Batal Datangkan Wisman Pada September, Muncul Petisi Buka Border Bali 

Nikmati tanah kelahiran sendiri dulu ya semeton

Denpasar, IDN Times – Tahap III New Normal Pariwisata Bali yang rencananya dimulai pada 11 September 2020 mendatang, batal dilakukan. Kebijakan ini mengikuti keputusan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu yang menyatakan menutup pintu pariwisata mancanegara hingga akhir tahun.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa saat dikonfirmasi IDN Times menyatakan bahwa Provinsi Bali mengikuti kebijakan pusat. Apalagi Permenkumham 11 Tahun 2020 belum dicabut, sehingga wisatawan manca negara belum bisa datang ke Indonesia.

1. Muncul petisi agar 11 September 2020 Bali tetap dibuka untuk wisman

Batal Datangkan Wisman Pada September, Muncul Petisi Buka Border Bali Kondisi jalan tol Bali Mandara yang sepi aktivitas kendaraan (IDN Times/Ayu Afria)

Seiring dengan keluarnya kebijakan tersebut yang melarang sementara kunjungan orang asing ke Indonesia, bebeberapa pihak berusaha menggalang dukungan untuk menandatangani petisi di Change.org Petisi Buka Border Bali. Hingga Selasa (25/8/2020) pukul 20.06 WITA, sebanyak 2.864 orang telah menandatangi petisi tersebut.

Petisi tersebut berisi permohonan kepada Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo agar mencabut atau merevisi Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020. Harapannya wisatawan mancanegara bisa mulai menetes masuk satu demi satu ke Bali. Insan pariwisata di Bali pun dikatakan sudah siap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana anjuran pemerintah.

Dalam petisi itu pula, Komunitas Pariwisata Indonesia menyampaikan bahwa rakyat Bali memang tidak suka memperlihatkan keluhan, namun sebenarnya mereka mengeluh. Meskipun terlihat adem ayem, sesungguhnya mereka sekarat.

2. Saatnya warga lokal menikmati sendiri pulaunya

Batal Datangkan Wisman Pada September, Muncul Petisi Buka Border Bali Jalan tol Bali Mandara (IDN Times/Ayu Afria

Salah satu warga negara asing yang berada di Bali, Jean Michel mengungkapkan bahwa krisis corona melanda seluruh dunia. Terlebih Provinsi Bali yang mengandalkan industri pariwisata, dan sampai Januari tahun depan wisatawan mancanegara tidak bisa mengunjungi Bali.

This is the best time for Indonesia to enjoy they own country. Because, first a lot less traffic jam in Bali. And the discount are everywhere from cruises, from spesial offer combination cruises and hotel. (Adalah waktu terbaik bagi Indonesia untuk menikmati negaranya sendiri. Karena, pertama sedikit kemacetan di Bali. Dan diskon ada di mana-mana dari kapal pesiar, dari penawaran spesial kombinasi kapal pesiar dan hotel),” ucapnya Selasa (25/8/2020).

Ia menceritakan contohnya minggu kemarin ia dan rombongannya pergi ke Amed-Karangasem. Harga sewa room di salah satu vila yang normalnya Rp750 ribu per malam dijual seharga Rp250 ribu per malam.

Kondisi yang sama juga terjadi di kawasan wisata Denpasar Selatan, beberapa warung atau restoran yang awalnya menjual masakan barat kini beralih ke menu lokal dengan harga murah. Bahkan di seputar Jalan Danau Tamblingan, Sanur beberapa restaurant memberikan diskon hingga 25 persen serta buy one get one free.

In everywhere is cheap and santai. So I thing for the local, especially people from Java. They allow to travel to Bali. They must enjoy this special time with their family. Because is the right time to visit their country. (Di mana-mana murah dan santai.  Jadi saya suka orang lokal, terutama orang Jawa.  Mereka mengizinkan untuk bepergian ke Bali.  Mereka harus menikmati waktu istimewa ini bersama keluarga mereka.  Karena merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi negaranya),” katanya.

And this will be may be happen ones and will never happen again. So you have to take the opportunity and enjoy to visit your own country. (Dan ini mungkin saja terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi. Jadi, Anda harus mengambil kesempatan dan menikmati mengunjungi negara Anda sendiri),” tambahnya.

Baca Juga: Pariwisata Bali Pasca COVID-19: Membangun Kolaborasi Bukan Kompetisi

3. Bali akan mengoptimalkan upaya mendatangkan wisatawan nusantara

Batal Datangkan Wisman Pada September, Muncul Petisi Buka Border Bali ilustrasi kondisi Virgin Beach di Kabupaten Karangasem (IDN Times/Ayu Afria)

Sementara itu mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat, Provinsi Bali melalui Sekretariat Daerah pada Sabtu (22/8/2020) telah mengeluarkan rilis kebijakan tertanda tangan Gubernur Bali Wayan Koster.

“Benar. Sabtu kemarin,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa.

Dalam rilis tersebut, pada Implementation of International Tourist Entering Bali Requires a Conducive Situation and Sound Preparation (Implementasi Wisatawan Mancanegara Untuk Masuk ke Bali Membutuhkan Situasi Kondusif dan Persiapan Yang Baik) dipaparkan beberapa poin, di antaranya:

  • 7A menyebutkan bahwa masih berlakunya Permenkumham 11 Tahun 2020 tentang larangan sementara orang asing masuk ke Indonesia.
  • 7B Pemerintah Indonesia masih menerapkan kebijakan yang melarang warganya pergi ke luar negeri, setidaknya hingga akhir tahun 2020. Selain itu, pemerintah Indonesia belum membuka pintu masuk wisatawan mancanegara ke Indonesia hingga akhir tahun 2020, karena Indonesia masih masuk zona merah. Situasi Indonesia yang kurang kondusif tidak memungkinkan wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia, termasuk ke Bali.
  •  7C Negara-negara dunia belum menerapkan kebijakan untuk mengizinkan warganya bepergian ke luar negeri. Beberapa negara bahkan menerapkan pembatasan ketat terhadap aktivitas warganya karena pandemi COVID-19 terus meningkat dan mengancam kesehatan serta keselamatan warganya. Misalnya Australia yang warganya merupakan pengunjung utama Bali, baru berencana memperbolehkan warganya berwisata pada 2021. Begitu pula untuk negara China, Korea, Jepang, dan Eropa.
  • 7D Prinsipnya, pemerintah pusat mendukung rencana Pemprov Bali memulihkan pariwisata, dengan membuka pintu masuk wisatawan mancanegara.  Namun hal ini membutuhkan kehati-hatian, tidak terburu-buru, dan membutuhkan persiapan yang matang. Pasalnya, posisi Bali sebagai destinasi utama dunia sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat dunia terhadap Indonesia, termasuk Bali.  Upaya pemulihan pariwisata Bali tidak boleh gagal, karena akan berdampak buruk pada citra Indonesia dan Bali secara internasional yang akan kontraproduktif dengan inisiatif pemulihan pariwisata.
  • 7E Pemerintah pusat memberikan arahan kepada Pemprov Bali untuk menyempurnakan prosedur, sistem dan infrastruktur agar upaya pemulihan pariwisata Bali dapat terlaksana dengan baik, dengan tetap menjaga pengendalian pandemi COVID-19. Terkait kapan pariwisata internasional akan dibuka kembali, sangat bergantung pada penilaian situasi domestik dan internasional.
  • 8 Oleh karena itu hingga akhir tahun 2020, Pemprov Bali akan mengoptimalkan upaya mendatangkan wisatawan nusantara ke Bali untuk memulihkan sektor pariwisata dan perekonomian Bali.

Baca Juga: Menko Luhut Wanti-wanti Pariwisata di Bali Bisa Ditutup Lagi

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya