6 Modus Penipuan di Dunia Maya

Selalu hati-hati ya, modusnya beragam dan semakin canggih 

Denpasar, IDN Times - Kejahatan saat ini semakin beragam jenisnya dan bahkan bertambah banyak. Apalagi di tengah situasi ekonomi yang terpuruk akibat dua tahun diterjang badai pandemik COVID-19.

Bentuk kejahatan yang semakin marak adalah penipuan yang memanfaatkan teknologi IT, seiring semakin banyaknya penggunaan teknologi di masyarakat.

Kejahatan dalam dunia maya ini memanfaatkan rendahnya tingkat pemahaman teknologi korban maupun kelengahan korban. Tidak jarang, korban mengalami kerugian materi berupa uang yang jumlahnya tidak sedikit. Modus seperti apa yang sering terjadi? Berikut enam modus penipuan di dunia maya:

Baca Juga: 4 Tanda Telepon Penipuan, Kenali biar Gak Jadi Korban! 

1. Meminta kode OTP untuk mengambil alih suatu akun

6 Modus Penipuan di Dunia MayaIlustrasi pengiriman kode OTP melaui handphone. (unsplash.com/Firmbee.com)

OTP adalah singkatan dari One Time Password yang merupakan satu di antara beberapa tingkat keamanan yang digunakan saat melakukan transaksi digital. Kode ini biasanya dikirimkan melalui nomor SMS atau WhatsApp pengguna yang terdaftar.

Penipu memanfaatkan pengiriman kode ini dengan cara :

  • Penipu menelpon calon korban dengan mengatakan mendapatkan hadiah dari suatu penyedia layanan dompet digital atau operator selular
  • Dalam upaya meyakinkan calon korbannya, penipu akan meminta memberikan kode yang dikirimkan dari kantor penipu. Tentu saja kode OTP ini akan terkirim dari sumber resmi. Mengapa? Karena saat itu penipu sedang berusaha masuk ke akun calon korbannya, di mana untuk login memerlukan kode OTP yang dikirimkan ke nomor handphone yang sudah terdaftar yaitu milik korban
  • Saat korban percaya dan merasa yakin bahwa benar dari pihak resmi, maka korban akan mengirimkan kode OTP tersebut ke si penipu. Dalam waktu sekejap, akun calon korban akan bisa dikuasai oleh si penipu

Agar terhindar, wajib diketahui bahwa pihak penyedia dompet digital maupun operator selular atau bank tidak akan meminta kode OTP kepada pelanggannya, apalagi melalui sambungan telpon.

2. Mengirimkan email untuk ganti password 

6 Modus Penipuan di Dunia MayaIlustrasi penipuan E-mail. (tutorialspoint.com)

Modus ini paling sering dilakukan penipu untuk mengambil alih akun email, akun media sosial, maupun akun lainnya. Hal ini karena penipu memanfaatkan kepanikan calon korbannya yang dikirimkan melalui email.

Isi dari email biasanya menginformasikan bahwa akun milik korban telah expired, dinon-aktifkan (suspended), atau diblok oleh pemilik layanan. Apabila dilihat sekilas, email tersebut seolah-olah dari akun resmi pemilik layanan. Namun jika ditelaah lebih lanjut, biasanya nama domain pengirim secara lengkap bukan milik dari akun resmi.

Selain itu, email tersebut akan berisi link yang mengarahkan calon korbannya untuk mengganti password dengan memasukkan username dan password lama. Untuk mengelabui calon korban, tampilan laman website dibuat semirip mungkin dengan milik layanan resminya. Teknik ini sering juga disebut dengan phising.

Agar terhindar, kamu wajib mengecek validasi email secara detail dan membandingkan dengan kontak email dari pemilik layanan resminya. Kamu juga bisa langsung mengontak pemilik layanan resmi melalui kontak yang ada di halaman laman resminya.

3. Info mendapatkan undian berhadiah 

6 Modus Penipuan di Dunia MayaIlustrasi penipuan undian berhadiah. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Mirip dengan modus pertama, namun di sini tidak berusaha untuk mengambil alih akun dengan menggunakan kode OTP, melainkan untuk mendapatkan data-data dari calon korban atau meminta calon korbannya untuk mengirimkan sejumlah uang.

Modusnya dengan mengirimkan SMS atau WA atau dengan menelpon langsung calon korban yang berisi informasi bahwa calon korban berhasil mendapatkan hadiah undian dengan nilai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Saat calon korban percaya, maka calon korban diminta untuk mengklik link yang ada pada SMS atau WA untuk memasukkan data-data seperti nomor KTP, KK, tanggal lahir, nama lengkap, nama ibu kandung, dan lain-lainnya. Walaupun calon korban tidak mengalami kerugian materi, namun data-data ini nantinya bisa digunakan untuk hal-hal berbahaya lainnya.

Hal lain yang dilakukan penipu adalah meminta korbannya untuk mengirimkan sejumlah uang yang diinformasikan sebagai biaya untuk pencairan hadiah atau biaya pajak hadiah kepada si penipu. Jika korban percaya maka ia akan mengalami kerugian materi berupa uang.

Agar tidak sampai tertipu sebaiknya jika mendapatkan informasi-informasi seperti disebutkan di atas diabaikan saja. Namun jika penasaran, lebih baik menghubungi pihak resmi yang mengadakan undian berhadiah tersebut atau melihat informasi pemenang di laman laman resmi milik si penyelenggara.

4. Lowongan kerja palsu 

6 Modus Penipuan di Dunia MayaIlustrasi mencari lowongan pekerjaan online. (unsplash.com/Headway)

Lowongan kerja saat ini biasanya sering diumumkan dan pendaftarannya juga dilakukan secara online. Hal ini membuat penipu mengambil kesempatan untuk melakukan aksinya.

Penipu biasanya membuat halaman-halaman atau pranala (link) palsu yang berisi info lowongan dan pendaftaran bagi calon pelamar. Pranala ini dibuat semirip mungkin dengan instansi-instansi resmi, misalnya dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau instansi kepemerintahan lainnya.

Apa tujuan penipu? Tujuan penipu bukanlah materi berupa uang, melainkan untuk mengumpulkan data-data dari calon korban. Data-data ini, nantinya bisa dijual kepada pihak lain atau digunakan untuk penipuan lainnya.

Jadi, sebelum mendaftar lowongan secara online, pastikan link atau pranalanya berasal dari situs resmi. Selalu cek ke situs resmi penyedia lowongan kerja tersebut di mana mereka pasti akan mencantumkan informasi resmi terkait pendaftarannya.

5. Penipuan saat belanja online 

6 Modus Penipuan di Dunia MayaIlustrasi belanja online. (unsplash.com/CardMapr)

Pakett!! Ucapan tersebut sering dijumpai pada era ini, di mana untuk berbelanja keperluan sehari-hari bisa dilakukan dari rumah tanpa harus datang ke tokonya. Hal ini membuat celah bagi penipu untuk meraup keuntungan dari korbannya.
Modus yang biasa dilakukan di antaranya:

  • Penipu memajang barang dengan harga miring untuk memancing calon korbannya berbelanja
  • Saat calon korbannya berminat, calon korban akan menghubungi penipu untuk menanyakan mengenai barang tersebut. Si penipu akan meyakinkan calon korbannya dengan mengirim bukti transfer dari pembeli sebelumnya, testimoni pembeli, video barang, yang kesemuanya itu adalah rekayasa si penipu
  • Untuk lebih meyakinkan calon korban, si penipu akan meminta rekan-rekannya untuk membuat komentar yang mengatakan kebaikan si penjual
  • Dan tidak lupa, si penipu akan mengatakan kalau barang merupakan stok terakhir. Jika tidak diambil, akan diambil pembeli lainnya
  • Saat calon korban terpikat bujuk rayu si penipu, maka calon korban diminta untuk mengirimkan sejumlah uang sebagai tanda jadi transaksi pembelian. Setelah uang tersebut dikirimkan, si penipu langsung mengucapkan terima kasih dan menghilang.

Agar tidak menjadi korban penipuan ini, sebaiknya kamu berbelanja di marketplace-marketplace resmi yang sudah memiliki sistem transaksi yang aman, maupun melakukan transaksi secara COD (Cash on Delivery) atau pembayaran saat barang sudah diterima.

6. Penipuan di Michat

6 Modus Penipuan di Dunia MayaTangkapan layar michat.sg. (michat.sg)

Ada yang belum kenal dengan Michat? Michat adalah sebuah aplikasi mengirimkan pesan (chatting) mirip dengan WhatsApp. Namun dalam Michat memiliki fitur untuk mencari teman yang berada di sekitar kita.

Saat ini, Michat lebih dikenal sebagai aplikasi yang digunakan untuk mencari teman kencan bayaran atau lebih dikenal dengan istilah BO (Booking Order). Tentunya hal ini memberikan celah bagi penipu untuk menjalankan modusnya.

Modus yang dilakukan biasanya dengan merayu calon korban yang sedang mencari penyedia layanan BO untuk mengirimkan pulsa atau uang muka sebagai tanda jadi untuk transaksi ke tahap berikutnya. Jika calon korban termakan bujuk rayunya, maka ia akan bersedia menjalankan perintah dari si penipu untuk mengirimkan pulsa atau uang muka. Bisa dipastikan calon korban akan kehilangan uang karena si penipu akan menghilang atau mengganti akun saat sudah menerima uang atau pulsa tersebut.

Selain itu, penipuan yang sering terjadi adalah penggunaan foto palsu yang dipajang di akun Michat. 

Untuk menghindari penipuan ini, sebaiknya jauhi Michat karena jika kamu menjadi korban penipuan seperti di atas, dipastikan kamu tidak akan bisa melapor ke pihak berwajib.

Dari beragamnya modus penipuan di dunia maya, sebaiknya selalu berhati-hati dalam melakukan kegiatan di dunia maya terutama yang berhubungan dengan transaksi yang menggunakan sejumlah uang.

Jika tidak mengerti, kamu bisa menanyakan kepada teman, rekan, atau keluarga yang lebih paham atau menanyakan langsung ke pihak-pihak penyedia layanan resmi terkait. Ingat, penipu bisa beraksi, karena kelemahan atau kelalaianmu dalam berselancar di dunia maya.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya