9 Sekolah di Bali Diedukasi Soal Isu Air

Programnya dimulai dari SDN 4 Munduk

Buleleng, IDN Times – Dalam upaya menumbuhkan kesadaran pentingnya pelestarian sumber daya air di Provinsi Bali, Yayasan IDEP Selaras Alam bersama pendongeng menyasar kalangan anak-anak sekolah yang dimulai dari Kabupaten Buleleng. Mereka diedukasi cara menjaga alam melalui metode yang sederhana. Diharapkan nantinya generasi muda di Bali mampu untuk menjaga, dan merawat, bahkan memastikan keberlangsungan ketersediaan air di permukaan maupun air di dalam tanah.

“Generasi yang konsisten memperhatikan hal tersebut, dan mau bersungguh-sungguh terhadap hal tersebut akan berdampak positif terhadap keberlangsungan, dan ketersediaan air sebagai unsur penting dalam kehidupan dan menjaga keseimbangan ekosistem bumi,” ungkap Koordinator Program Yayasan IDEP, Putu Suryawan Nadi, pada Senin (22/4/2024).

1. Ada sembilan sekolah yang akan menjadi sasaran edukasi isu air

9 Sekolah di Bali Diedukasi Soal Isu AirEdukasi lingkungan di SDN 4 Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng (Dok.IDN Times/istimewa)

Suryawan menjelaskan, kegiatan edukasi ini berupaya untuk mendorong partisipasi aktif siswa dalam upaya pelestarian sumberdaya air. Edukasi dilakukan melalui cara yang sederhana, dan mudah diterima anak-anak. Kegiatan ini dimulai dari SDN 4 Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng yang telah dilaksanakan, pada Sabtu (20/4/2024). Kemudian berlanjut ke delapan sekolah lainnya yang masuk ke dalam Wilayah Imbuhan Utama sesuai dengan riset yang dikembangkan bersama Politeknik Negeri Bali (PNB).

“Sembilan sekolah tersebut terbagi dalam sembilan kabupaten, dengan asumsi dan harapan bahwa anak-anak sejak awal sudah mengenal isu krisis air,” ungkapnya.

Program Bali Water Protection (BWP) yang melibatkan anak sekolah diakui bukan pertama kalinya. Namun, kegiatan BWP dengan melibatkan pendongeng yang menyentuh langsung isu lingkungan adalah pertama kalinya.

Daftar sekolah yang menjadi sasaran tersebut di antaranya:

  1. SDN 2 Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli
  2. SDN 4 Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng
  3. SDN 2 Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng
  4. SMPN 2 Hindu Payangan, Kabupaten Gianyar
  5. SDN 4 Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
  6. SDN 4 Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng
  7. SDN 1 Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng
  8. SDN 2 Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng
  9. SDN 3 Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

2. Pendongeng Made Taro juga mengajar pelestarian budaya

9 Sekolah di Bali Diedukasi Soal Isu Airpotret Hutan Knysna (commons.m.wikimedia.org/Paul Venter)

Untuk lebih mendekatkan isu air ini, maka edukasi dilakukan dengan menggandeng pendongeng yang akan memberikan narasi sederhana. Yakni pendongeng alam dan manusia, Made Taro. Dalam edukasinya, Made Taro mendongeng terkait dengan nyanyian pemanggil hujan, dan diakhir kegiatan siswa juga diajak dalam permainan tradisional Bali, Kelik-kelikan. Sehingga selain mendapatkan pendidikan tentang alam, para siswa juga diajak untuk melestarikan kebudayaan Bali.

“Suatu dongengan yang membangun imajinasi untuk bisa mereka kemudian bergerak dan bertindak dalam aksi-aksi kecil. Walaupun aksi kecil harapannya aksi-aksi kecil ini bisa konsisten dilakukan sejak dini,” jelas Suryawan.

3. Pihak sekolah antusias dengan program edukasi lingkungan

9 Sekolah di Bali Diedukasi Soal Isu AirEdukasi lingkungan di SDN 4 Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng (Dok.IDN Times/istimewa)

Di setiap sekolahnya, rencana ada 100 siswa yang terlibat. Misalnya di Munduk kemarin, sekitar 103 siswa dari kelas 1 sampai 6 terlibat. Plt Kepala Sekolah SDN 4 Munduk, Ida Ayu Putu Sasmita, menyambut baik kegiatan edukasi lingkungan melalui dongeng tersebut. Ia berharap ke depannya jika ada kegiatan serupa agar dapat melibatkan siswa-siswanya.

“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini,” katanya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya