Rutan Kelas IIB Bangli Dijadikan Lokasi Karantina Napi COVID-19

Semoga tidak ada napi yang terjangkit COVID-19 ya

Denpasar, IDN Times - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Bangli dipilih sebagai lokasi karantina bagi narapidana (Napi) di Bali, yang nantinya dicurigai memiliki gejala sakit mengarah ke COVID-19 (Virus corona) atau masuk kategori Orang dalam Pemantauan (ODP).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Bali, Suprapto, di Renon, Kota Denpasar, Rabu (1/4). Berikut penjelasannya:

1. Rutan Kelas IIB Bangli dipilih sebagai lokasi karantina karena tidak over kapasitas

Rutan Kelas IIB Bangli Dijadikan Lokasi Karantina Napi COVID-19IDN Times/Wira Sanjiwani

Suprapto menjelasakan, pemilihan Rutan Kelas IIB Bangli sebagai lokasi karantina napi terindikasi COVID-19 ini atas berbagai pertimbangan. Yaitu karena kondisi rutan yang belum dipadati oleh warga binaan. Sementara di lokasi lain sudah tidak memungkinkan karena over kapasitas.

“Sudah dikondisikan sedemikian rupa dan di sana penghuninya belum sebegitu padat seperti di Kerobokan. Di Kerobokan tidak mungkin,” jelasnya.

Pertimbangan lainnya adalah karena di sana sudah ada petugas medis seperti dokter, ruang untuk merawat, dan sarananya juga telah disiapkan. Ruangan tersebut terpisah dari blok lain dan sudah disterilkan.

Baca Juga: 646 Napi di Bali Dibebaskan di Tengah COVID-19

2. Apakah rutan IIB Bangli sudah terisi narapidana?

Rutan Kelas IIB Bangli Dijadikan Lokasi Karantina Napi COVID-19(IDN Times/Mia Amalia)

“Belum ada. Karena sekarang ini belum ada yang terindikasi. Jadi di sana belum terisi. Masih kosong tempatnya. Kapasitas sekitarnya 90-an,” jawab Suprapto.

Baca Juga: [INFO] Laporkan Jika Petugas Lapas Kerobokan Minta Uang Kunjungan

3. Selain itu pihak rutan di Bali telah mengambil langkah-langkah pencegahan COVID-19. Apa saja ya?

Rutan Kelas IIB Bangli Dijadikan Lokasi Karantina Napi COVID-19Sidang online tahanan Rutan Kelas 1 Makassar. (IDN Times/Rutan Kelas 1 Makassar)

Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan COVID-19, pihak lapas maupun rutan mengambil langkah untuk menunda besukan napi. Untuk menggantinya, keluarga napi bisa melakukan kunjungan melalui video call.

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan aparat seperti kepolisian, kejaksaan dan pengadilan supaya melakukan penangguhan agar tidak melanjutkan pelimpahan tahanan baru. Termasuk menghindari penyerahan dan penitipan tahanan baru. Mereka juga berkoordinasi untuk melakukan sidang secara online.

Baca Juga: 8 Cara Mencegah Virus Corona yang Salah Kaprah Menurut Medis

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya