Setelah Surabaya, Giliran Bali Akan Merasakan Hari Tanpa Bayangan

Catat jadwal dan jamnya ya

Badung, IDN Times – Kulminasi atau hari tanpa bayangan memang menjadi fenomena tahunan yang terjadi di Indonesia. Tercatat dua kali dalam setahun fenomena tersebut bisa disaksikan. Setelah terjadi di Surabaya, Sabtu (12/10) lalu. Kini giliran masyarakat Bali yang akan merasakannya, Rabu (16/10) mendatang.

Menurut keterangan prakirawati Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Diana Hikmah, matahari berada di posisi paling tinggi dan tepat di atas objek tersentu. Sehingga pada hari kulminasi nanti, bayangan benda nampak seperti tidak ada bayangan. Bukan berarti bayanganmu nanti benar-benar hilang ya. Melainkan bayanganmu akan sejajar dengan posisi tubuhmu kala berdiri.

1. Kulminasi di Bali akan terjadi pada Rabu (16/10) pukul 12.04 Wita hingga 12.07 Wita

Setelah Surabaya, Giliran Bali Akan Merasakan Hari Tanpa BayanganIDN Times/Ayu Afria

Masyarakat Bali nanti jangan kaget ya, jika pada rentang pukul tersebut tidak bisa melihat bayangannya sendiri. Fenomena ini dapat diamati di area terbuka, dengan cara paling sederhana. Yaitu meletakkan papan kayu atau bambu di lapangan terbuka.

2. Kondisi suhu udara di wilayah Bali diprediksi cukup panas

Setelah Surabaya, Giliran Bali Akan Merasakan Hari Tanpa BayanganIDN Times/Ayu Afria

Selama hari kulminasi tersebut, BMKG Wilayah III Denpasar memprediksi suhu udara akan cukup panas tapi tidak melampaui kisaran normal. Yakni dalam kisaran 23 sampai 33 derajat Celcius. Meski begitu, pihaknya menyarankan agar masyarakat lebih banyak mengnonsumsi air minum, dan memakai sunscreen sangat dianjurkan, apalagi yang tengah berjemur di pantai.

“Ini diakibatkan gerak semu tahunan matahari sudah bergerak ke belahan bumi Selatan. Pada tanggal 16 Oktober itulah matahari tepat di atas Bali,” terangnya.

3. Kondisi Bali terkini cerah tidak ada awan

Setelah Surabaya, Giliran Bali Akan Merasakan Hari Tanpa BayanganIDN Times/Ayu Afria

Suhu udara yang panas di Bali akhir-akhir ini tidak bukan tanda khusus akan terjadinya Kulminasi. Namun kata BMKG Wilayah III Denpasar, ini adalah hal normal. Lalu apa kenapa Bali begitu panas? Rupanya wilayah Bali sedang tidak berawan. Sehingga hal tersebut menyebabkan pancaran sinar matahari langsung ke wilayah Bali.

“Perawananannya kosong ini. Mataharinya langsung, makanya terik,” ucapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya