Cara Mendeteksi Datangnya Angin Puting Beliung di Bali, Waspada Ya!

Kecepatan angin di Bali bisa sampai 38 km per jam lho

Denpasar, IDN Times – Jika di luar negeri dikenal sebagai Angin Tornado, maka Indonesia mengenalnya sebagai Puting Beliung. Puting Beliung adalah angin Tornado namun dalam skala F0 (Skala Fujita dengan kekuatan rendah kecepatan angin kurang dari 117 kilometer per jam), dan F1 (Skala Fujita dengan kecepatan angina 117 hingga 180 kilometer per jam). Selain Puting Beliung, sebutan lain yang akrab di masyarakat adalah angin puyuh, angin leysun atau angin ribut.

Dilansir dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), jenis angin seperti ini merupakan angin kencang yang tergantung pada kecepatan, dan waktu kejadiannya singkat. Setelah itu diikuti angin kencang yang berangsur melemah.

Beberapa hari terakhir, Indonesia khususnya Pulau Bali, dilanda Puting Beliung. Bahkan angin kencang ini merobohkan sejumlah pohon dan bangunan. Yuk, simak beberapa fakta lain tentang Puting Beliung:

1. Puting Beliung tidak punya siklus, dan jarang terjadi dua kali di lokasi yang sama

Cara Mendeteksi Datangnya Angin Puting Beliung di Bali, Waspada Ya!Ilustrasi angin puting beliung. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

BMKG menyatakan, Puting Beliung terjadi saat pancaroba, baik peralihan dari musim penghujan ke kemarau atau sebaliknya. Angin ini tidak memiliki siklus, jarang sekali terjadi dua kali di lokasi yang sama, atau angin Puting Beliung susulan. Kejadian ini bisa terdeteksi 30 menit hingga satu jam sebelum kejadian.

2. Angin Puting Beliung bergerak tergantung dari arah gerakan awan Cumulusnimbus

Cara Mendeteksi Datangnya Angin Puting Beliung di Bali, Waspada Ya!IDN Times/Ayu Afria

Angin ini sering terjadi di darat. Adapun jika terjadi di laut namanya water spout. Angin Puting Beliung bergerak tergantung dari arah gerakan awan Cumulusnimbus. Angin ini terjadi dari awan Cumulusnimbus, bukan pergerakan angin Mosun.

Menurut BMKG, angin ini terjadi dalam durasi singkat dengan kecepatan 30 sampai 40 knots, yang berlangsung tiga hingga lima menit. Dengan jangkauan lima hingga 10 kilometer.

3. Waspadai tanda-tanda datangnya angin Puting Beliung ya!

Cara Mendeteksi Datangnya Angin Puting Beliung di Bali, Waspada Ya!IDN Times/Dwi Agustiar

Berikut tanda-tanda datangnya angin Puting Beliung, yang dirilis BMKG:

  • Udaranya panas atau pengap satu hari sebelumnya pada malam hingga pagi hari
  • Terlihat tumbuh awan Cumulus. Hal ini bisa diamati pukul 10.00 pagi, di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang berbatas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol
  • Awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap
  • Sentuhan udara dingin terasa di sekitar tempat kita berdiri
  • Dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat. Pertanda hujan dan angin kencang akan datang
  • Terdengar sambaran petir yang cukup keras. Apabila indikator ini dirasakan, maka ada kemungkinan hujan lebat dan petir disertai angin kencang akan terjadi
  • Jika 1 atau 3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan, ada kemungkinan hujan deras yang turun pertama kali diikuti angin kencang, baik yang berpotensi Puting Beliung atau pun tidak
  • Dampak terjadinya angin ini adalah atap rumah beterbangan, rumah semi permanen mengalami kerusakan, terkadang merenggut korban jiwa dan pohon tinggi, rimbun serta rapuh akan tumbang.

4. Perkiraan cuaca tiga hari ke depan di wilayah Bali: kecepatan angin berkisar 38 kilometer per jam

Cara Mendeteksi Datangnya Angin Puting Beliung di Bali, Waspada Ya!IDN Times/Ayu Afria

Kepala BMKG wilayah III Denpasar, M Taufik Gunawan, menyampaikan perkiraan cuaca wilayah Bali pada Kamis (9/1) hingga Sabtu (11/1) secara umum berawan, dengan intensitas hujan ringan sampai sedang. Kadang disertai dengan kilat atau petir di sebagian besar wilayah Bali.

Angin umumnya bertiup dari arah Barat Daya dengan kecepatan 5 sampai 38 kilometer per jam. Sedangkan tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali antara 0,5 hingga 2 meter. Di Perairan Selatan Bali antara 0,75 hingga 2,5 meter, di Selat Bali sekitar 0,5 hingga 2,5 meter dan di Selat Lombok berkisar 0,5 hingga 2,5 meter.

5. Pengendara roda dua diimbau tidak menggunakan jas hujan tipe ponco

Cara Mendeteksi Datangnya Angin Puting Beliung di Bali, Waspada Ya!Ilustrasi hujan. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polresta Denpasar, AKP Adi Sulistyo Utomo, mengimbau pengguna jalan tol tidak memakai jas hujan tipe ponco ketika ada hujan disertai angin kencang.

“Karena cenderung angin kencang dan membuat hembusan angin yang memakai jas hujan tipe ponco ini lebih besar sehingga pengendara bisa hilang kendali,” katanya.

Selain itu, pengguna jalan diimbau menghindari lokasi rawan, terutama banyak pohon besar dan tua. Seperti wilayah Denpasar Selatan dan wilayah Kuta.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya