ASN Bakal Work From Bali, Bagaimana Persiapan 16 Hotel di Nusa Dua?

Bali mengaku siap berapapun jumlah kamar yang diperlukan

Denpasar, IDN Times – Nusa Dua dipilih sebagai pilot project Work From Bali (WFB) untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dicanangkan pemerintah. Menurut keterangan Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hermin Esti Setyowati, pada 30 Mei 2021 lalu, terpilihnya kawasan ini karena sistem single management yang membuat kawasan tersebut lebih terkendali dan terawasi.

Apa saja kegiatan WFB yang direncanakan? Hermin mengungkapkan implementasi WFB ini adalah untuk kegiatan rapat, Focus Group Discussion (FGD), peningkatan kapasitas, outbound, dan sebagainya. Program ini rencananya akan melibatkan 16 hotel di kawasan Nusa Dua. Lalu bagaimana kesiapan 16 hotel tersebut? 

Baca Juga: 25 Persen ASN di Kementerian Bakal Work from Bali, Begini Skemanya

1. Kesiapan sertifikasi hotel sudah lebih dari 60 persen

ASN Bakal Work From Bali, Bagaimana Persiapan 16 Hotel di Nusa Dua?Ilustrasi Hotel (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, IGAN Rai Suryawijaya, saat dihubungi IDN Times pada Rabu (2/6/2021), menyampaikan rencana WFB ini akan dilaksanakan oleh 16 hotel di kawasan Nusa Dua. Hotel-hotel yang terpilih tersebut selain sudah mengantongi sertifikasi, juga harus siap untuk memenuhi permintaan yang ingin dilakukan.

“Hotel di kawasan ITDC termasuk di Tanjung Benoa dan beberapa di Jimbaran. Di luar ITDC juga ada,” jelasnya.

Menurutnya, dari 16 hotel tersebut, kesiapan sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) sudah mencapai lebih dari 60 persen.

2. Diperkirakan Juni sudah mulai Work From Bali

ASN Bakal Work From Bali, Bagaimana Persiapan 16 Hotel di Nusa Dua?Ilustrasi karyawan menyemprotkan cairan disinfektan di kamar hotel. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Pelaksanaan WFB ini, ia harapkan, diperkirakan akan berlangsung pada bulan Juni ini. Hanya saja sebelumnya sempat ada pro dan kontra dengan kebijakan yang diambil oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

“Kami harapkan segera. Kan tergantung kementerian ya. Menko Marvest yang punya gagasannya. Kami dari PHRI kan sangat mendukung hal ini. Di mana bisa menambah tingkat hunian kami ya,” jelas IGAN Rai Suryawijaya.

3. Program ini diharapkan bisa membantu mempekerjakan karyawan

ASN Bakal Work From Bali, Bagaimana Persiapan 16 Hotel di Nusa Dua?Receptionist Hotel Inaya Putri menerima telepon (IDN Times/Ayu Afria)

Menurut IGAN Rai Suryawijaya, program ini bisa membantu mempekerjakan karyawan, sehingga pemilik hotel tidak sepenuhnya menutup usahanya. Pengukuran tingkat hunian saat berlangsungnya WFB ini dilakukan dari tingkat bookingan kamar yang diperlukan nantinya.

“Jadi berapapun kamar yang dibutuhkan, Bali siap. Karena Bali ini kan punya 146.000 kamar lebih di Bali. Kalau hanya misalnya 5.000 orang yang WFB, ya ini bisa menambah (okupansi). Hanya berapa persennya saja. Namun ini artinya cukuplah untuk bisa mempekerjakan sedikit karyawannya, dari pada closed,” tegasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya