RSUP Sanglah Ungkap Kerangka WNA Asal Spanyol di Bali Alami Mumifikasi

Bau busuk disebut akan perlahan menghilang di ruang tertutup

Denpasar, IDN Times – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah telah melakukan pemeriksaan terhadap kerangka seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Spanyol, Mario LLobet Esteban. Kerangka tersebut ditemukan pada Minggu (14/3/2022), pukul 09.30 Wita di Wisma Nusa Permai Blok D/49, Nusa Dua, Kabupaten Badung. 

Laki-laki kelahiran 7 September 1945 tersebut diperkirakan sudah meninggal sejak 6 tahun yang lalu. Berikut hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh RSUP Sanglah Denpasar.

Baca Juga: Fakta Temuan Kerangka WNA Asal Spanyol di Bali, Diduga Sudah 6 Tahun 

1. Kerangka WNA asal Spanyol tersebut telah mengalami mumifikasi

RSUP Sanglah Ungkap Kerangka WNA Asal Spanyol di Bali Alami MumifikasiTemuan kerangka WN Spanyol di Nusa Dua, Kabupaten Badung. (Dok. IDN Times / Polresta Denpasar)

Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah, I Ketut Dewa Kresna, menyampaikan bahwa kerangka tersebut merupakan kerangka manusia yang telah mengalami mumifikasi pada kepala bagian belakang, pundak kiri, anggota gerak atas kiri, anggota gerak bawah kiri, dan anggota gerak bawah kanan.

“Dari arsitektur tulang, tulang tengkorak, dan tulang panggul, rangka berjenis kelamin laki-laki,” ungkapnya pada Selasa (15/3/2022).

2. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban

RSUP Sanglah Ungkap Kerangka WNA Asal Spanyol di Bali Alami MumifikasiTemuan kerangka WN Spanyol di Nusa Dua, Kabupaten Badung. (Dok. IDN Times / Polresta Denpasar)

Selain itu, diungkapkan pula bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui sefalik indeks menunjukkan korban merupakan Ras Kaukasia yakni Eropa-Amerika. Merujuk pada pemeriksaan penulangan tulang tengkorak dan gigi, kerangka tersebut diperkirakan berumur antara 50 sampai dengan 70 tahun. Tinggi badan diperkirakan 176,2 meter sampai 182 meter.

“Tidak ada tanda kekerasan pada rangka,” tegas Dewa Kresna.

3. Bau busuk jenazah menurun di ruangan tertutup

RSUP Sanglah Ungkap Kerangka WNA Asal Spanyol di Bali Alami MumifikasiTemuan kerangka WN Spanyol di Nusa Dua, Kabupaten Badung. (Dok. IDN Times / Polresta Denpasar)

Sementara itu, Konsultan Forensik Klinik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, saat ditanya terkait dengan kemungkinan adanya bau busuk pada jenazah, menjelaskan bahwa bau terbentuk dari gas pembusukan jaringan tubuh. Lalu, jaringan tubuh terdekomposisi seluruhnya kira-kira dalam waktu 1 sampai dengan 3 bulan.

Selama rentang waktu 1 sampai 2 minggu setelah meninggal, bau relatif kuat dan kemudian berangsur berkurang. Pengaruh kondisi lingkungan juga menentukan bau tersebut. Bau busuk adalah gas amonia sehingga bau akan menurun apabila berada di ruang tertutup.

“Jadi bau itu muncul di awal pembusukan yang semakin lama semakin berkurang karena jaringan semakin berkurang,” ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban ditemukan oleh anak angkatnya di atas kasur dan dalam kondisi terkunci di dalam kamar. Jenazah ditemukan sudah dalam bentuk tulang dan dalam posisi telentang.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya