20 Ribu Orang di RI Akan Terima Bantuan Listrik Berbasis Tenaga Surya

Semoga bisa lebih menerangi ya

IDN Times, Denpasar – Sebanyak 20 ribu orang yang tinggal di pedesaan dan daerah terpencil di Indonesia dan Timor-Leste, akan mendapatkan akses listrik dan air bersih dari tenaga surya. Hal ini disampaikan oleh Country Director KOICA Indonesia Office, Jeong Hoe Jin melalui rilis tertulisnya usai peluncuran proyek pada Kamis (10/9/2020).

“Bekerja sama dengan tujuan bersama yang jelas sehingga proyek ACCESS dapat membuat kemajuan yang berarti,” kata Jeong Hoe Jin.

1. Mendukung program percepatan elektrifikasi

20 Ribu Orang di RI Akan Terima Bantuan Listrik Berbasis Tenaga SuryaUnsplash.com/pavement_special

Menurut keterangan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, F.X. Sutijastoto, proyek ini sejalan dengan program percepatan elektrifikasi di daerah terpencil. Dengan dukungan dana dari KOICA untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya, diharapkan akan meningkatkan jumlah desa yang memiliki listrik.

Proyek ini adalah strategi untuk mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan. Sejalan dengan target Indonesia untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional menjadi 23 persen pada tahun 2025.

Hingga saat ini, lebih dari 10 juta orang Indonesia dan sekitar 37.000 keluarga di Timor-Leste tidak memiliki akses listrik yang dapat diandalkan. Mayoritas dari mereka tinggal di bagian terpencil kedua negara tersebut, tempat di mana proyek ini difokuskan.

2. Mencakup 23 desa di Indonesia dan 25 desa di Timor Leste

20 Ribu Orang di RI Akan Terima Bantuan Listrik Berbasis Tenaga Suryatheconservation.com

Di Indonesia, proyek ACCESS ini akan dilaksanakan di 23 desa, yakni desa di Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Tengah. Proyek ini akan membangun pembangkit listrik tenaga surya off-grid dengan kapasitas total 1,2 Mega Watt.

Sementara itu di Timor-Leste proyek ini akan dilaksanakan di 25 desa di Kota Dili (pulau Atauro), Manatuto, dan Bobonaro. Rencananya akan menggunakan sekitar 1.000 lampu tenaga surya yang hemat energi dan 10 pompa air tenaga surya untuk menyediakan akses air bersih.

“Diharapkan dalam empat tahun ke depan, masyarakat pedesaan di 25 desa di Dili, Manatuto dan Bobonaro akan memiliki akses ke penggunaan lampu fotovoltaik dan pompa surya hemat energi,” kata Minister of State Administration Timor-Leste, Miguel Pereira de Carvalho.

3. Komitmen untuk mengurangi ketimpangan

20 Ribu Orang di RI Akan Terima Bantuan Listrik Berbasis Tenaga Suryahttp://www.usinazul.com.br/

Program yang merupakan hasil dari inisiatif 18 juta dolar AS ini didanai oleh proyek empat tahun Korea International Cooperation Agency (KOICA). Bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Ministry of State Administration Republik Timor-Leste dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) di Indonesia dan Timor-Leste.

Proyek ACCESS menjadi contoh kerjasama Selatan-Selatan di bidang energi bersih dengan pembentukan perusahaan/koperasi jasa energi terbarukan/renewable energy service company/cooperative (RESCO). Selain itu juga untuk pertukaran teknologi lampu penerangan tenaga surya hemat energi antara Indonesia dan Timor-Leste, dengan dukungan dari KOICA.

“Dengan menghadirkan akses listrik yang andal dan terjangkau, ACCESS akan mengubah kehidupan ribuan orang yang tidak memiliki akses ke listrik di daerah terpencil di Indonesia Timur dan juga Timor Leste. Proyek ini menunjukkan komitmen UNDP, bersama dengan KOICA, untuk menjangkau populasi yang paling termarjinalisasi dan mengurangi ketimpangan," kata Plt. Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Mrs. Sophie Kemkhadze.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya