Gelar Aksi Damai, Warga Ukraina di Bali Minta Segera Hentikan Perang

Ada ribuan warga negara Ukraina yang tinggal di Bali

Denpasar, IDN Times – Ketegangan antara negara Rusia dan Ukraina berdampak pada warga negaranya yang tinggal di Bali, Indonesia. Mereka yang tinggal di Pulau Dewata, melakukan aksi damai pada Kamis (24/2/2022) di depan Bajra Sandhi Renon, Denpasar.

Warga masing-masing negara mengingatkan pemerintahnya agar tidak perang. Rekaman aksi damai tersebut kemudian ramai di media sosial pada Sabtu (26/2/2022). Bagaimana pihak konsulat menanggapi situasi ini? Berikut pernyataan Konsul Kehormatan Ukraina kepada IDN Times.

Baca Juga: WNI di Ukraina dalam Kondisi Sehat, Dievakuasi ke KBRI Kiev

1. Pihak konsulat tidak merekomendasikan aksi tersebut

@enuelvy stop ,war make peace#Rusia#Ukraina#perang ♬ suara asli - detik.com

Konsul Kehormatan Ukraina untuk Bali, I Nyoman Astama, saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Sabtu (26/2/2022), menyampaikan bahwa aksi damai yang dilakukan pada Kamis (24/2/2022) di depan Bajra Sandhi Renon, Denpasar dilakukan oleh kedua warga negara yang sedang berkonflik. Ada warga negara Rusia, Ukraina, dan menurutnya juga ada beberapa warga lokal.

“Memang tiang (Saya) lihat juga dari media juga itu, ada aksi kenten nggih (Begitu ya) di Renon. Jadi memang hari Kamis sepertinya nike (itu) masuk di beberapa medsos yang kita ketahui. Kami sempat akhirnya komunikasikan ke warga agar tidak melakukan aksi seperti itu. Kami ngak rekomenlah pada intinya,” terangnya.

Aksi damai tersebut kemudian bubar karena disebut tidak ada izin dari aparat setempat.

“Tetap dari aparat kita tidak mengizinkan mereka akhirnya. Mereka diminta bubar karena mereka kan juga orangnya baik-baik, tidak mau rusuh,” ungkapnya.

2. Disarankan melakukan aksi damai melalui zoom atau rilis media

@enuelvy Damailah sudah #ukraina#Rusia ♬ suara asli - Banaspat

Pihak Konsul Kehormatan Ukraina menyampaikan kepada warga Ukraina dan Rusia yang ada di Bali bahwa saat ini situasi pandemik, jadi jangan ada kegiatan berkumpul. Astama meminta agar aksi damai dilakukan melalui zoom atau juga mengirimkan rilis ke media-media yang mereka kenal.

“Nah cuma memang kalau kita lihat, dia tidak ada menargetkan pemerintah kita. Tidak ada. Mereka cuma ingin aksi damai setelah kami lihat itu, untuk menyampaikan pesan kepada negara, baik Rusia maupun Ukraina agar tidak berperang. Intinya no war. Intinya jangan berperang seperti itu aja sih,” ungkapnya.

3. Warga Negara Ukraina dan Rusia di Bali memiliki hubungan yang baik

Gelar Aksi Damai, Warga Ukraina di Bali Minta Segera Hentikan PerangWisatawan yang sedang menikmati sunset di pantai. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Berdasarkan catatan yang didapatkan Astama dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Bali, jumlah WN Ukraina yang berada di Bali sekitar 3.200 orang. Mereka tersebar di seluruh wilayah Bali.

Menurut Astama, Warga Negara Ukraina dan Rusia di Bali hidup damai dan berdampingan. Keduanya juga membentuk Komunitas Rusia-Ukraina di Bali.

“Damai damai saja di sini. Jadi di sini itu damai-damai, hubungannya baik. Memang dari dulu kan sejarahnya mereka kan bersatu awalnya kan,” ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya