47 Hotel di Bali Dikabarkan Dijual, Mediator: Sebagian Memang Betul

Diduga akibat lesunya pariwisata saat pandemik

Badung, IDN Times – Sektor pariwisata di Indonesia, terkhusus di Bali, sangat terpukul dengan pandemik virus corona. Hotel-hotel terpaksa harus tutup dan sebagian besar pekerjanya dirumahkan.

Belum lama ini, IDN Times menerima 47 daftar hotel di Bali yang kabarnya rencana akan dijual oleh pemiliknya dengan alasan Bali tengah sepi wisatawan dan diprediksi baru pulih tiga tahun yang akan datang. 

Pada Kamis (11/6), IDN Times mencoba kembali menghubungi pemilik hotel yang ada di daftar tersebut, namun hingga tulisan ini diturunkan, belum mendapatkan konfirmasi. Namun saat menghubungi salah satu “mediator” penjualan properti tersebut, mediator yang tidak berkenan disebutkan namanya itu membenarkan bahwa sejumlah hotel di Bali memang dijual. 

Hanya saja menurutnya, dari daftar 47 hotel itu, mulai bintang 2 hingga bintang 5 tersebut, ada salah satu hotel yang membatalkan niat untuk menjualnya dengan mengontak pihak terkait. 

1. Kondisi bisnis perhotelan di Bali saat ini disebut sama dengan di Jakarta

47 Hotel di Bali Dikabarkan Dijual, Mediator: Sebagian Memang BetulPhoto by 🇨🇭 Claudio Schwarz@purzlbaum on Unsplash

Mediator yang dihubungi IDN Times itu menyatakan bahwa kabar tersebut memang diterima dari Tim Broker Bali yang mengungkapkan ada sebanyak 47 hotel yang rencananya dijual oleh pemiliknya. Namun belakangan, ada salah satu hotel di kawasan Kuta yang konfirmasi melakukan pembatalan rencana tersebut.

“Ada (salah satu hotel, nama dirahasiakan) ya. Itu tidak dijual kayaknya. Tapi ada yang sebagian memang betul. Tapi ada yang sebagian mungkin tidak dijual. Kebetulan kemarin yang ini melaporkan juga. Tapi ada sebagian juga yang premium dijual,” terangnya.

Ia menyampaikan tidak tahu pasti apa permasalahan yang terjadi karena pihaknya hanya memfasilitasi untuk keperluan jual beli saja. Adapun kondisi bisnis perhotelan di Bali saat ini disebutnya sama dengan yang di Jakarta.

Baca Juga: Kisah Made Sugi di Bali, Front Office Hotel Jadi Buruh Tani

2. Hotel lain pilih tutup hingga situasi pulih kembali

47 Hotel di Bali Dikabarkan Dijual, Mediator: Sebagian Memang Betulilustrasi hotel (Unsplash/Dmitriy Alaev)

Ia juga menyampaikan bahwa dalam kondisi saat ini (pandemik), memang banyak hotel yang dijual, baik di Bali maupun Jakarta. Sementara yang lainnya juga memilih menutup hotelnya sementara hingga situasi memungkinkan lagi untuk memulai bisnis kembali.

“Tapi tidak menutup kemungkinan kan yang punya hotel kan dia juga punya prestige (gengsi). Tidak mau diumumkan,”jelasnya.

Sejauh ini sudah banyak yang menghubungi dirinya, baik sesama mediator untuk calon pembeli warga negara asing maupun lokal. Namun saat ini diakuinya memang rata-rata masih dalam proses penawaran.

Baca Juga: Beredar Info 47 Hotel di Bali Dijual, PHRI: Belum Konfirmasi Semua 

3. PHRI Badung belum dapat konfirmasi dari semua daftar hotel yang dikabarkan akan dijual

47 Hotel di Bali Dikabarkan Dijual, Mediator: Sebagian Memang BetulMonumen Ground Zero di Jalan Legian Kuta (IDN Times/Ayu Afria)

Sebelumnya IDN Times menerima kabar dengan bukti screenshot penawaran 47 hotel di Bali yang dijual oleh pemiliknya. Dari daftar 47 hotel tersebut tipenya beragam, mulai dari hotel bintang 2 hingga bintang 5. Harga terendah misalnya salah satu hotel bintang dua di kawasan Legian dengan harga Rp22 miliar. Dan harga tertinggi hotel bintang lima senilai Rp1,5 triliun di kawasan Seminyak dan Jalan Pantai Kuta.

Menanggapi hal ini, Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengaku memang belum mendapatkan konfirmasi dari 47 hotel dimaksud.

Hanya saja Rai Suryawijaya membenarkan bahwa memang benar adanya kabar beberapa hotel yang rencananya dijual oleh pemiliknya sebelum pandemik terjadi di Indonesia. Tercatat ada sekitar 20 hotel mulai dijual pada akhir tahun 2019 yakni sekitar bulan Oktober dan November lalu.

“Begini, kalau 47 itu saya memang tidak semuanya dapat konfirmasi ya untuk kebenarannya. Memang saya tahu hanya beberapa yang sebelum COVID itu sudah ada yang menawarkan, menjual propertinya, gitu lho. Tapi mungkin pasca COVID ada tambahan beberapa ya. Tapi untuk konfirmasi semuanya itu (47 hotel) saya nggak (tidak) tahu. Tapi beberapa yang saya tahu gitu lho,” jelasnya Rabu (10/6). 

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya