Fokus Pencegahan Kekerasan, Prima Medika Dapat Penghargaan
ilustrasi anak merenung (unsplash.com/unsplash+)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Dua rumah sakit (RS) di Kota Denpasar mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar sebagai Instansi Mitra Pendukung Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana. Penghargaan ini diserahkan bersamaan dengan Roadshow PHI ke-95 di Provinsi Bali, yang diselenggarakan di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA Art & Creative Hub Denpasar), Senin (18/12/2023).
Direktur Rumah Sakit Prima Medika, dr Putu Dian Ekawati, mengatakan penghargaan dari Pemkot Denpasar ini terkait pelayanan kesehatan ibu, dan anak yang telah mereka jalankan selama ini.
1. Layanan untuk ibu, dan perempuan terkait dengan keluarga berencana
Penghargaan terkait dengan layanan perempuan, dan anak di Kota Denpasar (IDN Times/Ayu Afria)Direktur Rumah Sakit Prima Medika, dr Putu Dian Ekawati, mengatakan pihaknya melayani kesehatan ibu mulai dari pelayanan Keluarga Berencana (KB), Konseling, dan pelayanan kontrasepsi yang diberikan gratis kepada pasien tak mampu. Layanan ini dimaksimalkan oleh Tim PKBRS RS Prima Medika. Selain itu, pihaknya juga melayani ibu mulai dari screening, hingga dukungan kepada seluruh program pemerintah. Edukasi pun juga diberikan kepada ibu terkait dengan pelayanan persalinan yang aman.
“Pelayanannya gratis. Dari semua alat kontrasepsi kami layani. Dari operasi kemudian implant, IUD, KB kondom dan lainnya,” ungkapnya.
2. Ada layanan anak untuk kenyamanan dan keamanan selama di rumah sakit
pexels.com/Pavel DanilyukSementara itu untuk anak-anak, pihak rumah sakit sengaja menciptakan rumah sakit yang ramah anak. Sehingga pasien anak akan merasakan aman, dan nyaman selama dalam perawatan. Fasilitas untuk anak-anak ini mulai dari ruang bermain, toilet khusus anak, ruang perawatan, dan sebagainya.
“Prima medika juga concern kepada layanan ramah anak. Dari seluruh infrastruktur kami siapkan untuk ramah anak,” jelas Dian.
Selain itu pihak rumah sakit juga fokus terhadap pencegahan kekerasan pada anak, dan perempuan. Sehingga ketika ada kejadian yang diduga kekerasan, pihak rumah sakit akan segera menyampaikan ke pihak berwajib.
“Selain itu, kami pastikan bahwa tidak mempekerjakan anak di bawah umur ya di seluruh aktivitas yang ada di rumah sakit,” katanya.
3. Edukasi melibatkan organisasi–organisasi perempuan
ilustrasi anak bermain(pexels.com/cottonbro studio)Pihak rumah sakit juga membuat program kelas ibu, dan anak dengan melibatkan organisasi-organisasi perempuan, organisasi PKK, dan Forum Anak Denpasar. Termasuk bagi pasien pengunjung rumah sakit. Antusiasme masyarakat ini terlihat ketika mereka kembali datang ke rumah sakit untuk memanfaatkan pelayanan tersebut kembali.
“Kami juga support Pemerintah Kota Denpasar terkait edukasi layanan di ruang-ruang publik untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, dan perlindungan terhadap anak,” jelasnya.
