4 Fakta Masker Inovasi Buatan RSUP Sanglah, Sifatnya Mirip Daun Talas

Diklaim lebih aman dan efisien

Denpasar, IDN Times – Masker, baik jenis masker bedah maupun masker kain, kini menjadi salah satu kebutuhan utama saat pandemik ini. Guna mengantisipasi kemungkinan kelangkaan masker bedah, Kasubag Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, I Ketut Dewa Kresna menyampaikan bahwa pihak rumah sakit yakni dari Instalasi Binatu telah membuat inovasi masker yang diklaim lebih aman dan efisien.

Ia mengungkapkan dalam memproduksi masker inovasi ini, pihaknya tidak menggandeng pengusaha konveksi, melainkan dikerjakan sendiri oleh Instalasi Binatu.

“Masker untuk penganti masker bedah, seandainya terjadi kelangkaan masker. Antisipasi, namanya juga inovasi. Kami berpikir sebagai emergency exit seandainya terjadi permasalahan kelangkaan masker. Perlu uji lebih lanjut untuk dinyatakan aman,” terangnya pada Rabu (8/7/2020).

Baca Juga: Mengintip Aktivitas Laundry di RSUP Sanglah Selama Pandemik COVID-19

1. Sudah mendapat izin dari Direksi RSUP Sanglah

4 Fakta Masker Inovasi Buatan RSUP Sanglah, Sifatnya Mirip Daun TalasIlustrasi masker. (IDN Times/Auriga Agustina)

Kepala instalasi Binatu RSUP Sanglah Denpasar, I Made Surata Witarsa menyampaikan bahwa Instalasi Binatu membuat sebuah inovasi untuk mengantisipasi kelangkaan masker bedah. Inovasi inipun telah mendapat izin dari para Direksi RSUP Sanglah.

“Kami di Instalasi Binatu melakukan inovasi atas izin para direksi. Kami melakukan inovasi, membuat antisipasi bagaimana nanti suatu ketika masker bedah itu habis? Kami sudah membuat upaya pembuatan masker,” terangnya.

2. Masker bedah dibuat dari bahan kain Water and Flat Revelant

4 Fakta Masker Inovasi Buatan RSUP Sanglah, Sifatnya Mirip Daun TalasKepala instalasi Binatu RSUP (Rumah Sakit Umum Pusat) Sanglah Denpasar, I Made Surata Witarsa (Dok.IDN Times/Humas RSUP Sanglah)

I Made Surata Witarsa menjelaskan inovasi masker bedah ini terbuat dari kain Water and Flat Revelant (WR), yang disebutnya anti air dan tetesan darah. Masker ini diklaim lebih safety (aman) karena sifatnya yang seperti daun talas.

“Kami bekerja sama dengan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), berdiskusi. Nah maskernya kalau kita tuangkan air, air itu seperti air di daun talas. Jadi dia tidak akan terserap. Jadi itu faktor safety-nya. Jadi kalau ada bersin atau apa, dia akan jatuh sendiri,” terangnya.

3. Masker inovasi RSUP Sanglah sudah double barrier

4 Fakta Masker Inovasi Buatan RSUP Sanglah, Sifatnya Mirip Daun TalasIlustrasi Masker (ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Masker tersebut akan dilapisi kain non woven (pembungkus linen saat dilakukan proses sterilisasi). Non woven ini memiliki sifat water revelant. Ia berharap suatu ketika inovasi ini akan direkomendasikan ke petugas non medis atau suatu ketika masker bedah akan digantikan dengan masker inovasi ini.

“Jadi sebetulnya ini sudah double barrier. Double perlindungan. Ini jelas konsep barrier-nya lebih bagus,” terangnya.

4. Jauh lebih hemat dan efisien

4 Fakta Masker Inovasi Buatan RSUP Sanglah, Sifatnya Mirip Daun TalasKoin rupiah (Pixabay)

Ia memaparkan bahwa dengan menggunakan masker inovasi ini, maka akan mengurangi cost (biaya), irit hingga Rp200. Misalkan harga satu masker bedah antara Rp490 hingga Rp500 per ply-nya, sementara harga masker inovasi Rp290 per ply-nya. Masker inovasi ini juga bisa dipakai berkali-kali dengan maksimal pemakaian dicuci hingga 200 kali.

“Jadi per satu kali pemakaian itu kita irit Rp200. Jadi sebenarnya nilai efisiensinya sudah kami hitung. Tapi karena masker bedah masih dalam batas toleransi, kami belum launching. Nanti kami akan launching bersama PPI,” terangnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya