Bali Diguncang 4 Kali Gempa, Sejumlah Bangunan di Buleleng Rusak

Ingat ya, gak ada tsunami. Jangan sebar hoaks!

Buleleng, IDN Times – Gempabumi berkekuatan Magnitudo 5,1 mengguncang sebagian besar warga Bali, pukul 18.21 Wita, Kamis (14/11). Gempabumi ini berpusat di 21 kilometer Barat Daya Buleleng, 39 kilometer Timur Laut dari Jembrana, 48 kilometer Barat Laut dari Tabanan, dan 66 kilometer Barat Laut dari Denpasar. Terjadi pada kedalaman 10 kilometer bawah permukaan air laut.

Gempa kedua kembali terjadi pukul 17.31 Wita dengan kekuatan Magnitudo 3,4 di kedalaman. Pusatnya terdeteksi di 24 kilometer Barat Daya Buleleng. Gempa ketiga berkekuatan Magnitudo kekuatan 3,0 terulang lagi pada pukul 17.35 Wita. Pusatnya kali ini di 19 kilometer Barat Daya Buleleng dan kedalaman 25 kilometer. BErselang empat menit kemudian, gempa keempat berkekuatan Magnitudo 3,2 berguncang pukul 17.39 Wita. Pusatnya di 24 kilometer Barat Daya Buleleng dengan kedalaman 11 kilometer.

Seorang warga negara asing (WNA) di Denpasar, Jimmy Michel, mengaku merasakan gempa berkekuatan Magnitudo 5,1 saat sedang bersantai di dalam rumahnya. Namun hal itu tidak membuatnya panik. “Ya, ada gempa tadi. Terasa saat saya duduk di sofa,” akunya.

Meski tak berpotensi tsunami, namun gempa ini menghebohkan warga Seririt, Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng. Sejumlah warga sampai ada yang keluar rumah dan mengungsi.

1. Warga diimbau tenang dan lebih percaya pada info BMKG, BNPB atau BPBD

Bali Diguncang 4 Kali Gempa, Sejumlah Bangunan di Buleleng RusakDok.IDN Times/Istimewa

Dari keterangan tertulis Kapusdatinmas BNPB, Agus Wibowo, menyampaikan bahwa kondisi mutakhir berdasarkan pantauan Pusdalops BNPB di Jembrana, guncangan gempa memang dirasakan sangat keras selama lima sampai delapan detik hingga membuat masyarakat berhamburan keluar.

Di Buleleng sendiri, getaran gempanya dirasakan dua kali dan warga juga sempat panik. Sedangkan di Tabanan, getaran gempa dirasakan lemah dan belum ada info terkait kerusakan. Sementara sebagian wilayah di Denpasar sendiri getaran gempanya juga terasa lemah.

“Masyarakat diimbau agar tidak panik dan hanya membaca informasi dari BMKG atau BNPB/BPBD,” imbaunya.

2. Korban jiwa nihil tapi ada kerusakan bangunan di Buleleng

Bali Diguncang 4 Kali Gempa, Sejumlah Bangunan di Buleleng RusakDok.IDN Times/Istimewa

Pascagempa yang terjadi empat kali ini, ada beberapa bangunan yang mengalami kerusakan. Di antaranya kerusakan bangunan toko di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak; tembok bangunan retak milik Sachrul Ramdani, bangunan rusak di Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu; dan bangunan rusak di Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt. Namun untuk korban jiwa sendiri dinyatakan nihil.

3. Gempa bumi merupakan jenis dangkal

Bali Diguncang 4 Kali Gempa, Sejumlah Bangunan di Buleleng Rusak


Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menyampaikan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi tersebut termasuk jenis dangkal. Akibat adanya aktivitas sesar naik belakang busur (Back Arc Thrust). Dari hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik oblik (Oblique Thrust).

“Ada gempabumi susulan. Hingga pukul 18.09 WIB, hasil analisa BMKG menunjukkan adanya sembilan kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” katanya dalam keterangan tertulis.

4. Beredar kabar sirine tsunami di Seririt berbunyi adalah tidak benar

Bali Diguncang 4 Kali Gempa, Sejumlah Bangunan di Buleleng RusakDok.IDN Times/Istimewa

Kalaksa BPBD Bali, I Made Rentin, menegaskan kabar akan terjadinya tsunami dan sirine peringatan dini tsunami berbunyi adalah tidak benar. Pihaknya menghubungi Camat Seririt, Nyoman Riang Pustaka, guna menegaskan hal tersebut. Bahwa info tersebut tidak benar.

“Tidak benar itu. Saat ini Pak Camat dan Perbekel Pengastulan sedang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Jangan panik. Tombol aktivasi sirine berada di Pusdalops BPBD Bali, kami tidak pernah mengaktifkan sirine tersebut. Karena memang rilis BMKG gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Jadi kami tegaskan tidak ada bunyi sirine tsunami di Seririt,” tegasnya.

Pun tower sirine tsunami milik BPBD lokasinya justru berada di Desa Sulanyah, bukan di Desa Pengastulan.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya