Capaian Vaksinasi Booster Bali Tertinggi, Disumbang Calon Pemudik

Target 70 persen sebelum kegiatan Presidensi G20

Denpasar, IDN Times - Vaksinasi booster di Provinsi Bali hingga Selasa (19/4/2022), telah mencapai 58,45 persen. Adapun capaian tertinggi adalah di Kota Denpasar yakni sebesar 78,31 persen dan terendah di Kabupaten Buleleng hanya 41,13 persen.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr dr I Nyoman Gede Anom. Menurutnya, capaian tersebut membuat posisi Bali menjadi peringkat pertama pencapaian booster secara nasional. 

Baca Juga: Fakta Dugaan Surat Palsu Milik Unud, Dipakai Klaim Tanah Warga 2,7 Ha

1. Tercatat sudah ada 1,8 juta orang di Bali mengikuti vaksinasi booster

Capaian Vaksinasi Booster Bali Tertinggi, Disumbang Calon PemudikVaksinasi massal di Provinsi Bali yang dilakukan oleh BIN Daerah Bali bekerja sama dengan pihak terkait lainnya. (IDN Times / Ayu Afria)

Gede Anom membenarkan bahwa capaian vaksinasi booster di Bali hingga Selasa (19/4/2022) mencapai 58,45 persen, atau diperkirakan sekitar 1,8 juta orang. Angka capaian ini ia akui tertinggi di Indonesia saat ini.

Pencapaian tersebut didukung oleh upaya masif yang dilakukan jajaran TNI, Polri, dan BIN yang selama bulan puasa gencar melakukan vaksinasi dengan menyasar sampai ke masjid-masjid.

“Mudah-mudahan. Targetnya mulai sebelum Idul Fitri sampai Idul Fitri, paling rendah kita bisa 65 persen. Di Indonesia Bali tertinggi 58,45 persen,” ungkapnya pada Rabu (20/4/2022).

Walaupun begitu, Bali masih harus mengejar target vaksinasi booster hingga di angka 70 persen sebelum pelaksanaan kegiatan Presidensi G20 nantinya.

2. Ada 3 kabupaten di Bali dengan pencapaian vaksinasi booster yang masih rendah

Capaian Vaksinasi Booster Bali Tertinggi, Disumbang Calon PemudikBIN Daerah Bali selenggarakan vaksinasi massal di Yayasan Al Ma'Ruf Denpasar pada Selasa (29/12/2021). (Dok. IDN Times / istimewa)

Gede Anom mengungkapkan bahwa ada tiga kabupaten di Bali yang memang pencapaian vaksinasi boosternya masih rendah. Daerah tersebut di antaranya Kabupaten Buleleng, Jembrana, dan Karangasem.

Apa penyebabnya? Karena wilayahnya yang memang cukup luas dan ada beberapa faktor lain, semisal ada penduduk yang berada di kabupaten lain serta memang sempat ada penolakan vaksinasi dari warga di Kabupaten Jembrana.

“Tapi sekarang di Jembrana sudah minta terus. Nanti juga waktu mudik di pos-pos pintu gerbang, seperti Jembrana, Gilimanuk, kami siapkan juga bagi pemudik yang belum vaksin booster. Kami siapkan. Kasihan juga nanti kan,” ungkapnya.

Pihaknya berharap bagi masyarakat Bali yang mudik, mengambil jadwal vaksinasi booster lebih awal sehingga mencegah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI.

Berikut hasil rekap vaksinasi booster hingga Selasa (19/4/2022):

  • Kota Denpasar: 70 persen atau lebih
  • Kabupaten Badung, Tabanan, dan Gianyar: 60 persen atau lebih
  • Kabupaten Klungkung, dan Bangli: 50 persen atau lebih
  • Kabupaten Jembrana, Karangasem, dan Buleleng: 40 persen atau lebih

3. Banyak faktor yang memengaruhi pencapaian vaksinasi booster di Bali

Capaian Vaksinasi Booster Bali Tertinggi, Disumbang Calon PemudikFoto hanya ilustrasi Pelabuhan Gilimanuk. (IDN Times/Imam Rosidin)

Kadinkes mengakui bahwa faktor yang memengaruhi peningkatan vaksinasi booster tinggi di Bali adalah karena pemudik yang akan pulang kampung. Selain itu, juga karena timbul kesadaran masyarakat Bali untuk membangkitkan ekonomi secara bersama-sama saat pandemik ini, sehingga mendorong minat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi booster.

“Artinya kita semua terlibat untuk pulih ya, untuk Bali Bangkit. Sekarang sudah mulai kesadaran masyarakat, itu yang sangat penting. Ya ada juga tambahan dari pemudik. Tapi tetap kan, kami tetap ke banjar-banjar. Tetap ke masjid-masjid. Ya karena mungkin siang mereka ada kesibukan, malam kami kerjakan,” jelasnya.

Sementara itu, terkait antisipasi peningkatan angka kasus pasca Idul Fitri nantinya, ia berharap tidak akan terjadi lonjakan kasus. Selain itu, menurutnya kesiapsiagaan di Bali sudah tertata apabila kekhawatiran itu terjadi.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya