Deretan Partai Penguasa di Bali Hasil Pemilu 2019 Vs 2024

#GenZMemilih Gerindra mampu bersaing dengan Golkar

Walaupun pasangan Ganjar Pranowo dan Mahmud MD keok di Pulau Bali, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih mendominasi perolehan suara. Tak salah, Bali disebut sebagai kandang banteng di Indonesia. Sebagian besar kabupaten/kota di Bali masih mayoritas pendukung partai yang didirikan oleh Megawati Soekarnoputri ini.

Sebut saja Tabanan, Badung, dan Gianyar yang konsisten memberikan kemenangan kepada PDIP di atas 50 persen. Bagaimana perbandingannya dengan Pemilu 2019 lalu? Lalu partai apa saja yang masih bertahan di posisi lima besar di Bali pada Pemilu 2024?

1. Peta suara pada 2024 tidak berbeda jauh dengan perolehan 2019

Deretan Partai Penguasa di Bali Hasil Pemilu 2019 Vs 2024Prabowo Subianto merayakan ulang tahun ke-16 Gerindra di Bali (IDN Times/Ayu Afria)

Pada Pemilu 2019, PDIP memegang dominasi suara, jauh di atas partai peserta Pemilu 2019 lainnya di Bali. Dari hasil pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali pada 2019, PDIP tercatat meraih suara sebanyak 1.257.590, disusul Partai Golongan Karya (Golkar) dengan raihan 382.607 suara, Demokrat 118.830 suara, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 109.600 suara, dan Nasional Demokrat (Nasdem) 102.966 suara.

Perolehan ini sepertinya tidak berbeda jauh dengan hasil Pemilu 2024. Menurut perhitungan suara sementara di laman Pemilu2024.kpu.go.id, PDIP masih mendominasi dengan raihan sekitar 75 persem suara. Menariknya, Gerindra kini bersaing dengan raihan suara Golkar. Jika pada Pemilu 2019 masih berada di posisi empat, kini Partai pimpinan Prabowo Subianto ini memiliki suara yang tidak terpaut jauh dengan Golkar. Partai Golkar mencapai 11,73 persen, sedangkan Gerindra 9,65 persem.

Gerindra terpaut jauh di atas Partai Nasdem dan Demokrat. Nasdem memperoleh 4,37 persen; sedangkan Demokrat 6,02 persen suara. Naiknya suara Gerindra diyakini karena popularitas Prabowo Subianto, dan keberadaan Gibran Rakabuming Raka.

2. PDIP menguasai semua kabupaten di Bali pada Pemilu 2024

Deretan Partai Penguasa di Bali Hasil Pemilu 2019 Vs 2024Tabel hasil perolehan suara di Bali. (Pemilu2024.kpu.go.id)

Mengutip hasil penghitungan suara semetara dari KPU, PDIP menguasai seluruh kabupaten/kota di Bali. Lima kabupaten berhasil meraih suara di atas 50 persen. Antara lain Badung sebanyak 60,64 persen suara; Bangli sebanyak 75,55 persen suara; Gianyar sebanyak 76,03 persen suara; Klungkung sebanyak 57,17 persen; dan Tabanan sebanyak 75,24 persen suara.

Tiga kabupaten/kota lainnya meraih suara di bawah 50 persen. Mereka adalah Buleleng sebanyak 43,51 persen suara; Jembrana sebanyak 45,65 persen suara; Karangasem 39,86 persen suara; dan Denpasar 45,8 persen suara. Walaupun sifatnya masih sementara, namun peta kemenangan PDIP di Bali ini mengukuhkan Bali masih menjadi kandang banteng.

3. Perolehan suara Ganjar-Mahfud MD tidak linear dengan peroleh suara PDIP di Bali

Deretan Partai Penguasa di Bali Hasil Pemilu 2019 Vs 2024Ganjar Pranowo saat kampanye di Bali. (Pdiperjuanganbali.id)

Secara logika, kemenangan PDIP di Bali seharusnya diikuti secara linear untuk kemenangan Ganjar-Mahfud MD. Namun, kenyataannya sangat berbeda dengan apa yang terjadi pada Pemilu 2024. Berdasarkan hasil Quick Count Kawal Pemilu, Ganjar-Mahfud MD hanya memperoleh suara di bawah 37,57 persen di Bali. Sedangkan Prabowo-Gibran meraih 56,11 persen, dan Anies-Imin meraih 6,31 persen suara.

Perolehan ini tentunya jauh dari target yang diharapkan oleh eks Gubernur Bali, Wayan Koster. Pria yang juga sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Bali ini memasang target kemenangan sebesar 80 persen. Target ini harus meleset jauh dari hasil quick count saat ini.

Berbagai spekulasi muncul terkait jebloknya suara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kandang banteng. Ada yang mengaitkan dengan penolakan Wayan Koster dan Ganjar Pranowo terhadap pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia, karena Israel menjadi negara peserta. Alasan lain, tentunya karena faktor Jokowi yang "meninggalkan" PDIP. Sentimen publik terhadap pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kepada Jokowi melalui beberapa video yang beredar di media sosial (medsos) juga turut diduga menjadi penyebabnya.

Apa pun hasil sidang pleno KPU nantinya, masing-masing pihak harus menghormati keputusan ini. Yang kalah harus legowo, yang menang harus bisa merangkul. Semoga, Indonesia tetap damai setelah suksesi pemimpin bangsa ini.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya