Dirawat 31 Hari, Bayi Quadruplet Hasil Inseminasi di Bali Sudah Sehat

Semoga sehat-sehat terus ya adiknya

Denpasar, IDN Times - Masih ingat kelahiran caesar bayi kembar empat atau quadruplet di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar pada Jumat 21 Januari 2022 lalu?

Setelah dirawat selama 31 hari, keempat bayi tersebut sudah diizinkan pulang secara bergantian sejak Kamis (17/2/2022). Berikut kondisi bayi kembar empat tersebut saat dalam perawatan hingga diperbolehkan pulang.

Baca Juga: Hasil Inseminasi, Perempuan 24 Tahun di Bali Lahirkan Bayi Kembar 4

1. Bayi kembar empat diperbolehkan pulang secara bergantian

Dirawat 31 Hari, Bayi Quadruplet Hasil Inseminasi di Bali Sudah SehatKelahiran bayi kembar empat di Bali hasil inseminasi. (Tangkapan layar/RSUP Sanglah)

Kepala Sub Bagian Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, I Ketut Dewa Kresna, pada Selasa (22/2/2022) menyampaikan bahwa dari empat bayi kembar tersebut, satu bayi berjenis kelamin laki-laki dan tiga lainnya perempuan. Mereka lahir dari pasangan suami istri yang mengikuti program inseminasi.

Tiga bayi menangis saat dilahirkan. Sedangkan bayi yang ke luar terakhir disebut kurang menangis. Adapun berat badan masing-masing bayi tersebut saat dilahirkan adalah sebagai berikut:

  • Bayi pertama laki-laki berat 1.470 gram
  • Bayi kedua perempuan berat 1.500 gram
  • Bayi ketiga perempuan berat 1.300 gram
  • Bayi keempat perempuan berat 1.400 gram

Sementara itu saat keempatnya diperbolehkan pulang, kondisi mereka sudah stabil dengan berat badan sebagai berikut:

  • Bayi pertama dengan berat 1.715 gram, diperbolehkan pulang pada 19 Februari 2022
  • Bayi kedua dengan berat 1.870 gram, diperbolehkan pulang pada 18 Februari 2022
  • Bayi ketiga dengan berat 1.680 gram, diperbolehkan pulang pada 17 Februari 2022
  • Bayi keempat dengan berat 1.925 gram, diperbolehkan pulang pada 21 Februari 2022

Baca Juga: Tarif Program Inseminasi di RSUP Sanglah Bali

2. Saat USG, awalnya ternyata hanya 2 janin yang terlihat

Dirawat 31 Hari, Bayi Quadruplet Hasil Inseminasi di Bali Sudah SehatKelahiran bayi kembar empat di Bali hasil inseminasi. (Tangkapan layar/RSUP Sanglah)

Ibu bayi Quadruplet, Beda Arsani (Komang Ayu), menyampaikan bahwa ia dan suaminya tidak menyangka akan memperoleh 4 bayi sekaligus di kehamilan pertamanya ini. Ia mengaku saat mengandung dan melakukan pemeriksaan USG, hanya terlihat 2 janin.

Kemudian pada 2 minggu berikutnya, saat di-USG, terlihat 3 janin. Lalu 2 minggu selanjutnya, terlihat 4 janin. Ia kemudian beberapa kali melakukan pemeriksaan untuk mengetahui pasti jumlah janin dalam kandungannya.

“Ini adalah kehamilan pertama saya. Awalnya saya dan suami memutuskan untuk melakukan inseminasi. Memperoleh 4 bayi sekaligus merupakan rejeki dan kebahagian buat saya dan keluarga,” ujar Beda Arsani yang disampaikan melalui Humas RSUP Sanglah.

Sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter, akhirnya tanggal 21 Januari 2022 ia melahirkan  bayi kembar 4 di RSUP Sanglah.

Usai diizinkan pulang, Beda rencananya akan menyewa Bidan Home Care. Kontrol selanjutnya di RSUP Sanglah dijadwalkan pada Jumat (25/2/2022).

“Untuk perawatan di rumah rencananya saya akan menyewa Bidan Home Care,” ungkapnya.

3. Keempat bayi tersebut sempat mengalami permasalahan di paru-paru

Dirawat 31 Hari, Bayi Quadruplet Hasil Inseminasi di Bali Sudah SehatKelahiran bayi kembar empat di Bali hasil inseminasi. (Tangkapan layar/RSUP Sanglah)

Sebelumnya, Dokter Spesialis Konsultan Fetomaternal RSUP Sanglah Denpasar, dr I Wayan Artana Putra SpOG (K), menyampaikan kondisi awal kelahiran diketahui bayi pertama dan kedua sistem pernapasannya cukup bagus. Sedangkan bayi ketiga dan keempat sedikit mengalami sesak napas. Namun sesaat setelah kelahiran, mereka sudah dibantu alat pernapasan.

"Kalau hamil kembar begini. Biasanya bayi yang terakhir itu agak mengalami komplikasi biasanya. Karena lahir paling terakhir ya, ketika rahim mengecil biasanya ari-ari ikut lepas. Yang terakhir itu biasanya kurang oksigen ya," ungkapnya.

Saat itu, bayi pertama, kedua, dan ketiga masih dipasang alat bantu pernapasan yakni Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Sedangkan kondisi bayi keempat ketika itu kondisinya masih belum bagus sehingga diberikan alat bantu ventilator.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya