Kunjungan Turis Tiongkok Turun, Bali Serius Menargetkan Pasar Vietnam

Sekarang sudah ada direct flight dari Bali-Hanoi

Denpasar, IDN Times – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, menyampaikan bahwa sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara (wisman) datang ke Bali. Dari total tersebut, wisman Tiongkok mengisi porsi kunjungan sebanyak 1,185 juta atau sekitar 20 persennya.

Untuk mengimbangi sedikitnya kunjungan wisatawan Tiongkok ini, Bali harus menggenjot lagi pasar Eropa, Australia dan India. Ke depan, wisatawan asal Amerika Utara juga berpotensi sebagai kompensasi menurunnya wisman dari Tiongkok.

“Australia tetap, sebenarnya jarak kita dengan Australia dekat. Sebenarnya kami ingin menyasar yang bisa lebih lama tinggal di sini dan juga uang yang dikeluarkan belanja lebih banyak yaitu Eropa. Karena Eropa kan mereka jaraknya jauh pasti tinggalnya di sini kan lebih lama. Kurs mereka dengan Rupiah kan relatif agak tinggi perbedaannya. Sehingga bagi mereka ke sini itu lebih murah, itu ya,” terangnya, Kamis (30/1) lalu. Berikut ini penjelasan selengkapnya:

1. Koster sebut ada kedekatan antara Bali dengan Vietnam sejak dulu

Kunjungan Turis Tiongkok Turun, Bali Serius Menargetkan Pasar VietnamDok.IDN Times/Istimewa

Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster, menyatakan akan menjalin hubungan kerja sama di bidang pariwisata dengan Vietnam tahun 2020 ini. Apalagi kemudahan transportasi udara Bali ke Vietnam maupun sebaliknya telah resmi di-launching Januari 2020 ini.

Pernyataan Koster yang menyatakan ingin lebih banyak menjalin hubungan baik dengan Vietnam di masa mendatang terungkap, ketika menerima kunjungan Duta Besar Vietnam beberapa waktu lalu.

“Bali sedang giat-giatnya membangun kembali pariwisata berbasis pada budaya. Kami bangun kualitasnya termasuk infrastruktur penunjangnya. Kami berharap mendatang makin banyak wisatawan asal Vietnam yang melancong ke Bali,” ucap Koster.

Vietnam sendiri rupanya punya kedekatan secara emosional dengan Indonesia dan Bali. Terutama terkait sosok Presiden pertama Indonesia Bung Karno yang memiliki hubungan baik dengan tokoh revolusi Vietnam, Ho Chi Minh.

2. Duta Besar Vietnam mengakui Bali saat ini menjadi destinasi wisata favorit warga kelas menengah di Vietnam

Kunjungan Turis Tiongkok Turun, Bali Serius Menargetkan Pasar VietnamIDN Times/Wayan Antara

Beberapa waktu lalu Dubes (Duta Besar) Vietnam, Pham Vinh Quang, menyatakan saat ini Bali menjadi destinasi wisata favorit bagi warga kelas menengah di Vietnam. Kunjungan warganya beberapa tahun terakhir juga semakin pesat. Hal ini yang mendasari dibukanya rute penerbangan baru dari Hanoi dan Ho Chi Minh City langsung ke Bali.

“Melihat besarnya minat warga kami ke Bali. Tahun 2019 saja tercatat empat sampai lima ribu wisatawan Vietnam yang bepergian dan berwisata ke Bali. Jumlah itu adalah 50 persen dari total jumlah wisatawan Vietnam yang berkunjung ke Indonesia,” ucapnya beberapa waktu lalu.

Vinh Quang menjamin, kunjungan warganya akan semakin banyak tahun 2020 ini setelah beberapa maskapai membuka penerbangan langsung dari dan ke Vietnam.

3. Belum setahun, VietJet Air kembali membuka direct flight rute Hanoi–Bali

Kunjungan Turis Tiongkok Turun, Bali Serius Menargetkan Pasar VietnamANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Setelah rute  dari Ho Chi Minh City ke Bali muncul pertama kali pada pertengahan tahun 2019 lalu, kini maskapai asal Vietnam, VietJet Air, kembali membuka rute perjalanan baru Hanoi-Bali pada Januari 2020.

Direct flight (penerbangan langsung) ini telah dibuka sejak Minggu (26/1/2020), menghubungkan Hanoi (HAN)-Bali (DPS) dan DPS-Hanoi menggunakan maskapai tipe Airbus A320-200 dengan nomor penerbangan VJ997. Pesawat milik maskapai Low Cost Carrier (LCC atau penerbangan berbiaya rendah) tersebut menempuh direct flight selama kurang lebih lima jam perjalanan.

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry AY Sikado, mengatakan dari data manifest penerbangan, diketahui pesawat tersebut mengangkut sebanyak 147 penumpang, dengan rincian 134 penumpang dewasa, serta 13 infant.

Nantinya, penerbangan VietJet Air dengan rute Hanoi–Bali ini akan dilayani sebanyak tujuh kali per minggunya. Dijadwalkan berangkat pada pukul 10.00 pagi waktu setempat, dan pukul 16.25 Wita tiba di Bali.

Lalu bagaimana dengan rute sebaliknya? Keberangkatan dijadwalkan pukul 17.30 Wita, dan akan mendarat di Hanoi pada pukul 21.55 waktu setempat.

“Kami mencatat di tahun 2018 lalu melayani sebanyak 21.155 jiwa wisatawan Vietnam. Tahun 2019 ada 39.818 wisatawan. Angkanya tumbuh sangat bagus, mencapai 88 persen,” jelas Herry beberapa waktu lalu.

4. Wisatawan dari negara kawasan Indocina lain juga mengalami peningkatan kunjungan ke Bali

Kunjungan Turis Tiongkok Turun, Bali Serius Menargetkan Pasar VietnamPantai Kuta Bali. (IDN Times/Prila Arofani)

Herry menambahkan, potensi kunjungan wisatawan dari negara kawasan Indocina lainnya pada tahun 2019 lalu, tercatat ada 8.439 wisatawan asal Kamboja. Bulan Januari 2020 naik 119 persen dibanding tahun sebelumnya. Kunjungan wisatawan Laos tumbuh 39 persen dan Myanmar tumbuh 25 persen.

5. ASITA Bali berharap wabah Corona segera berakhir. Bali diprediksi kehilangan pasar wisman Tiongkok mencapai 100 ribuan orang

Kunjungan Turis Tiongkok Turun, Bali Serius Menargetkan Pasar VietnamIDN Times/Irma Yudistirani

Dari perkiraan Ketua ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies), I Ketut Ardana, mengatakan sebanyak 10 ribu wisatawan Tiongkok batal mengunjungi Bali hingga akhir bulan Januari ini, dengan dirata-rata spending money-nya 1200 USD per wisatawan. Pihaknya berharap tamu lain akan bertambah banyak baik dari India, Eropa dan Vietnam yang melakukan kunjungan ke Bali.

“Mudah-mudahan ini tidak sampai Februari ini sudah berakhir virusnya ya. Jadi kalau hanya sampai bulan Februari saja, ya kita kehilangan hampir 100 ribuanlah wisatawan Cina untuk di Bali. Dari Cina saja kita sudah kehilangan seperti itu,” terangnya, Kamis (30/1) lalu.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya