Bea Cukai Denpasar Sasar Yacht saat Patroli Laut di Perairan Bali

Saling bersinergi mengamankan Bali

Denpasar, IDN Times – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Denpasar bersinergi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut, Ditpolairud Polda Bali menggelar Patroli Laut Bersama dan Terkoordinasi tahun 2020 di perairan Bali. Patroli tersebut dimulai pada Rabu (11/11/2020) di kawasan Pelabuhan Benoa. 

1. Saling bertukar informasi untuk mendapatkan terget

Bea Cukai Denpasar Sasar Yacht saat Patroli Laut di Perairan BaliKepala Kantor Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Denpasar, Kusuma Santi Wahyuningsih saat diwawancara (IDN Times/AYu Afria)

Kepala Kantor Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Denpasar, Kusuma Santi Wahyuningsih mengungkapkan bahwa biasanya patroli laut digelar oleh masing-masing instansi terkait. Namun kali ini mereka bersinergi untuk melakukan patroli bersama dengan melibatkan personelnya masing-masing. Mereka yang terlibat di antaranya sebanyak 30 orang dari TNI Angkatan Laut, 25 orang dari Ditpolairud Polda Bali, dan 25 orang dari Kantor Bea dan Cukai Denpasar.

“Memang ini baru awal ya. Kelanjutannya berdasarkan target yang ada. Kami koordinasi bersama sehingga nanti informasi dari manapun juga, kami saling bertukar informasi sehingga tergetnya bisa dapat,” jelasnya.

Meskipun merupakan sinergi patroli bersama, namun dalam pelaksanaannya tetap pada fungsi masing-masing dalam memenuhi target. Misalnya Kantor Bea dan Cukai akan menargetkan dari sisi penerimaan negara. Artinya, mereka menargetkan kapal-kapal yacht yang tidak memenuhi aturan. Sedangkan dalam konteks pemberantasan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor (NPP) ketiga instansi tersebut akan bekerja sama.

2. Waspadai sejumlah potensi kerawanan di Perairan Bali

Bea Cukai Denpasar Sasar Yacht saat Patroli Laut di Perairan BaliSinergi pengamanan laut di Pelabuhan Benoa oleh Kantor Bea dan Cukai, TNI AL dan Polairud Polda Bali (IDN Times/Ayu Afria))

Sementara itu, potensi kerawanan di Perairan Bali yang patut diwaspadai adalah potensi kapal-kapal yang tidak memenuhi aturan yang ada, NPP, perdagangan Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak seharusnya, hal yang berkaitan dengan penerimaan negara, dan ancaman untuk keamanan bagi masyarakat.

Kusuma Santi menyampaikan bahwa bentuk sinergi pihak Bea dan Cukai dengan kedua instansi tersebut sudah terjalin sejak lama. Sejumlah operasi-operasi militer yang dibantu oleh Pihak TNI di antaranya:

  • Keikutsertaan kapal patroli Bea Cukai dalam pendaratan pasukan ABRI dalam Operasi Tumpas DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan pada tahun 1964 – 1965
  • Operasi kemanusiaan dan operasi khusus pada masa persiapan penentuan pendapat rakyat (PEPERA) Irian Barat tahun 1969
  • Keikutsertaan kapal Patroli BC 901 dan BC 902 dalam Operasi Seroja Timor Timur pada tahun 1974.

Kerjasama tersebut hingga kini terus ditingkatkan, termasuk terkait pengawasan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan pengawasan perairan wilayah Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Serangan.

Sementara itu sinergi dengan POLRI di antaranya dalam bentuk pertukaran data dan/atau informasi, kegiatan patroli bersama, pelibatan dan pembinaan Satwa Polri (Unit K-9), latihan dan bantuan pengerahan sarana patroli dan/atau personel dalam keadaan mendesak. Mereka juga bersinergi dalam rangka pengamanan wilayah perairan Indonesia dari kejahatan-kejahatan lokal maupun kejahatan lintas negara.

3. Patroli gabungan untuk saling sinergi mengamankan wilayah Bali

Bea Cukai Denpasar Sasar Yacht saat Patroli Laut di Perairan BaliKRI Ahmad Yani 351 sandar di Pelabuhan Benoa (IDN Times/Ayu Afria)

Sedangkan dari pihak TNI Angkatan Laut, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar Bali, Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara menyampaikan bahwa pihaknya meminta bantuan dukungan dari Kapal Perang Republik Indonesia yakni KRI Ahmad Yani 351. Wilayah kerja mulai dari perairan Sulawesi Utara hingga selatan Bali, Perairan Kupang dan sebagian di Laut Aru.

Ia mengungkapkan untuk keamanan navigasi perairan Lombok, berada di wilayah yang padat aktivitas lalu lintas untuk wisata perairan. Misalnya speed boat dan penyeberangan kapal Feri.

Wakil Direktur Polisi Air dan Udara (Wadir Polairud) Polda Bali, AKBP Bambang Wiriawan memperjelas bahwa masalah pidana yang ditemukan di wilayah perairan Bali, merupakan tanggung jawab Polairud. Sedangkan untuk temuan penyelundupan, ditangani pihak Bea dan Cukai. 

“Kami bersinergi, saling berbagi informasi. Kami melaksanakan kerja sama yang sudah dilaksanakan pusat. Diteruskan ke bawah. Kita teruskan bersama, patroli gabungan untuk saling sinergi mengamankan wilayah Bali,” jelasnya. Bambang mengungkapkan sejauh ini Polairud Polda Bali masih menangani penyelundupan penyu. 

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya