Bali, NTB dan NTT Alami 331 Gempa Bumi Selama November

Ada yang ngrasain gempa gak sih?

Denpasar, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mencatat ada ratusan gempa bumi terjadi selama bulan November 2020. Dari jumlah itu, hanya dua persen saja yang dirasakan oleh masyarakat. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Dari 331 kali kejadian gempa bumi, hanya 2 persen saja yang dirasakan oleh masyarakat

Bali, NTB dan NTT Alami 331 Gempa Bumi Selama NovemberIlustrasi Berlindung Saat Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari data seismisitas BMKG Pusat Gempa Regional III (BMKG-PGR III) yang berhasil dianalisa di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat ada 331 kejadian gempa bumi. Delapan kejadian di antaranya dirasakan oleh masyarakat.

dalam periode itu, aktivitas kegempaan didominasi oleh gempa bumi berkekuatan magnitude kurang dari 3, dengan kedalaman dangkal kurang dari atau sama dengan 60 kilometer sebanyak 195 kejadian.

“Berdasarkan hasil analisa yang kami lakukan untuk gempa bumi bulan November 2020 terdapat 331 gempa bumi di wilayah Bali, NTB dan sebagian NTT,” ungkap BMKG-PGR III melalui pesan singkat, pada Rabu (2/12/2020).

2. Dalam satu bulan, rata-rata gempa bumi terjadi 300 kali

Bali, NTB dan NTT Alami 331 Gempa Bumi Selama NovemberIlustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Adapun rata–rata gempa bumi per bulan yang berhasil dianalisa oleh BMKG-PGR III, sebanyak 300 kejadian. Namun jumlah ini bukan menjadi patokan, karena tergantung dari keaktifan bumi itu sendiri.

Baca Juga: Punya 1 Tempat Evakuasi Sementara, Siapkah Bali Hadapi Tsunami?

3. Bali termasuk daerah yang memiliki keaktifan gempa cukup tinggi

Bali, NTB dan NTT Alami 331 Gempa Bumi Selama NovemberIlustrasi Peta Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Daerah Bali, NTB, dan NTT disebut memiliki tingkat keaktifan gempa yang cukup tinggi. Tiga wilayah ini memang terdapat pembangkit gempa baik di bagian utara maupun selatan.

Bagian utara akibat adanya aktivitas back arc thrust, dan bagian selatan akibat adanya aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng Indo–Australia terhadap lempeng Eurasia. Selain itu, juga adanya aktivitas sesar lokal di wilayah tersebut.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya