BKSDA Bali Atensi Orang Utan dan Harimau di Taman Safari dari COVID-19

Sempat dikabarkan dua hewan ini berisiko tertular

Denpasar, IDN Times – Dalam pelaksanaan kegiatan pemantauan kondisi terkini lembaga konservasi di Provinsi Bali, Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali melakukan pemantauan kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan satwa yang ada di lokasi selama pandemik COVID-19.

Setelah sehari sebelumnya mengunjungi Bali Safari, pada Selasa (28/4) Tim BKSDA kembali mengunjungi LK PT. Taman Benoa Eksotik. Pemantauan tersebut meliputi kesehatan satwa, pengelolaan satwa, kandang/kolam satwa, stok obat-obatan, hingga kesiapan pakan. 

1. Satwa di delapan LK di Bali dalam keadaan sehat

BKSDA Bali Atensi Orang Utan dan Harimau di Taman Safari dari COVID-19IDN Times/Ayu Afria

Kasubag TU Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Prawono Meruanto menyampaikan kepada IDN Times bahwa kondisi semua satwa yang berada di delapan Lembaga Konservasi (LK) di Bali saat ini dalam keadaan sehat. Tidak ada kasus penelantaran satwa yang ditemukan saat wabah pandemik ini berlangsung. Termasuk soal kebutuhan pakan yang disebutnya masih aman dan prediksinya akan stabil hingga Juli 2020 mendatang.

“Pakan semua terjamin. Kemudian distribusi pakan juga semua terbuka untuk teman-teman mencari pakan. Ada yang dari Banyuwangi, dari Mataram, dari Probolinggo dan segala macam itu semua bisa masuk ke Bali dengan gampang,” terangnya pada Selasa (28/4).

2. BKSDA Bali mengatensi dua satwa di Bali Safari

BKSDA Bali Atensi Orang Utan dan Harimau di Taman Safari dari COVID-19worldwildlife.org

Sejak awal kemunculan COVID-19, Prawono mengaku telah mengatensi khusus beberapa LK di Bali agar memperhatikan satwanya sehingga tidak ada kemungkinan tertular virus corona sebagaimana yang diberitakan terjadi di Amerika.

BKSDA Bali mengatensi penuh dua satwa di Bali Safari yang kemungkinan besar berisiko tertular COVID-19. Dua satwa yang dimaksud dari 4000 satwa yang ada di Bali Safari adalah harimau dan orang utan.

“Bersumber dari beberapa berita itu kami sempat terima bahwasannya ada penularan dari jenis harimau ya dan beberapa kucing ya. Yang harimau itu kemarin dari Amerika, dari sumber itu Pak Dirjen KSDA memberikan instruksi kepada kita untuk melakukan pemantauan lebih terhadap Lembaga-lembaga konservasi seluruh Indonesia. Termasuk yang ada di Bali. Khususnya yang mungkin DNA-nya hampir sama adalah Orang Utan ya, jadi mereka tetap menjadi pantauan dalam hal ini,” terangnya.

3. Pastikan satwa tetap bergerak untuk memenuhi hak-hak satwa

BKSDA Bali Atensi Orang Utan dan Harimau di Taman Safari dari COVID-19socialgazette.com

Pihaknya memastikan bahwa satwa-satwa tetap melakukan gerak di tengah pandemik COVID-19. Misalnya gajah yang tetap dibawa untuk jalan-jalan. Beberapa orang utan tetap dikeluarkan, juga beberapa harimau tetap dilepaskan.

"Itu merupakan hak-hak satwa yang memang harus dipenuhi oleh Lembaga Konservasi," lanjutnya.

BKSDA juga melakukan kunjungan untuk memantau kondisi lumba-lumba di Bali Exotic Marine Park di Jalan Pelabuhan Benoa nomor 7 Denpasar Selatan pada Selasa (28/4). Tim BKSDA memastikan kesehatan satwa dan mengecek ketersediaan pakannya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya