari makannya di luar dari APBN.

Pesan tersebut disampaikan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Rapat bertema Komitmen Pemerintah Dalam Mendorong Investasi ke Daerah untuk Mendukung Percepatan Pemulihan Ekonomi itu dilaksanakan Sabtu (19/6/2021) lalu di Nusa Dua, Kabupaten Badung.

1. Luhut minta agar berhati-hati dengan sistem yang ada sekarang

Luhut Ingatkan Pemimpin Daerah Jangan Sampai Cari Makan dari APBNBupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang juga Ketua APKASI, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan Gubernur Bali, Wayan Koster, hadir saat pengukuhan pengurus baru APKASI di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (19/6/2021). (Dok.IDNTimes/Johannes P. Christo)

Dalam rapat tersebut, Luhut sempat menyampaikan kebanggaannya terhadap Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, yang merupakan pemimpin daerah dengan usia termuda. Sutan Riska Tuanku Kerajaan menjabat Ketua Umum APKASI periode 2021-2026. Pengukuhan pengurus dilakukan sesaat sebelum Rakernas.

Menurut Luhut, sebagai orang yang lebih tua, ia hanya ingin mengingatkan para pemimpin daerah agar tidak bermain-main dengan APBN. Karena jika itu terjadi, hanya masalah waktu saja tertangkap atau tidaknya.

“Karena Anda harus berhati-hati dengan sistem yang ada sekarang. Kalau Anda bermain-main dengan APBN, soal waktu saja, ketangkap atau tidak ketangkap. Dan itu siapapun, saya kira tidak mau. Jadi kita semua harus menghindari itu. Anda perlu bisa cari makan, bisa. Masak gak bisa? Tapi jangan bermain-main di APBN. Ini nasihat saya, kalau boleh, sebagai orang tua atau jauh lebih tua dari Anda sekalian,” ucap Luhut.

Bahkan ungkapan ini diulangnya beberapa kali di sela-sela menyampaikan sambutannya, terutama setelah Luhut memaparkan terkait kunjungannya ke Tiongkok dengan hasil telah dilakukan penandatangan investasi Tiongkok di Kalimantan Utara sebesar 31 miliar dollar terkait dengan proyek Baterai Lithium.

“Indonesia itu masuk dalam apa yang disebut Global Suplay Change. Anda itu menjadi bagian itu. Jadi teman-teman Bupati anda harus membantu ini semua. Anda bisa cari makan. Ya bisalah, masak gak bisa? Tapi jangan cari makan, diinjak kakinya, njerit. Itu aja,” tegasnya.

Kemudian Luhut kembali memaparkan nilai-nilai investasi lainnya dan pentingnya stabilitas Indonesia kaitannya dengan investasi. Begitu juga investasi dalam dunia kesehatan yang melibatkan Tiongkok. Saat ini negara pun memiliki peran besar dalam pengawalan investasi. Ia perkirakan bahwa pada dua minggu terakhir kuartal kedua ini ekonomi akan bertumbuh 7 persen sehingga year on year akan bertumbuh 4,5-5 persen.

Overall saya kira ekonomi kita ini cukup bagus. Penanganan COVID-19 kita juga cukup bagus. Saya titip kepada kita semua, ayo kita bangun kerja sama. Jadi saya titip pada Anda sebagai yang lebih muda, bangunlah perkawanan. Tidak usah berkelahi. Perbedaan itu biasa. Oleh karena itu, saya titip. Ayo kita bangun negeri ini. Kita bekerja sama. Kita bekerja dengan hati. Ya kita upayakan yang terbaik. Anda mau cari makan, silakan. Tapi lakukanlah dengan benar,” jelasnya.

Lalu apa sesungguhnya yang dimaksud Luhut dengan melontarkan kata mencari makan tersebut?

2. Ada pesan yang sulit ditangkap, siapa yang diinjak?

Luhut Ingatkan Pemimpin Daerah Jangan Sampai Cari Makan dari APBNPengukuhan pengurus APKASI periode 2021-2026 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (19/6/2021). (Dok.IDNTimes/Johannes P. Christo)

Terkait pesan yang disampaikan Luhut yang juga ditayangkan pada akun Youtube APKASI, Sosiolog Universitas Udayana sekaligus Direktur Sanglah Institute, Gede Kamajaya, memberikan tanggapan. Dalam catatannya, pesan pertama Luhut soal bisa cari makan di luar APBN, dalam video tersebut terekam di waktu 2 jam 58 menit yang berbunyi, “Anda bisa cari makan. Ya bisalah, masak gak bisa? Tapi jangan cari makan, diinjak kakinya njerit. Itu aja.”

Menurut Kamajaya, ia sulit memahami maksud Luhut di bagian ini. “Bagian di menit ini, saya sulit memahami apa makna di balik pintar-pintarlah dan jangan nangis kalo diinjak sedikit. Siapa yang nginjak, dalam konteks apa diinjaknya, dan pintar dalam kondisi apa? Bagaimana maksudnya itu?” terangnya, Rabu (23/6/2021).

Kemudian pada pernyataan Luhut di 3 jam 10 menit yang bunyinya, “Jadi ini sekarang teman-teman di daerah, para Bupati, tolong kalian membantu juga. Dan saya bilang sama Pak Bupati Edi, Ed jangan main-main ya, karena semua lihat. Karena saya ikutkan si Pahala dari KPK itu. Eh Pahala, kau ikut, dari pada kau OTT-OTT aja kerja kau. Lihat ini, pencegahan. Jadi kita bisa buat. Saya bilang jangan juga kalian terlalu anu juga lah, saya bilang ya. Kalau mau bersih di surga aja kau, saya bilang gitu. Kita harus realistis. Kita juga tidak mau, kita sok anu semua. Orang dibilang gak boleh ditawari, masak orang makan aja gak boleh?”

Sementara di waktu 3 jam 13 menit, Luhut mengatakan, “Oleh karena itu saya titip. Ayo kita bangun negeri ini. Kita bekerja sama. Kita bekerja dengan hati. Ya kita upayakan yang terbaik. Anda mau cari makan silakan. Tapi lakukanlah dengan benar.”

Menanggapi pernyataan tersebut, Kamajaya mengatakan bahwa hal itu bisa jadi agar mempermudah izin investasi apapun karena nilainya sangat besar. “Saya justru menangkap ini pesannya, bantu permudah izin investasi apapun karena ini nilai investasinya sangat besar. Dan ini sektor yang belum serius dikerjakan. Persoalannya di lapangan, sering kali tindakan melanggar peraturan terjadi ketika ada investasi masuk, mulai suap izin, persoalan limbah, dan dampak ekologisnya, dan mengorbankan warga sekitar atas nama investasi,” jelasnya.

3. Pihak APKASI maupun juru bicara Luhut belum memberikan tanggapan

Luhut Ingatkan Pemimpin Daerah Jangan Sampai Cari Makan dari APBNKetua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASl), Sutan Riska Tuanku Kerajaan, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (19/6/2021). (DokIDNTimes/Johannes P. Christo)

IDN Times kemudian mengonfirmasi ulang dan meminta tanggapan terkait dengan pesan Luhut tersebut. Selama dua hari mengontak Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) periode 2021-2026, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, melalui ajudannya, namun hingga berita ini diturunkan, pihaknya belum memberikan jawaban maupun tanggapan.

Pada saat yang sama, IDN Times juga menghubungi juru bicara Luhut, namun juga tidak mendapatkan respons.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya