BPBD Bali Tegaskan Tidak Ada Dampak Signifikan Gempa M 7,1

Gempa susulan berasa lama

Denpasar, IDN Times – Gempa bumi magnitudo 7,1 yang terjadi, Selasa (29/8/2023) dini hari, diketahui berlokasi di laut dengan jarak 163 kilometer (km) arah Timur Laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada kedalaman 525 kilometer (km). Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga terjadi gempa tektonik susulan (aftershock) dengan magnitudo 6,1 dan 6,5.

Kendati tidak berpotensi tsunami, namun dampak getarannya dirasakan oleh masyarakat Bali sekitar pukul 03.58 Wita dan cukup keras. Masyarakat terbangun, dan beberapa hotel melakukan evakuasi tamunya. Lalu bagaimana dengan laporan kerusakan? Sejauh ini pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali masih menunggu informasi.

1. Gempa bumi dalam terjadi akibat aktivitas slab pull

BPBD Bali Tegaskan Tidak Ada Dampak Signifikan Gempa M 7,1Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya menjelaskan episenter gempa bumi terletak di laut pada jarak 163km arah Timur Laut Lombok Utara, NTB, pada kedalaman 525km.

Hasil analisis mekanisme sumber gempa tektonik ini menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun (oblique normal). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam (Deep Focus). Akibat adanya aktivitas slab pull (tarikan ekstensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi,” jelasnya.

2. BPBD Bali masih menunggu informasi kerusakan bangunan

BPBD Bali Tegaskan Tidak Ada Dampak Signifikan Gempa M 7,1Ilustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali, I Made Renting, mengatakan selutuh BPBD kabupaten/kota sejauh ini hanya melaporkan merasakan getaran gempa. Hingga pukul 08.12 Wita, BPBD Provinsi Bali belum menerima informasi dampak signifikan.

“Sejauh ini belum dampak signifikan yang terjadi akibat gempa tersebut. Tim sedang melakukan asesmen dan menerima laporan dari masyarakat,” ungkapnya.

3. Dampak getaran, hotel mengevakuasi tamu

BPBD Bali Tegaskan Tidak Ada Dampak Signifikan Gempa M 7,1Ilustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Gempa bumi ini dirasakan di Kuta dengan skala intensitas V MMI, yakni getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk hingga banyak yang terbangun tidur. Dampak ini dirasakan di Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Penghuni kos di wilayah Kuta Utara, Yanti, mengaku kaget merasakan getaran pada saat sedang tidur. Sontak ketika gempa susulan terjadi, Yanti langsung lari ke luar kamar, begitu pula dengan penghuni kos lainnya.

“Gempa,” katanya.

BPBD Bali Tegaskan Tidak Ada Dampak Signifikan Gempa M 7,1IDN Times/Rehuel Aditama

Hal yang sama dilakukan oleh hotel di wilayah Sanur. Marcom Manager ARTOTEL Sanur Bali, Nimas Ayu, mengatakan telah melakukan upaya evakuasi sekitar 50 orang tamu hotel yang panik karena dampak getaran gempa. Manajemen hotel dievakuasi ke assembly point.

“Security, dan staf operasional yang bertugas pada saat itu memimpin dan mengarahkan tamu untuk evakuasi ke assembly point. Kami menenangkan dan menyediakan air mineral, dan handuk untuk para tamu yang evakuasi,” ujarnya.

Sekitar 15-20 menit kemudian dan dirasa kondisi aman, para staf mempersilakan tamu untuk kembali ke kamarnya masing-masing. Upaya evakuasi ini merupakan bentuk kesiapan hotel saat emergency bencana alam, yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

“Kesiapan kami dalam menghadapi kejadian yang sama terjadi lagi adalah dengan melakukan training tentang emergency evakuasi apabila terjadi bencana alam dan kebakaran secara rutin sehingga staf mengingat langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” jelasnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya