Pemprov Bali Ambil Sikap! Tambah 2 Rumah Sakit Antisipasi Virus Corona

Bali tidak bisa lagi mengatakan "Tidak terjadi apa-apa"

Denpasar, IDN Times – Menyikapi wabah COVID-19 atau virus corona yang saat ini masuk ke Indonesia, Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, akhirnya menyatakan Bali bersikap terbuka dalam hal informasi. Hal itu ia sampaikan dalam rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Menghadapi Virus Corona khususnya dari bidang kesehatan di ruang rapat Prajasaba Kantor Gubernur Bali, pada Selasa (3/3). Dalam agenda pertemuan tertutup tersebut, Cok Ace menyampaikan beberapa sikap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terhadap wabah virus corona yang positif masuk Indonesia. Berikut uraiannya:

1. Provinsi Bali menyatakan terbuka dalam hal informasi. Bali tidak bisa lagi mengatakan "Tidak terjadi apa-apa"

Pemprov Bali Ambil Sikap! Tambah 2 Rumah Sakit Antisipasi Virus CoronaSuasana RSPI Sulianti Saroso (IDN Times/Gregorius Aryodamar P.)

Cok Ace menyatakan Pemprov Bali bersama stakeholder lainnya harus bekerja sama dalam keterbukaan informasi. Hal ini penting dilakukan, mengingat telah terjadi dua kasus di Indonesia. Sehingga Bali kini sudah tidak bisa mengatakan "Tidak terjadi apa-apa."

“Kita sudah masuk fase kedua sekarang, setelah sebelumnya kita masih mengatakan belum terjadi apa-apa, sekarang kita tidak lagi bisa mengatakan kita tidak bisa terjadi apa-apa. Walaupun Jakarta dan Bali jaraknya cukup jauh dipisahkan oleh laut. Oleh karena itu paradigma-paradigma harus kita perbaiki, yang tadinya informasi tertutup sekarang terbuka. Semua usaha-usaha dari masing-masing instansi kami buka dan kami sampaikan,” jelas Cok Ace.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Penyebaran Virus Corona di Tempat Kerja Menurut WHO

2. Provinsi Bali menyiapkan tempat tidur di beberapa rumah sakit, yang nantinya diblok khusus untuk mengisolasi pasien virus corona

Pemprov Bali Ambil Sikap! Tambah 2 Rumah Sakit Antisipasi Virus CoronaIDN Times/Wira Sanjiwani

Pemprov Bali telah menyediakan beberapa rumah sakit apabila ada penderita. Walaupun sebelumnya telah ada sinyalir orang yang mengalami suhu badan tinggi, namun hingga saat ini di Bali belum terjadi kasus.

“Memang sedang menunggu lagi dua ini, yang sedang diuji lab (Laboratorium) di Jakarta. Tapi mudah-mudahan dari 25 ini, mudah mudahan negatif. Namun demikian kita harus selalu siap kemungkinan-kemungkinan terjadi. Antara lain kesiapan kesediaan fasilitas, dalam hal ini tempat tidur,” ungkap pria kelahiran Kabupaten Gianyar ini.

Untuk perawatan nantinya, apabila terjadi infeksi virus corona di Bali, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar menyiapkan 18 kapasitas pasien, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar menyiapkan tiga ruang isolasi yang kini sedang dalam perbaikan, dan RSUD Tabanan menyiapkan tujuh tempat tidur pasien.

Cok Ace menegaskan ketersediaan ruang isolasi tersebut bisa dikembangkan andaikata ada tuntutan-tuntutan yang terus meningkat. Pun skenario dan skema penanganan sudah disiapkan bersama Dinas Kesehatan (Diskes) andaikata terjadi kasus virus corona.

“Bila memerlukan ruangan di atas 50, apa yang kami lakukan? Andaikata di atas 100, apa yang kami lakukan? Ataupun di atas 200, apa yang kami lakukan? Kami mencoba memaksimalkan ketiga rumah sakit rujukan ini dulu,” tegasnya.

Kemungkinan terburuk, seandainya harus memblok satu rumah sakit, maka Pemprov Bali akan melakukannya.

3. Ada dua rumah sakit yang bakal disiapkan untuk menjadi rumah sakit blok. Antisipasi jika banyak orang yang terinfeksi virus corona

Pemprov Bali Ambil Sikap! Tambah 2 Rumah Sakit Antisipasi Virus Coronaunud.ac.id

Apabila nantinya terjadi overcapacity pasien yang terinfeksi virus corona, Cok Ace menegaskan Pemprov Bali akan mengembangkan RSUP Sanglah hingga 18 kapasitas di Ruang Nusa Indah, dan 30 kapasitas di Ruang Lely. Namun idealnya, RSUP Sanglah kini hanya memiliki empat ruang isolasi.

“Andai kata itu kurang, kita perlu memblok satu rumah sakit. Nah ini berapa rumah sakit alternatif. Nanti yang perlu kami pikirkan yang bisa digunakan adalah rumah sakit yang di atas, yang dibukit (Rumah Sakit Universitas Udayana Jimbaran). Itu kapasitas 100 pasien. Terus Rumah Sakit Bali Mandara itu kapasitas 200 pasien. Ini kemungkinan terburuk,” terangnya.

Akan tetapi pihaknya berharap, dengan kapasitas yang dimiliki saat ini, sebagai rumah sakit rujukan sudah cukup. Apalagi rumah sakit di kabupaten saat ini juga sudah dilengkapi oleh ruang isolasi.

“Yang perlu kami sampaikan kepada masyarakat adalah sebenarnya virus ini memiliki angka kesembuhan yang cukup tinggi, 98 persen dari penderita sakit (Virus) corona. Sembilan puluh delapan persen bisa sembuh. Cuman penyebarannya paling cepat ini. Tingkat penyebarannya paling cepat di antara virus, tapi tingkat kesembuhannya ini paling tinggi. Masyarakat tidak perlu panik jika tidak betul-betul menderita,” ujar pria yang menjabat sebagai Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini.

Baca Juga: Cara Mencegah Penularan Virus Corona dan Gejalanya

4. Kondisi ruang isolasi RSUP Sanglah saat ini dipenuhi pasien yang menunggu hasil laboratorium dari Jakarta

Pemprov Bali Ambil Sikap! Tambah 2 Rumah Sakit Antisipasi Virus CoronaDok.IDN Times/Istimewa

Cok Ace menyatakan, ruang isolasi di RSUP Sanglah hingga kemarin (2/3) penuh. Tapi bukan karena banyaknya pasien yang positif virus corona. Namun pasien yang menunggu hasil laboratorium dari Jakarta.

“Kalau nggak salah tadi malam keluar satu, masuk lagi satu. Jadi ini perputaran ini menjadi penuh. Karena menunggu proses laboratorium dua hari ini. Ini yang menyebabkan jadi penuh,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, mengungkapkan hingga saat ini total pasien yang dirawat di beberapa rumah sakit wilayah Bali di antaranya dua orang pasien di RSUP Sanglah yang saat ini dirawat.

“Cuma kemarin ada empat pasien. Sudah negatif tiga. Kemudian masih sisa satu nunggu lab. Eh, ada dua lagi. Kemudian dari Wangaya dirujuk ke Tabanan satu (Pasien). Kemudian di Sanjiwani ada tiga (Pasien). Jadi itu pasien dalam pengawasan. Oh ya, dari Airport pindah ke Badung. Ada satu lagi di Badung. Total tujuh,” ucapnya.

Baca Juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Diskes Bali: Jangan Panik dan Sabar

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya